ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Bagaimana Puasa Ramadan Tahun ini Mengubah Orang Ndableg Kayak Saya Jadi Soleh

Muhammad Tibyan Isqy oleh Muhammad Tibyan Isqy
8 Mei 2020
A A
pura pura bego, orang ndableg

Pura-Pura Bego Sebagai Strategi PDKT

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti kata pepatah, “roda selalu berputar. Kadang kita di bawah, kadang kita di atas,” saya hakulyakin orang-orang ndableg sedang menemukan momentumnya untuk menunaikan perintah fastabiqul khairat di Ramadan kali ini.

Selama ini, perbedaan yang saya alami ketika bulan Ramadan dan bukan bulan Ramadan adalah puasa. Hanya puasa. Kegiatan-kegiatan yang orang normal lain lakukan di bulan Ramadan hanya sekadar sekali dua kali saya lakukan. Di malam hari, saya tidak akrab dengan tarawih apalagi tadarus al-Quran. Di siang hari, misah-misuh dan ghibah tetap jalan. Jika ada klasemen ibadah di bulan Ramadan, kira-kira saya berada di papan bawah, mepet-mepet zona degradasi.

Sebagai cah ndableg dan mungkin mewakili suara manusia-manusia sejenis di luar sana, saya akan menceritakan perubahan-perubahan di Ramadan kali ini.

Salat 5 waktu

Ketika hidup jauh dari orang tua, yang menjadikan saya muslim hanya kalimat syahadat. Salat lima waktu hanya ketika sempat. Kini, saya harus tinggal di rumah yang sesak, meninggalkan salat tidak menjadi pilihan. Ada total 6 anggota keluarga yang secara bergantian mengingatkan saya untuk salat. Alhasil, poin salat wajib saya aman sejauh ini.

Puasa

Sebelumnya, puasa Ramadan saya jalani dengan tidur seharian. Tidak ada tantangan, tidak ada ujian. Karena poin dari berpuasa adalah melawan hawa nafsu, saya agak sangsi dengan puasa saya sebelumnya. Kini, saya tidak bisa melipir tidur untuk menghindari haus dan lapar. Saya kira puasa saya agak kaffah di tahun ini.

Tarawih

Ini adalah perubahan terbesar yang saya rasakan. Sejak saya tidak bisa nongkrong-nongkrong di luar bersama kawan-kawan, saya tidak bisa lagi absen tarawih. Biasanya, saya hanya tarawih beberapa hari awal dan akhir saja. Siklus ndableg-nya adalah; ngopi, menunda tarawih, kemudian pura-pura baru ingat kalau belum tarawih ketika sudah waktunya sahur. Di Ramadan tahun ini, saya tidak bisa mempertahankan kebiasaan tersebut. Ancamannya? Mutasi ke keluarga lain.

Mengaji

Saya sendiri agak penasaran dengan catatan malaikat tentang amal saleh saya selama Ramadan ini. Karena hanya di rumah, saya tidak punya cukup nyali untuk memperdengarkan misuh kepada keluarga saya. Saya juga harus absen push rank karena sinyal di daerah saya hanya mentok di dua bar 3G. Kedua kegiatan tersebut dengan berat hari harus dikonversi ke sedikit mengaji. Hasilnya, kekuatan mengaji saya sudah di level membaca setengah juz tanpa pusing.

Wahai penghuni klasemen papan atas, jangan lengah!

Berbakti kepada orang tua

Di waktu sahur dan berbuka puasa, saya sering membantu Ibu menyiapkan makanan, meskipun hanya seremeh mengambil nasi, piring dan sendok. Saya juga sering membantu menyapu dan membuang sampah dari satu tempat sampah ke tempat sampah yang lain. Dengan itu, besar kemungkinan bahwa Bapak dan Ibu akan mempertimbangkan uang saku saya untuk kemudian hari.

Dari empat poin tadi, bisa dibilang saya menjadi jauh lebih saleh daripada sebelumnya. Entah ini akan bertahan lama atau malah nanti akan kalap dengan dalih mengejar ketertinggalan dosa di masa-masa ini.

Tentu saja saya tidak terlalu bodoh untuk menafikan potensi munculnya kesalehan dari orang-orang yang sebelumnya berada di papan bawah bersama saya. Orang-orang yang berada di zona degradasi barangkali menjadi lebih saleh dan melejit ke papan atas bersama orang-orang yang sudah bakat menjadi orang saleh. Dengan itu, posisi saya di klasemen kesalehan masih sama dengan tahun kemarin, jika tidak lebih buruk karena disalip oleh manusia-manusia yang tulus memperbaiki keterpurukan di musim sebelumnya.

Saya kira, kondisi Ramadan di tahun ini mengakibatkan adanya jumlah rata-rata poin meningkat. Di musim ini, jarak antara satu posisi dengan posisi yang lain hanya dibedakan dari gerutuan terhadap tarawih yang terlalu lama, yang sayangnya imam tarawihnya adalah bapaknya sendiri.

