Fenomena membeli hak kepemilikan klub sepak bola sedang menjadi tren di kalangan para artis dan selebriti saat ini. Beberapa klub yang mulai goyah di ambang kebangkrutan dan terpaksa ditutup mulai bangun lagi oleh beberapa artis dan selebriti. Contohnya seperti Raffi Ahmad yang membeli Cilegon United lalu merubahnya menjadi Rans Cilegon FC, Kaesang Pangarep (eh dia masuk ke dalam artis bukan?) yang membeli Persis Solo, Atta Halilintar dengan AHHA PS Pati FC, dan yang terbaru Gading Marten yang membeli Persikota Tangerang. Tentu hal ini menjadi pro dan kontra bagi para netijen Indonesia terlebih fans-fans militan mereka. Apalagi sempet ada isu kalau Raffi mau menghilangkan kata “Cilegon” pada klubnya dan memindahkan homebase-nya. Tentu hal ini lalu menjadi pertanyaan bagi artis dan selebritis yang lain: apakah akan ada lagi yang membeli klub-klub Indonesia ini untuk diakuisisi? Netijen pun menyebut nama-nama seperti Ria Ricis, Deddy Corbuzier, bahkan Kekeyi pun sempet dibincangkan akan membeli salah satu klub sepakbola
Nggak percaya? Coba aja baca komen-komen netijen).
Namun, di balik nama-nama artis yang diisukan akan membeli klub sepakbola Indonesia, ada satu nama yang menarik perhatian saya. Tak lain dan tak bukan adalah Om Deddy Corbuzier.
Kita tahu sendiri Deddy Corbuzier sudah lama menjadi artis. Dikenal sebagai pesulap aliran mentalis, lalu beralih menjadi pembawa acara talkshow, sampai akhirnya punya podcast sendiri yang kadang sekelas tim kreatif TV komersial harus geleng-geleng kepala sama tim kreatifnya Deddy karena bisa mendatangkan bintang tamu yang tidak pernah diprediksi datangnya, baik dari kalangan artis yang lagi viral, orang pemerintahan, sampai YouTuber luar negeri yang tak tahan diserang netijen Indonesia. #salut
Namun, kembali ke persoalan di atas. Bagaimana jika seorang Deddy Corbuzier akhirnya membeli klub sepakbola?
#1 Sponsor dan brand banyak berdatangan
Masih ingat saat Deddy Corbuzier mengadakan pertandingan catur persahabatan antara Dewa Kipas versus Grandmaster Catur Wanita asal Indonesia, Irene Sukandar? Pada awalnya ia yang menyediakan uang hadiah sebesar 150 juta rupiah akhirnya beberapa sponsor ikut andil mendanai pertandingan tersebut sehingga total hadiahnya mencapai 300 juta rupiah. Suatu angka yang sangat fantastis untuk sebuah pertandingan persahabatan terlebih sekelas catur.
Bukan tidak mungkin besok Deddy jika membeli klub sepakbola, maka sponsor akan mengantri untuk menyematkan brand-nya pada jerseynya. Raffi Ahmad sendiri mengaku ada 40 sponsor mengantri untuk jadi sponsor Rans Cilegon FC. Bukan tidak mungkin hal serupa terjadi pada om Deddy.
#2 Fasilitas pelatihan fisik yang memadai
Kita sama-sama tahu jika om Deddy memiliki usaha jasa fitness dan kebugaran tubuh bernama Corbuzier Gym Osbond. Suatu tempat pelatihan yang membentuk tubuh pelanggannya sekaligus membantu pelanggan menemukan diet yang baik untuk tubuh idealnya yang dikenal sebagai diet ala Gym Osbond.
Kendala beberapa klub sepak bola adalah mencari tempat kebugaran atau fitness yang mau diajak bekerjasama dengan klub sebagai tempat latihan fisik dan kebugaran pemainnya. Namun, hal ini tidak akan terjadi jika om Deddy membeli klub sepak bola. Pemain langsung disuruh masuk gym miliknya dan akan dilatih oleh instruktur yang berpengalaman serta akan diawasi ketat dietnya. Bukan tidak mungkin para pemain akan mendapatkan porsi latihan dan nutrisi yang mumpuni dan bisa unggul dari pemain klub lain.
#3 Azka Corbuzier ikut main
Maksud di sini adalah bukan ide untuk memasukkan Azka besok menjadi atlet sepak bola seutuhnya. Namun, saya berkaca kepada suatu kejadian unik di Liga China. He Shihua, pemilik klub Divisi Kedua Liga China, Zibo Cuju, memainkan anaknya dalam suatu pertandingan. He Shihua meminta pelatih klub memasukkan anaknya yang mana pada beberapa pertandingan sebelumnya, ia yang justru turun ikut bermain dalam pertandingan resmi Liga.
Jika om Deddy membeli suatu klub bola, bukan tidak mungkin ia ikut bermain dan bahkan Azka ikut turun bermain dengan tim yang dimilikinya. Dan akan lebih epic lagi jika Azka malah didaftarkan jadi pemain reguler klub tersebut.
#4 Masuk podcast
Oh sudah jelas. Tidak ada keraguan untuk hal yang satu ini. Jika Om Deddy membeli klub, bukan tidak mungkin ia akan mengajak para pemain, staf pelatih dan official untuk masuk podcast-nya. Terlebih jika ia bisa merekrut pemain-pemain yang memang memiliki “traffic” yang cukup bagus di sosial media dan aktif bermedsos. Dan bukan tidak mungkin ia akan mengulik cerita-cerita dari para pemain, staff pelatih, dan official klub miliknya. Secara, kan apa sih yang nggak masuk podcast om Deddy kan? Dari konspirasi, dugaan korupsi, dark jokes, sampai tatanan dunia baru ala Lord Rangga saja bisa masuk podcast om Deddy.
Sebenarnya, sah-sah aja om jika blio beli klub. Dan tidak masalah juga jika tidak membeli klub manapun. Ini hanya pengandaian saya saja. Jika memang jadi membelinya, saya tunggu kiprahnya di Liga Indonesia. Ya biar ada gitu rasa bangganya. Siapa tau besok ada stereotip “ngaku artis tapi nggak beli klub sepak bola”. Juga biar ada kebanggaan did alam pemain-pemain besok “nggak menang liga gak papa asal masuk podcast Om Deddy.”
Jadi, gimana, Om? Tertarik join the war?
5..4…3..2…1.. and buy the club~
Sumber gambar: YouTube Indonesia’s Next Top Model
BACA JUGA Saya Bertanya pada Bocil Alasan Ngefans Coach Justin dan tulisan Mohammad Indar Malik Ibrahim lainnya.