Aturan Tidak Tertulis dalam Pacaran

Meskipun Nggak Pernah Pacaran Saya Ogah Ikut Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran terminal mojok.co

Untuk kalian yang pengin jadi playboy tapi pacar aja gak punya,

Jika Anda mengira bahwa pacaran itu indah seperti pilem-pilem romantis itu, maka Anda salah besar, pacaran itu sering sedihnya, terutama bagi orang-orang yang terlalu serius dalam berpacaran.

Banyak sekali cerita tentang hubungan pacaran yang toksik entah bagi si cowok atau pun bagi si cewek. Parahnya lagi, banyak orang yang jadi korban nggak pernah merasa hubungan mereka toksik. Ckckck dasar cinta buta.

Berbagai hal bisa saja terjadi dalam pacaran, seperti halnya teman saya yang sudah pacaran 5 tahun tapi kandas di tengah jalan, ini seperti sudah kredit sepeda motor, membayar cicilan dengan keringat, merawat motor dengan semangat, namun ketika lunas, motornya malah kena begal.

Sebenarnya ada banyak aturan tidak tertulis dalam pacaran—yang hanya diketahui oleh orang-orang yang pernah pacaran tentu saja. Aturan-aturan ini sebenarnya jika dipikir baik-baik sangat amat konyol. Tapi kalau tidak diikuti, maka bisa menimbulkan masalah yang ujungnya adalah kandasnya hubungan pacaran. Apa saja aturan tidak tertulis dalam pacaran itu?

Harus manggil sayang

Betul~ aturan tidak tertulis dalam pacaran yang pertama adalah, kalau sudah pacaran, harus manggil “sayang” ya ada juga sih panggilan spesial lain yang biasanya lebih alay kayak Beib, Cuyung, Ndut, Mbul, dst dst dst.

Manggil “sayang” atau panggilan sayang lainnya jadi aturan yang harus dilakukan karena itulah yang membedakan hubungan pacaran dan hubungan pertemanan.

Yang sering jadi masalah, kadang kita gengsi manggil “sayang” khususnya ketika lagi kumpul sama teman-teman satu geng. Kan geli ya, di tongkrongan garang, ngomongnya misuh-misuh, tapi pas ditelpon si doi langsung “ditodong” untuk ngomong “sayang” dan “i love you, sayang” pas mau udahan nelpon. Nggak bales bilang “sayang” tapi kok pacar bakal ngambek, tapi kalo ngomong “sayang” dibully satu tongkrongan.

Nggak boleh berhubungan dengan lawan jenis

Dalam suatu waktu, pacar pasti pernah melarang kita berhubungan dengan lawan jenis khususnya sahabat deket yang bikin si pacar cemburu.

Orang yang sudah pacaran memang dituntut untuk meminimalisir kedekatan dengan lawan jenis. Makanya banyak yang udah punya pacar lama, temen lawan jenis mereka biasanya jadi lebih sedikit.

Harus berkomunikasi setiap hari

Punya pacar setidaknya akan membuat kita menghabiskan waktu lebih lama dengan HP kita karena orang pacaran dituntut untuk melakukan komunikasi setiap hari.

Awalnya ya senang-senang aja sih, tapi setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun lama kelamaan berkomunikasi setiap hari bisa jadi beban karena kadang kita sudah kehilangan topik pembicaraan. Jurus gombalan maut sudah dipraktikkan di awal pendekatan, jadi ya kadang menjadi wajar jika pacar kita terlihat tidak semenggebu-gebu sebelumnya. Saya ini menjawab pertanyaan kenapa cowok lebih asyik ketika jaman PDKT dibanding pas pacaran.

Anyway, untuk kalian para cewek, kalian harus terlibat cari topik pembicaraan juga dong. Jangan cowok aja yang dituntut untuk menjadi partner chat-chatan yang menyenangkan. Sekali-kali kami para cowok mau juga kok digombali. Meski receh, akan sangat kami apresiasi. Uwuwuwu.

Cemburu itu tanda cinta

Ini adalah aturan yang aneh sebenarnya. Ketika pacaran, kalau pacar kita tidak pernah cemburu pada kita, banyak yang bilang kalau dia tidak benar-benar sayang sama kita karena kecemburuan itu adalah tanda cinta seseorang.

Saya dulu pernah punya pacar yang cukup aneh. Kalau saya nggak ngomong cemburu sama dia, dia malah sengaja mendekati lawan jenis untuk bikin saya cemburu dan mengungkapkan kecemburuan itu. Bagi dia, cemburu itu kewajiban.

Mantan adalah sampah

Saya sempat bingung sama peraturan ini. Apa yang bikin peraturan nggak sadar kalau dia bilang “mantan itu sampah” artinya dia mengakui kalau dia sampah buat mantan-mantannya???

Tapi ketika saya mengalami ditinggalkan dalam keadaan sayang-sayangnya—karena dia memutuskan untuk menikahi cowok lain—saya akhirnya memahami aturan ini.

Jadi, untuk kalian yang pengin banget pacaran, sebaiknya dipertimbangkan lagi khususnya kesiapan kalian menuruti aturan ini. Pesan saya yang terakhir, “jangan pernah pacaran, kalau belum siap akan kehadiran rindu dan air mata”.

BACA JUGA Cara Menghindari Masalah Selama Pacaran Adalah Tidak Usah Pacaran atau tulisan M. Afiqul Adib lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version