Bahasa Jawa Krama Inggil Membuat Penuturnya Tidak Bisa Marah – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Featured

Bahasa Jawa Krama Inggil Membuat Penuturnya Tidak Bisa Marah

Ervinna Indah Cahyani oleh Ervinna Indah Cahyani
25 Juli 2020
0
A A
Contoh Perumpamaan dalam Bahasa Sunda yang Bisa Digunakan mntuk Mencela terminal mojok.co

Contoh Perumpamaan dalam Bahasa Sunda yang Bisa Digunakan mntuk Mencela terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Suatu hari di kelas Filsafat Jawa, dosen saya mengatakan, “Sinten kemawon ingkang ngagem basa krama, mboten saged duka.” Siapa saja yang menggunakan bahasa Jawa krama, tidak bisa marah.

Bapak Dosen satu ini memang sangat halus perkataannya. Saya bilang begitu karena ia selalu menggunakan bahasa krama kepada siapa pun, bahkan kepada mahasiswanya. Padahal, menurut kasta berbahasa Jawa, yakni undha-usuk basa atau tingkat tutur, sah-sah saja Bapak Dosen saya ini menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko kepada mahasiswanya.

Ada dua ragam cakap dalam bahasa Jawa, yakni ragam ngoko dan ragam krama. Ragam ngoko biasa disebut sebagai “bahasa kasar”, sedangkan ragam krama lumrahnya disebut “bahasa halus”. Kapan seseorang memakai ragam yang mana, ditentukan berdasarkan seberapa sopan kita harus bersikap kepada lawan bicara. Parameternya diukur dari umur, derajat sosial, dan jarak keakraban antara penutur dan lawan bicara.

Ragam ngono dan krama masih memiliki pengelompokan yang lebih kecil. Ahli bahasa Jawa menyebut bahwa ragam ngoko itu terdiri dari (1) ngoko lugu dan (2) ngoko andhap (atau ngoko alus). Sementara ragam krama terdiri dari (1) krama madya, (2) krama andhap, dan (3) krama desa. Tetapi, saya lebih sreg dengan pengelompokan yang sering dipakai di sekolah, yakni ngoko lugu dan ngoko alus serta krama lugu dan krama alus.


#1 Bahasa Jawa ragam ngoko

Penggunaan ngoko lugu digunakan untuk orang yang seumuran, kepada orang yang kita sudah akrab, dan kepada orang yang lebih muda. Ragam ini sangat tidak formal, atau kalau kata Cak Nan, losss dolll.

Lagu-lagu berbahasa Jawa banyak menggunakan ragam bahasa Jawa ngoko ini. Lagu-lagu Almarhum Didi Kempot seperti “Banyu Langit”, “Cidra”, “Tanjung Mas Ninggal Janji”, dan “Tatu” adalah salah sedikit contohnya. Juga lagu-lagu yang dibawakan grup maupun penyanyi muda berbahasa Jawa, seperti Guyon Waton dan Cak Nan.

Ngoko alus digunakan untuk orang yang sudah akrab, tetapi ada usaha untuk menghormati. Ragam bahasa ini terdiri atas bahasa ngoko yang tercampuri bahasa krama. Bisa juga digunakan untuk membicarakan orang ketiga yang lebih tua atau lebih dihormati, dengan konteks penutur dan mitra tutur sudah akrab.

Contohnya, “Cah, Bu Yunita mboten saged rawuh jalaran gerah. Tugase dikon ngrangkum teori Psikologi Sastra Sigmund Freud lan dikumpulke engko nganti tabuh loro awan.”

(Teman-teman, Bu Yunita tidak bisa hadir karena sakit. Tugasnya disuruh merangkum teori Psikologi Sigmund Freud dan dikumpulkan nanti sampai pukul dua siang.)

Dalam wara-wara atau pengumuman yang disampaikan oleh ketua kelas, dia menggunakan bahasa Jawa ragam krama ketika menyebut Bu Yunita (bagian yang dimiringkan), meskipun ia tengah berbicara kepada teman-teman seumurannya.

#2 Bahasa Jawa ragam krama

Krama lugu digunakan ketika berbicara dengan orang yang tidak akrab, misalnya untuk menghormati orang yang baru dikenal, atau kepada lawan bicara yang lebih tua, namun selisih umurnya tidak terlalu jauh.

Sebagai contoh, dalam ragam krama lugu, kosakata ngoko kamu atau kowe diganti dengan sampeyan. Contohnya, “Sampeyan ndaleme pundi, Mbak?” (Rumahmu di mana, Mbak?)

Sedangkan krama alus atau krama inggil digunakan untuk menghormati orang yang lebih tua, orang yang lebih tinggi pangkat dan derajatnya, dan untuk bicara tentang maupun kepada kekuatan yang lebih besar daripada kita (misalnya Tuhan).

