Jika berkunjung ke Semarang, jangan pernah melewatkan kulinernya. Meskipun tidak banyak pilihan wisata berbasis indahnya panorama alam layaknya Bali dan Jogja, Semarang punya keunggulan dalam wisata kulinernya. Kota yang terkenal dengan Lawang Sewu tersebut memiliki beragam pilihan makanan khas yang wajib dicoba setidaknya sekali seumur hidup. Tak hanya tahu gimbal dan lumpia yang memang sudah punya nama, beberapa kuliner legendaris juga bisa kita jumpai di Kota Atlas ini. Salah satu kuliner legendaris Semarang adalah Asem-asem Koh Liem.
Walaupun mungkin kalah tenar degan kuliner lawas lainnya seperti Toko Oen di Jalan Pemuda, Asem-asem Koh Liem punya penggemar setia bertahun-tahun lamanya. Hal ini dibuktikan dari parkiran warung yang selalu penuh, khususnya di siang hari.
Pencinta makanan berkuah pasti tak akan menyesal mampir ke warung Asem-asem Koh Liem yang berlokasi di sekitar Kampung Kali, Semarang. Ya, outlet baru dari warung legendaris ini sudah dibuka di Jalan Mayor D.I. Pandjaitan No. 35, Miroto, Semarang. Warung baru ini terletak di tepi jalan raya satu arah sehingga pengunjung perlu sedikit memutari sungai yang membelah kedua lajur jalan. Lokasi warung baru ini pun lebih nyaman jika dibandingkan tempat awalnya di seberang SMA Kolese Loyola, Semarang.
Meskipun pendirinya, Piek Swie Liem, telah meninggal dunia tahun 2019 lalu, konsistensi rasa asem-asem di sini terbukti terjaga hingga sekarang. Resep rahasia yang diwariskan secara turun-temurun mampu menjaga eksistensi masakan asem-asem selama lebih dari empat dekade!
Konon, Koh Liem bersama istrinya merintis usaha warung makannya sejak tahun 1978. Andalan dari masakan ciptaan Koh Liem adalah asem-asem daging. Selain daging, menu asem-asem lain yang ditawarkan di tempat ini adalah asem-asem campur dan asem-asem koyor sapi. Selain rasa kuahnya yang nikmat, daging dan koyor yang dicampurkan pun terasa empuk dan mudah dikunyah.
Kuah asem-asem Koh Liem terasa unik saat dicecap karena berasal dari campuran rasa asem Jawa, belimbing wuluh, dan tomat, sehingga sensasi asamnya justru segar saat bercampur di mulut. Satu porsi asem-asem bisa dinikmati untuk dua orang karena isian daging atau koyornya cukup banyak. Harganya memang terbilang mahal. Semangkuk asem-asem dipatok dengan harga sekitar 45 ribuan tanpa nasi putih. Namun, pembeli juga diperbolehkan untuk memesan semangkok asem-asem beserta nasi sekaligus yang mana harganya lebih murah apabila dibandingkan membeli dengan porsi terpisah.
Selain asem-asem, warung Koh Liem juga menyediakan berbagai menu lainnya seperti cap cay, olahan udang dan ikan, serta beragam olahan ayam. Salah satu menu yang mungkin menarik perhatian selain asem-asemnya adalah menu olor. Olor merupakan olahan telur ayam yang didadar dan dicampur dengan sumsum sehingga terasa lebih gurih dengan tekstur yang fluffy. Harga seporsi olor bisa dibilang tidak murah, yaitu 17 ribu rupiah. Tapi tidak usah khawatir, rasanya sepadan kok dengan uang yang kalian keluarkan.
Satu hal lagi yang unik dari warung Asem-asem Koh Liem adalah kalian bisa membeli jajanan basah tradisional atau sate usus sembari menunggu pesanan datang. Yang perlu diacungi jempol adalah meskipun warung dalam kondisi ramai, pelayanan tempat makan tersebut tetap ramah, bersih, dan cepat. Selesai makan pun pembeli bisa berbelanja berbagai macam oleh-oleh camilan kering yang dipajang di dekat kasir. Tertarik untuk mampir ke warung kuliner legendaris Semarang ini?
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 6 Kuliner Hidden Gem di Semarang yang Wajib Dicoba.