Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Ayam Goreng Pak Supar Semarang, Kuliner Legendaris Idola Wisatawan

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
28 April 2022
A A
Ayam Goreng Pak Supar Semarang, Kuliner Legendaris Idola Wisatawan Terminal Mojok

Ayam Goreng Pak Supar Semarang, Kuliner Legendaris Idola Wisatawan (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang tak suka dengan ayam goreng yang baru saja diangkat dari wajan dan disajikan panas-panas? Mencium aromanya saja sudah bikin air liur terbit, apalagi kalau sudah dicecap oleh lidah. Tak heran, Upin dan Ipin begitu menggemari kuliner satu ini. Padahal bisa dibilang ayam goreng adalah masakan rumahan biasa, mudah dibuat, serta mungkin bagi banyak orang tak istimewa. Eits, tapi tunggu dulu. Di Semarang ada warung ayam goreng yang laris manis bukan kepalang, namanya Ayam Goreng Pak Supar.

Meski bukan merupakan makanan khas Kota Atlas, warung Ayam Goreng Pak Supar ini selalu terlihat penuh setiap harinya. Tak ayal, warung yang terletak di Jl. Moh. Suyudi No. 48, Miroto, Semarang Tengah tersebut kini menambahkan bangku dan meja di depan warung untuk menampung penikmat ayam goreng yang membludak. Warung makan tersebut bukanlah sebuah restoran megah nan mewah. Warung ayam goreng itu telihat sederhana dan berkapasitas maksimal sekitar 50 orang saja. Kira-kira apa sih hebatnya Ayam Goreng Pak Supar ini sampai tersohor dari mulut ke mulut sejak dibuka pertama kali pada tahun 1974?

Ilustrasi ayam kampung (Shutterstock.com)

Rahasia utamanya ternyata terletak pada pemilihan daging ayam yang diolah. Ayam yang digunakan sebagai menu andalan di sini adalah ayam kampung yang memang sudah dikenal memiliki kualitas lebih baik daripada ayam ternak. Tak hanya sampai di situ. Ukuran ayam yang digunakan pun cenderung lebih kecil jika dibandingkan daging ayam yang dipakai di tempat lain. Common sense saya berkata bahwa mungkin itu adalah salah satu trik agar bumbu marinasi yang dibuat bisa lebih meresap sampai ke lapisan daging terdalam sehingga rasa ayam gorengnya menjadi sungguh gurih. Di samping itu, daging ayam potong baru akan digoreng ketika pesanan datang. Oleh karenanya, tidak akan ada cerita tamu mendapatkan ayam yang sudah dingin dan kurang menggugah selera.

Cara menyajikan hidangan di sini pun sepintas mirip dengan standar pelayanan yang biasa ditemukan di restoran Padang. Maksudnya, para pegawai Ayam Goreng Pak Supar yang mengenakan busana batik sebagai seragam kerjanya ini menghidangkan beberapa potong ayam sekaligus pada tamu yang datang. Akan tetapi, penghitungan total pesanannya akan didasarkan pada jumlah potongan ayam yang diambil oleh pengunjung. Trik yang cerdas memang. Sebagaimana kucing yang tak menolak disodori ikan, pengunjung pasti juga akan tergoda menambah lauk ayam yang terhidang tepat di depan mata. Apalagi jika aromanya masih menguar membelai indra penciuman. Hmmm…

Ayam goreng yang disajikan di Warung Ayam Goreng Pak Supar (Shutterstock.com)

Jujur saja, ketika pertama menggigit daging ayam goreng kenamaan tersebut, rasanya cenderung keasinan. Tetapi, saat daging ayam dipadukan dengan nasi putih yang pulen dan asapnya masih mengepul, wah, cita rasanya berpadu sempurna di rongga mulut. Belum lagi, jika kita menambahkan sambal yang menjadi pendamping makanan utama tersebut. Sambal khas kedai Pak Supar ini cenderung manis. Tetapi justru rasa manis tersebut dapat mengimbangi rasa asin daging ayam yang digoreng dalam rendaman minyak panas tersebut. Sepertinya, satu porsi saja nggak bakalan cukup memuaskan hasrat kulineran kita.

