Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bagaimana ‘The Penthouse’ Menggambarkan Terciptanya Lingkaran Kekerasan Akibat Toxic Parenting

Frida Kurniawati oleh Frida Kurniawati
7 April 2021
A A
Bagaimana The Penthouse Menggambarkan Terciptanya Lingkaran Kekerasan Akibat Toxic Parenting terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kita melihat episode pertama season 1 drama Korea The Penthouse dibuka dengan adegan jatuhnya Min Seol-a, namun sebenarnya konflik berdarah dalam drama ini telah bermula sejak generasi sebelumnya.

Seo-jin dan Yoon-hee dulunya merupakan teman satu sekolah di sekolah seni Cheong-A, milik ayah Seo-jin. Mereka bersaing untuk menjadi soprano terbaik, sampai memperebutkan trofi festival seni Cheong-A. Festival ini berujung darah yang mengalir dari luka sobek di leher Yoon-hee akibat sabetan ujung tajam trofi. Rumor beredar bahwa Yoon-hee merobek lehernya sendiri lantaran tak terima kalah saingan dengan Seo-jin, yang berakhir Yoon-hee tidak bisa menyanyi lagi dan hidupnya berantakan sampai puluhan tahun kemudian.

Nyatanya, Seo-jin adalah korban dari toxic parenting ayahnya, yang dengan keras menanamkan dalam dirinya bahwa ia harus menjadi yang terbaik di sekolah, tak peduli bagaimanapun caranya. Bukan karena ia ingin putrinya bahagia, melainkan demi reputasi Yayasan Cheong-A. Maka, ketika ayahnya mengetahui bahwa putrinya tidak sepandai (dalam hal akademis) dan suara soprannya tak seindah Yoon-hee—yang cuma anak miskin—blio menekan Seo-jin lebih keras lagi.

“Bagaimana kau, dengan segala privilese yang kau miliki berkat ayahmu ini, bisa kalah dengan bocah miskin kayak begitu?” Begitu kira-kira omelan ayah Seo-jin. Hasrat untuk mendapatkan apresiasi dari ayahnya yang tak pernah kesampaian membuat Seo-jin makin tak stabil secara mental dan melampiaskannya kepada Yoon-hee, saingannya. Meski demikian, fakta bahwa ia adalah korban kediktatoran ayahnya tetap tidak membenarkan kekerasan yang ia lakukan pada Yoon-hee.

Inner child Seo-jin yang tidak tertangani dengan tepat ini membuat perasaan tidak aman (insecure) tetap bercokol dalam dirinya, bahkan setelah ia menjadi soprano ternama di seantero negeri. Hal ini berdampak luar biasa negatif setelah ia berumah tangga dan punya anak. Sebagaimana ayahnya memperlakukannya, demikianlah ia memperlakukan Eun-byeol, anaknya. Alih-alih pribadi yang merdeka, di mata Seo-jin anaknya hanyalah boneka tanah liat yang bisa ia bentuk sesuka hati untuk memenuhi hasratnya, yaitu meneruskan karier soprano demi menjaga nama baiknya dan Yayasan Cheong-A.

Seperti berjingkat di atas bak penuh durian, begitulah Seo-jin ketika Yoon-hee muncul kembali dalam hidupnya. Hanya butuh waktu singkat bagi Seo-jin untuk melihat bahwa Bae Ro-na, putri Yoon-hee, adalah saingan yang harus dikalahkan oleh Eun-byeol. Di dalam pikirannya, Seo-jin memanifestasikan kembali kompetisi antara dirinya dengan Yoon-hee dalam persaingan antara Eun-byeol dan Ro-na.

Cara Seo-jin mendidik dengan amat keras, disertai lontaran kritik yang tajam tapi minim apresiasi, akhirnya membuat Eun-byeol tumbuh menjadi remaja dengan emosi yang tidak stabil. Sialnya, makin terguncang mental Eun-byeol, Seo-jin makin terpantik untuk melakukan kekerasan verbal dan psikologis padanya. Demikianlah, lingkaran setan tercipta. Apalagi Eun-byeol dibentuk agar motivasinya berlatih menyanyi adalah rasa takut dan rasa benci terhadap orang yang dianggap saingannya. Misalnya, dalam salah satu episode The Penthouse Eun-byeol dikurung Seo-jin di tempat yang memicu traumanya dan ia dipaksa berlatih menyanyi di situ.

Kekerasan domestik juga terjadi dalam rumah tangga Joo Dan-tae. Selain self-centered seperti Seo-jin, pria ini memang punya masalah pengelolaan emosi dan cenderung melampiaskannya lewat kekerasan fisik. Di salah satu episode season 1 The Penthouse, pertama kalinya saya melihat ruang rahasia Dan-tae adalah ketika ia memasukkan Seok-hoon, putranya, ke sana untuk menghukumnya. Sementara itu, putrinya, Seok-kyung, kesulitan memenuhi ekspektasi ayahnya karena ia tidak pandai secara akademis. Selama ini ia mengandalkan sontekan dari Seok-hoon, tapi setelah kembarannya itu tak lagi bisa ia andalkan, mau tak mau ia berpaling pada ayahnya.

Baca Juga:

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

Dan-tae telah membuat hubungannya dengan anak-anaknya menjadi hubungan transaksional belaka, dan Seok-kyung telah telanjur menormalisasi ini. Di salah satu episode season 2, kita melihat bagaimana Seok-kyung menunjukkan luka-luka di lengannya dan menganggap itu wajar ia dapatkan. Ia menganggap itu sebagai bayaran atas bocoran jawaban ujian yang ayahnya carikan untuknya.