Yang pasti, saya tidak tahu pasti catatan malaikat di bulan Ramadan ini. Ramadan belum habis, semuanya masih bisa berubah. Bukan tidak mungkin, di akhir Ramadan nanti saya menjadi anggota big four. Bukan tidak mungkin juga, saya akan menghuni zona degradasi di akhir nanti. Worst case scenario, malaikat membaca tulisan ini kemudian memindah saya ke papan tengah divisi dua sembari memberikan keterangan degradasi, “LAGEK SALEH SAIKI WAE KOK KEMAKI!”

BACA JUGA Gus Baha’ dan Kesombongan Orang yang Mengingat Kesalahannya Sendiri dan tulisan Muhammad Tibyan Isqy lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2020 oleh

Tags: bulan ramadanndablegpuasa di rumahtaubat
Muhammad Tibyan Isqy

Muhammad Tibyan Isqy

Suka banyak gaya.

ArtikelTerkait

Nggak Harus Lewat Cara Biasa, Mengejar Tanda Tangan Penceramah Justru Ada Jalan Keluarnya. #TakjilanTerminal48

3 Tips Mengejar Tanda Tangan Penceramah Lewat Jalan Nggak Biasa. #TakjilanTerminal48

12 Mei 2021
3 Hal yang Terasa Istimewa di Bulan Ramadan 2021 #TakjilanTerminal47 terminal mojok

3 Hal yang Terasa Istimewa di Bulan Ramadan 2021 #TakjilanTerminal47

11 Mei 2021
Suka Duka Jadi Juru Masak untuk Buka Puasa di Bulan Ramadan terminal mojok

Suka Duka Jadi Juru Masak untuk Buka Puasa Selama Bulan Ramadan

11 Mei 2021
kolak adalah makanan andalan buka puasa terminal mojok

Mengapa Berbuka dengan Kolak Sering Jadi Menu Andalan? #TakjilanTerminal44

8 Mei 2021
Es Tebu, Minuman Nostalgia yang Terlupakan di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal42 terminal mojok

Es Tebu, Minuman Nostalgia yang Terlupakan di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal42

6 Mei 2021
Di Kampung Saya, Tarawih 8 Rakaat Dianggap Kurang Sopan. #TakjilanTerminal38

Di Kampung Saya, Tarawih 8 Rakaat Dianggap Kurang Sopan. #TakjilanTerminal38

2 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan terminal mojok.co

YouTuber yang Kontennya Nyampah Cukup Dihadapi dengan 4 Hal Ini

Hal yang Dilakukan Tsubasa Ozora hingga Taro Misaki Saat Sepak Bola Libur terminal mojok.co

Daftar Serial Manga Sepak Bola dari yang Paling Mistis Sampai Paling Realistis

pengangguran, kuliah online

Surat Permohonan Maaf untuk Bapak/Ibu Dosen dari Mahasiswa Tukang Rebahan pas Kuliah Online



Terpopuler Sepekan

Pos Bloc Jakarta: Mengarungi Masa Lalu dengan Cara Kekinian

Pos Bloc Jakarta: Mengarungi Masa Lalu dengan Cara Kekinian

oleh Muhammad Arifuddin Tanjung
25 September 2023

7 Rekomendasi Film Jackie Chan di Vidio, Tampilkan Seni Bela Diri yang Memukau

7 Rekomendasi Film Jackie Chan di Vidio, Tampilkan Seni Bela Diri yang Memukau

oleh Eko Saputra
27 September 2023

Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja (Unsplash) umr

Bisakah Bertahan di Jakarta dengan Gaji di Bawah UMR? Tentu Saja Bisa, Ini Caranya

oleh Fauzan Hidayat
23 September 2023

Laksana Baru, Swalayan yang Punya Bioskop Andalan Masyarakat Cilacap Barat

Laksana Baru, Swalayan yang Punya Bioskop Andalan Masyarakat Cilacap Barat

oleh Ahmad Arief Widodo
27 September 2023

5 Rekomendasi Gunung di Jawa Barat untuk Pendaki Pemula

5 Rekomendasi Gunung di Jawa Barat untuk Pendaki Pemula

oleh Ni Putu Roshinta Dewi
27 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=UYaA2xiqS2A

DARI MOJOK

  • Ajaran Sunan Bonang: Jalan Kembali Kepada Allah adalah Cinta
  • 3 Fungsi Pokok Pancasila untuk Kehidupan Bangsa
  • Pernah Wakili Partai Komunis di Parlemen, Mengapa Affandi Selamat dari Peristiwa 1965? 
  • Melacak Jejak Freemasonry di Jogja, Markas Besarnya di Gedung DPRD DIY
  • Universitas Padjadjaran Punya Cabang di Kabupatennya Susi Pudjiastuti, Pangandaran
  • Cerita Saksi Hidup tentang Kematian Misterius Satu Keluarga di Rembang
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!