Bagi pencinta pete, kita bisa juga memesannya kepada pegawai yang bertugas mencatat orderan. Selain daging ayamnya sendiri, jeroan seperti hati dan ampela ayamnya juga sangat nikmat karena digoreng garing sehingga menciptakan sensasi krispi saat dikunyah.

Yang suka pete juga bisa memesan menu ini (Shutterstock.com)

Selain ayam goreng, warung legendaris idola para wisatawan ini juga menyediakan menu lain yang gaungnya tak kalah dengan kenikmatan rasa khas ayam gorengnya. Apalagi kalau bukan sop buntut. Daging ekor sapi yang digunakan untuk memasak sop buntut ini mempunyai potongan besar-besar dan disajikan cukup banyak dalam satu porsi. Jumlah daging yang melimpah serta empuknya daging sop buntut Pak Supar inilah yang menjadi daya tarik pelanggan untuk kembali datang di lain waktu.

Resep turun temurun kelezatan sop buntut ini adalah pemakaian tulang yang cukup banyak untuk menghasilkan kaldu. Tak heran, meskipun terlihat keruh, rasa kaldunya luar biasa dan kental sehingga pengunjung tak akan kecewa bila memesannya. Konon, dalam sehari, warung Pak Supar bisa menghabiskan hingga 50 kilogram daging sapi!

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Jika penasaran dengan menu di warung Pak Supar ini, cukup datang dan merogoh kocek 20 ribuan untuk seporsi ayam goreng atau 50 ribuan untuk menu sop buntutnya. Warung legendaris ini dibuka mulai pukul 10 pagi sehingga masih cocok dijadikan untuk menu sarapan. Yang perlu menjadi catatan, tempat ini akan sangat ramai begitu jam makan siang karena banyak pegawai kantoran yang datang rombongan untuk makan siang di sana. Kalau mau makan di sini, lebih baik segera duduk untuk mengamankan tempat karena nantinya akan ada karyawan yang mendatangi setiap tamu untuk mencatat pesanan kita.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Es Puter Cong Lik Semarang, Sensasi Menyantap Es Legendaris di Malam Hari.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 April 2022 oleh

Tags: Ayam Goreng Pak Suparjawa tengahSemarang
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Purwokerto, Kota Pensiunan yang Kehilangan Sisi Eksotisnya (Unsplash) jalan satu arah

Purwokerto, Kota Pensiunan yang Makin Kehilangan Identitasnya sebagai Kota Tua yang Eksotis

10 Oktober 2023
Glempang, Daerah Paling Hedon di Purwokerto dan Menyilaukan bagi Mahasiswa Kota Satria

Glempang, Daerah Paling Hedon di Purwokerto dan Menyilaukan bagi Mahasiswa Kota Satria

6 Juli 2024
Jalan di Daerah UNNES Semarang Bikin Saya Bete, Nggak Cuma Sempit tapi Juga Banyak Pengendara Ugal-ugalan di Sana

Jalan di Daerah UNNES Semarang Bikin Saya Bete, Nggak Cuma Sempit tapi Juga Banyak Pengendara Ugal-ugalan di Sana

22 Juli 2024
Sroto Sokaraja, Soto Khas Banyumas yang Bikin Orang Bingung Saat Pertama Kali Mencicipi Terminal Mojok

Sroto Sokaraja, Soto Khas Banyumas yang Bikin Orang Bingung Saat Pertama Kali Mencicipi

31 Agustus 2022
Jangkrik Genggong, Lagu yang Bikin Semarang Tenar Karena Banjirnya Terminal Mojok

Jangkrik Genggong dan Betapa Lekatnya Semarang dengan Banjir

8 Juli 2022
Rekomendasi 4 Warung Makan Akhir Bulan buat Mahasiswa Undip Terminal Mojok perantau

Undip, Kampus yang Ramah untuk Perantau Newbie

31 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.