Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Anak Bungsu dan Anak Sulung Nggak Ada Bedanya, Sama-sama Remuk Dihajar Keadaan

Husnil Khatimah Nst oleh Husnil Khatimah Nst
12 Agustus 2022
A A
Anak Bungsu dan Anak Sulung Nggak Ada Bedanya, Sama-sama Remuk Dihajar Keadaan

Anak Bungsu dan Anak Sulung Nggak Ada Bedanya, Sama-sama Remuk Dihajar Keadaan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Katanya, jadi anak bungsu itu menyenangkan. Segala rasa cinta dan perhatian ditujukan padanya. Kebalikannya, jadi anak sulung itu menyebalkan. Ekspektasi dan beban ditaruh di pundak ringkih mereka yang kelabakan memandang dunia. Tapi, bagi saya, anak bungsu dan sulung nggak ada bedanya.

Setidaknya itu yang benar-benar terjadi dalam keluarga saya. Iya, saya si anak bungsu tersebut.

Kalau dalam video-video itu biasanya anak bungsu dibangunkan dengan cara yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Ibu saya tidak. Kalau saya telat bangun ya dimarahi. Kalau batuk ya dibilangin “es terooos”. Sama kayak kakak saya yang anak pertama.

Selama menjalani hidup sebagai anak terakhir dari empat bersaudara, saya tidak pernah merasa diberi perlakuan khusus oleh kedua orang tua saya. Jika saya salah ya tetap dimarahi, jika saya meminta sesuatu juga tidak langsung dikasih. Apalagi keluarga saya bukan tergolong yang berada, jadi mau sesuatu ya wajib menunggu.

Dulu, jika kakak saya dibelikan sesuatu, ibu saya akan langsung menjelaskan bahwa itu dibeli karena kebutuhan kakak saya lebih besar dibandingkan kebutuhan saya. Apa kemudian sebagai anak bungsu saya menolak alasan itu dan marah-marah ke ibu saya? Oh tentu tidak. Saya mengalah.

Malah bisa dibilang rasa mengalah saya lebih besar dibandingkan kakak saya, khususnya dengan kakak ketiga yang jarak umurnya dengan saya hanya 15 bulan. Jadi stigma anak bungsu itu lebih dimanja dan lain sebagainya tidak berlaku untuk saya.

Ditambah dengan kondisi yang akhir-akhir ini terjadi dengan keluarga saya kadang membuat saya agak tidak terima menjadi anak bungsu. Semua saudara kandung saya sudah menikah, jadi kemungkinan besar mereka tidak bisa membantu banyak untuk kedua orang tua kami. Boro-boro mau bantu, mereka bisa hidup tanpa kekurangan saja sudah cukup.

Sampai saat ini orang tua saya belum punya rumah, tetapi berencana membeli rumah dengan subsidi tentunya. Tetapi untuk bisa mewujudkannya terasa jauh lebih sulit karena belakangan keuangan keluarga hanya bisa disokong oleh Ibu saya. Saya sendiri belum bekerja, walaupun bekerja mungkin juga tidak bisa langsung membantu.

Baca Juga:

Tokoh Sang Zhi “Hidden Love” Ngasih Tahu Betapa Nggak Enaknya Jadi Anak Bungsu Perempuan

Nestapa Anak Bungsu yang Sering Dianggap Paling Bahagia

Sebenarnya saya bisa saja bersikap tidak peduli dengan itu, tapi kan nggak bisa juga kayak gitu. Gambaran kasarnya saya ini menjadi harapan terakhir buat mereka karena saya belum menikah dan kemungkinan besar akan berkontribusi untuk merealisasikan rencana itu ke depannya.

Kok saya mau-maunya begitu? Kahanan e, Bos. Hidup itu kompleks.

Sialnya mendapatkan pekerjaan dengan bayaran yang baik itu tidak semudah mengomentari hidup orang lain. Saya beberapa kali mengajukan lamaran pekerjaan, tetapi hingga saat ini saya masih menjadi pengangguran. Tidak jarang saya menggerutu dalam hati, “Kurang ajar ya kalian para kakak pada nikah cepat-cepat, kan saya jadi sendirian yang memikirkan ini.”

Bukan saya tidak ingin menjadi anak bungsu yang selama ini melekat di kepala orang-orang yaitu dimanja dan mendapatkan hak istimewa yang dimiliki si bungsu saja. Sayangnya Tuhan tidak menempatkan saya pada posisi itu. Mau marah sama Tuhan? Bisa celaka saya.

Namun, menjadi anak bungsu juga ada hikmahnya. Menjadi anak bungsu membuat saya tidak kemudian bertindak egois. Sebaliknya saya justru bisa lebih sabar jika apa yang saya butuhkan belum tentu bisa dipenuhi oleh kedua orang tua saya. Saya bisa melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.

Lalu saya juga bisa sekolah sampai perguruan tinggi karena ekonomi keluarga saya semakin membaik ketika saya SMA. Semisal saya menjadi anak sulung mungkin untuk membayangkan kuliah saja sudah tidak mampu.

Mungkin hal itulah penyebab munculnya anggapan tentang anak sulung dan bungsu. Anak sulung lahir (biasanya) ketika keluarga sedang berjuang, maka mereka merasakan beban yang amat besar. Sedangkan kebalikannya, si bungsu datang ke dunia ketika keluarga sudah ada di puncak. Sudut pandang dua anak bisa jadi amat berbeda.

Saya kadang berpikir, jangan-jangan, anak bungsu dimanja itu hanya terjadi di keluarga yang finansialnya bagus. Kalau benar, berarti anggapan bungsu paling dimanja itu jelas nggak valid. Lha gimana, mayoritas penduduk kan… ah nggak tega.

Akhirnya yang bisa saya lakukan saat ini hanya menerima keadaan dan mencari solusi sebaik-baiknya dengan apa yang sudah dan sedang terjadi. Bukankah hidup ini memang isinya penderitaan? Entah menderita karena uang, kesepian ataupun menjadi si anak bungsu yang ditinggal nikah oleh kakak-kakaknya. Sial.

Penulis: Husnil Khatimah Nst
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sebagai Anak Tengah, Saya Muak pada Glorifikasi Sulung dan Bungsu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2022 oleh

Tags: anak bungsuanak sulung
Husnil Khatimah Nst

Husnil Khatimah Nst

Perempuan ganteng yang suka mie ayam.

ArtikelTerkait

Nestapa Takdir Anak Bungsu yang Sering Dianggap Paling Bahagia

Nestapa Anak Bungsu yang Sering Dianggap Paling Bahagia

28 Februari 2023
Anak Sulung dan Harapan yang Kadang Merepotkan

Anak Sulung dan Harapan yang Kadang Merepotkan

28 Januari 2020
anak bungsu

Nasib Menjadi Anak Bungsu: Dari Disayang Sampai Dengan Menjadi Pesuruh

26 Juni 2019
kunto aji

Menunggu Kunto Aji bikin Lagu tentang Anak Tengah

14 Juni 2020
Kisahku tentang Menjadi Anak Tengah yang Punya Peran Ganda

Kisahku tentang Menjadi Anak Tengah yang Punya Peran Ganda

14 Desember 2019
Tokoh Sang Zhi Hidden Love Ngasih Tahu Betapa Nggak Enaknya Jadi Anak Bungsu Perempuan

Tokoh Sang Zhi “Hidden Love” Ngasih Tahu Betapa Nggak Enaknya Jadi Anak Bungsu Perempuan

16 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.