The Penthouse menggambarkan dengan jelas bagaimana pola pengasuhan tidak sehat akan mengorbankan kesehatan mental anak dan membuat mereka kesulitan menjalin relasi yang sehat dengan lingkungan sosialnya. Lebih parah lagi, anak-anak ini cenderung melampiaskan rasa frustrasinya kepada kawan sepantaran yang mereka anggap sebagai saingan, seperti yang Eun-byeol lakukan kepada Bae Ro-na dan yang seperti Seok-kyung lakukan pada Eun-byeol.

Sebagaimana para orang tua di Hera Club saling bersaing dan menusuk dari belakang, demikianlah juga anak-anak mereka. Lalu, ketika berhasil menciptakan musuh bersama, mereka akan berkomplot untuk merundungnya. Inilah yang mereka lakukan terhadap Min Seol-a dan Bae Ro-na dalam season 1 The Penthouse, dan kemudian juga dilakukan kepada Jenny di season 2.

Apesnya, sistem pengawasan di sekolah pun malfungsi karena pihak pengelola sekolah akan selalu memilih melindungi reputasi sekolah dan mengistimewakan anak-anak kaya atau anak siapa pun yang menutup mulut mereka dengan koper berisi lebih banyak uang.

Tak hanya diciptakan, lingkaran kekerasan ini pun dengan sengaja dilestarikan. Dibutuhkan orang-orang yang berani untuk memutusnya. Hal ini sangat sulit—kalau bukan mustahil—untuk dilakukan karena akan selalu ada orang kaya dengan kekuasaan (yang sepertinya) tak terbatas yang akan menjegalnya.

Lupakan serikat rakyat jelata, karena menurut The Penthouse, sistem yang mereka ciptakan ini hanya bisa diguncang oleh sesama orang-orang kaya nan berkuasa, seperti Su-ryeon dan Logan, dengan rencana-rencana cerdik mereka.

Sumber Gambar: YouTube Kocowa TV

BACA JUGA Sulit Dibantah Kalau Sisca Kohl Adalah Seorang Konten Kreator yang Jenius! dan tulisan Frida Kurniawati lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 April 2021 oleh

Tags: drama koreahubungan orang tua dan anakorang tua toxicrelasithe penthouse
Frida Kurniawati

Frida Kurniawati

Si Penggerutu alias aktivis medsos

ArtikelTerkait

Drama Korea Celebrity, Lebih dari Sekadar Sisi Gelap Influencer

Drama Korea Celebrity, Lebih dari Sekadar Sisi Gelap Influencer

6 Juli 2023
Urutan Karakter Utama yang Punya Sifat Paling Realistis dalam Drama Korea Start-Up terminal mojok.co

Urutan Karakter Utama yang Punya Sifat Paling Realistis dalam Drama Korea Start-Up

5 November 2020
Sisi Gelap Karakter Choi Kang Ho dalam Drama Korea The Good Bad Mother

Sisi Gelap Karakter Choi Kang Ho dalam Drama Korea The Good Bad Mother

4 Mei 2023
4 Hal Sederhana yang Bikin Penonton Drakor di Indonesia Marah

4 Hal Sederhana yang Bikin Penonton Drakor di Indonesia Marah

24 Februari 2025
3 Alasan Sebaiknya Nggak Usah Nonton Drakor 'True Beauty' terminal mojok.co

3 Alasan Sebaiknya Nggak Usah Nonton Drakor ‘True Beauty’

30 Desember 2020
10 Pasangan Bromance dengan Chemistry Terbaik di Jagat Drakor Terminal Mojok

10 Pasangan Bromance dengan Chemistry Terbaik di Jagat Drakor

14 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pristine 8.6 Bukan Air Mineral Biasa, Penghilang Dahaga sekaligus Bisa Mengobati Mual pada Kehamilan!

Pristine 8.6 Bukan Air Mineral Biasa, Penghilang Dahaga sekaligus Bisa Mengobati Mual pada Kehamilan!

11 November 2025
Tips Plesiran ke Dieng Wonosobo agar Terhindar dari Pungli dan Tidak Pulang Bergelar Almarhum

Tips Plesiran ke Dieng Wonosobo agar Terhindar dari Pungli dan Tidak Pulang Bergelar Almarhum

17 November 2025
Hidup di Bogor Itu Nggak Seindah yang Ada di Bayanganmu, Udah Panas, Macet, Chaos! jakarta

Bogor, Kota yang Nanggung karena Sulit Dijangkau Transportasi Umum, Harus Mampir Jakarta Dulu!

16 November 2025
3 Sate Kambing Enak di Solo Menurut Warlok, Dijamin Menggoyang Lidah

3 Sate Kambing Enak di Solo Menurut Warlok, Dijamin Menggoyang Lidah

11 November 2025
Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis Mojok.co

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

13 November 2025
Jalan Raya Kalimalang Dibenci Sekaligus Dicintai Pengendara yang Melintas kalimalang jakarta

Jalur Kalimalang Arah Jakarta Adalah Jalan Paling Absurd di Jakarta, Bikin Bingung dan Sebel

13 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=xlSfd228tDI

DARI MOJOK

  • Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah
  • Komikus Era 80-an Akui Sulitnya Membuat Karya di Masa Kini, bahkan Harus Mengamati Lewat Drakor untuk Kembangkan Cerita Anak
  • Lari Sambil Nikmati Kopi dan Pastry, Fitbar Hadirkan Shake Out Run Pertama di Indonesia
  • JILF 2025 Angkat Isu Sastra dan Kemanusiaan
  • Momen Terima Gaji Pertama bikin Nangis dan Nyesek di Antara Perasaan Lega
  • Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.