Sebagai contoh, dalam ragam krama alus, kata ngoko kamu atau kowe diganti dengan panjenengan. Seperti ketika seorang cucu bertanya kepada neneknya, “Eyang Uti, panjenengan wau dalu sare jam pinten?” (Nek, tadi Nenek mulai tidur jam berapa?)

Oleh karena krama inggil ini mengandung rasa menghormati dan meninggikan seseorang, ragam bahasa Jawa ini tidak mungkin digunakan untuk memarahi seseorang. Akan lebih mudah menyampaikan amarah dengan bahasa ngoko daripada krama.

Untuk membuktikannya, saya pun mencoba berbahasa krama kepada adik ketika saya merasa kesal dan ingin memarahinya. Lha gimana, mentang-mentang spring bed dan empuk, kok dibuat loncat-loncat sama adik-adik saya.

“Adhuh, Dhik. Kasure sanes kagem loncat-loncat kados makaten, Nduk cah ayu. Menawi damel loncat-loncat mangke kasure pun mboten empuk malih, kados pundi? Cobi menawi kasure sampeyan napa pareng damel loncat-loncat kados mekaten? Sampun nek dolanan ampun ten kamar nggih.”

Tidak terasa seperti orang sedang marah kan? Malah saya merasa lebih seperti sedang menasihati ketimbang ngedumel.


Selain itu, memakai bahasa Jawa ragam krama juga bisa dibuat untuk membalas orang yang sedang marah-marah. Hal ini pernah teman saya lakukan ketika magang mengajar di salah satu sekolah di Mojokerto, daerah yang masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa dialek wetanan yang dianggap kasar.

Saat itu karena kesalahpahamana, guru pendamping magang marah-marah kepada mahasiswa magang yang di antaranya ada teman saya. Oleh teman saya, dijelaskanlah masalahnya dengan menggunakan bahasa Jawa krama. Si guru ini luluh dan menjawab, “Inggih, inggih ‘pun, Mbak. Ngoten nggih.”

Ketika ada orang marah lalu disahuti dengan ragam krama halus, orang yang marah malah jadi terheran-heran. Dimarahi kok tetap sopan sekali begini?

Sumber gambar: Wikimedia Commons

BACA JUGA Ragam Cara Orang Jawa Mewartakan Orang Meninggal dan Nilai Sufisme di Dalamnya dan tulisan Ervinna Indah Cahyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Juli 2020 oleh

Tags: Bahasa Jawakramakrama inggilngokoragam bahasa
Ervinna Indah Cahyani

Ervinna Indah Cahyani

Guru Bahasa Jawa dan pecinta kucing.

Artikel Lainnya

Susahnya Rakyat Ngapak Taklukan Mulok Bahasa Jawa Terminal Mojok.co

Susahnya Rakyat Ngapak Taklukan Mulok Bahasa Jawa

24 Maret 2022
3 Kosakata Bahasa Jawa yang Sering Salah Penggunaannya (Part 2) Terminal mojok

3 Kosakata Bahasa Jawa yang Sering Salah Penggunaannya (Part 2)

23 Februari 2022
Ragam Istilah Penyebutan Jumlah Anak dalam Bahasa Jawa Terminal Mojok

Ragam Istilah Penyebutan Jumlah Anak dalam Bahasa Jawa

5 Februari 2022
Mencari Akar Kata Cuk dalam Khazanah Umpatan Jawa Timuran Terminal Mojok

Mencari Akar Kata Cuk dalam Khazanah Umpatan Jawa Timuran

17 Januari 2022
Panggilan Kesayangan dalam Bahasa Jawa buat Pasangan selain Mas dan Dik Terminal Mojok

Panggilan Sayang dalam Bahasa Jawa buat Pasangan selain Mas dan Dhik

8 Januari 2022
keragaman kosakata bahasa jawa terminal mojok

Keragaman Kosakata Bahasa Jawa Bikin Kumpul-kumpul Jadi Masalah Asusila. Terminal Mulok #14

21 Maret 2021
Pos Selanjutnya
si doel anak sekolahan episode 19 musim 3 sinopsis jalan cerita mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 19, Musim 3: Mak Nyak Ketemu Mantan Pacarnya

Terpopuler Sepekan

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

24 Mei 2022
5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya Terminal Mojok.co

5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya

23 Mei 2022
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan Terminal Mojok

Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan?

21 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Rekap 11 Tahun Perjalanan AC Milan Menunggu Scudetto
    by Ali Ma'ruf on 26 Mei 2022
  • Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan
    by Billy Soemawisastra on 26 Mei 2022
  • Adik Presiden Jokowi Resmi Dipersunting Ketua MK
    by Novita Rahmawati on 26 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In