ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alternatif Tema Dekorasi Engagement Low Budget

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
17 Oktober 2019
A A
engagement

engagement

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah musim wisuda, snapgram saya rupanya memasuki musim tunangan. Beberapa teman SMP hingga teman kuliah beramai-ramai memasang story Instagram dengan latar belakang backdrop putih bertuliskan ‘Happy Engagement’. Terus terang bagi saya, musim tunangan tidak kalah menggiurkan dari musim mangga atau musim duren. Sayangnya, sebagai seorang milenial yang baru akan memasuki dunia kerja saya perlu berpikir ulang.

Mungkin benar jika orang-orang tua mengatakan remaja yang lahir di tahun 90’an sudah saatnya memulai fase pernikahan dalam hidup. Pasalnya banyak juga penelitian psikologi yang mengatakan jika pada usia 20-an adalah standar usia seseorang untuk bisa membangun hubungan pernikahan. Jika dilihat dari kematangan usia, usia 20 ke atas memang usia yang pas bagi seseorang untuk menjalin hubungan yang serius. Tentu ini dikarenakan adanya kesiapan mental.

Namun standar usia tersebut akan berbeda bagi seseorang jika dilihat dari kesiapan finansial. Kesiapan materi finansial seseorang tidak dapat dinyatakan dengan angka usia tertentu karena berhubungan dengan perencanaan, keputusan, hingga kemapanan pekerjaan yang dilakoni oleh setiap orang. Tapi yah, namanya anak muda. Kalau sudah saling mencintai satu sama lain, kenapa tidak langsung diresmikan saja hubungannya? Apalagi sedang marak acara tunangan.

Seperti salah satu teman saya. Menjadi fresh graduate di usia 23 tahun membuatnya gencar mencari pengalaman kerja, yang tentunya juga bisa mencukupi tabungan masa depannya. Dia dan kekasihnya sudah menjalin hubungan selama 4 tahun. Sebagai seorang perempuan, dia pun juga mengharapkan adanya itikad serius dari kekasihnya. Singkatnya, dia ingin lekas dilamar.

Setelah keinginan itu meletup-letup, teman saya dan kekasihnya ini justru merisaukan hal lain di balik hari pertunangan yang sudah tergambar indah di pikiran mereka. Adalah tentang kebutuhan budget yang menjadi pertimbangan keduanya untuk berpikir ulang soal mempercepat rencana pertunangan.

Akhirnya sebagai bentuk kepedulian saya terhadap muda-mudi gupuh rabi yang ingin merayakan hari engagement mereka dengan low budget, saya berikan informasi soal tema dekorasi low budget yang pas untuk diaplikasikan.

1. Tema Daur Ulang

Terkesan aneh dan tidak biasa, tema dekorasi daur ulang memang tidak pernah digunakan. Sebagai milenial yang dikenal kaya akan inovasi, salah satu tema dekorasi tunangan ini bisa dijadikan sebagai pembaruan kreasi muda-mudi yang layak diperkenalkan. Dan bagi kalian pasangan muda-mudi milenial yang ingin merayakan pertunangan dengan low budget, tema ini bisa digunakan.

Bagaimana caranya? Cukup siapkan sampah-sampah plastik rumah tangga dan botol-botol bekas. Lalu kreasikan limbah-limbah itu sebagai bunga-bunga plastik. Jangan lupa cat hiasan dekorasi dari limbah plastik, agar terlihat lebih menarik. Meski kesannya tidak mudah dan membuyuhkan waktu lama untuk belajar menyulap limbah plastik jadi hiasan yang cantik, cara ini dijamin efektif bagi kalian yang ingin bertunangan dengan modal low budget.

Selain murah meriah, mendaur ulang sampah plastik sebagai pernak pernik di hari tunangan juga akan mengasah kreatifitas. Jika berhasil menyulap limbah sampah jadi pernak pernik dekorasi acara pertunangan, tema daur ulang bahkan bisa menjadi bisnis baru yang menjanjikan. Sambil menyelam minum air. Setelah merayakan pertunangan dengan modal low budget kita juga akan berpotensi membuka peluang usaha baru di bidang jasa perdekoran.

Bukan hanya membuka peluang usaha baru, manfaat jangka panjangnya adalah kita bisa memperkerjakan banyak orang di dalam bisnis ini. Kan bagus, kita bisa menolong banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Hehehe.

2. Tema Kearifan Lokal (Kain Jarik Batik)

Setelah tema daur ulang, tema dekorasi kearifan lokal dengan menggunakan kain batik akan sangat membantu kita dalam muwujudkan rencana pertunangan dengan modal low budget. Caranya bagaimana? Kumpulkan kain-kain jarik. Lalu, bentuk kain batik sesuai motif bunga atau hiasan pendukung lainnya untuk ruangan.

Kain jarik yang dulu digunakan sewaktu bayi juga sangat bisa dipergunakan lagi. Dari pada beli banyak, coba tanya ke ibu kalian apakah masih menyimpan banyak kain jarik. Jika iya, impian kalian bertunangan dengan modal low budget akan segera terwujud. Selamat! Selain hanya memerlukan sedikit modal, menggunakan tema ini juga akan menandakan bahwa kalian adalah pasangan yang benar-benar cinta produk Indonesia.

3. Tema Back To School

Bagi saya, tema ini akan jadi tema paling mudah dan juga low budget adalah  tema back to school. Tema ini hanya membutuhkan papan tulis, peralatan tulis, buku, dan tentunya seragam sekolah (bekas). Dengan dresccode seragam sekolah, tentu akan lebih mudah didapat dan tidak perlu membeli kebaya baru atau membeli batik sarimbit untuk pasangan muda-mudi yang bertunangan. Para tamu pun juga bisa memeriahkan acara pertunangan dengan mengenakan seragam sekolah bekas.

Bagaimana untuk tamu orang tua? Mereka bisa berpakaian formal ala guru. Lalu pernak-pernik dekorasi lainnya bisa menggunakan papan tulis white board dan ditempeli tulisan happy engagement. Dan jangan lupa, ruangan juga bisa didekorasi layaknya ruang kelas. Hanya saja di ruang kelas unik ini digelar karpet. Para murid dan guru bisa duduk lesehan, karena ruang kelas tidak digunakan untuk KBM melainkan acara tunangan. Hmmm seru juga yha?

4. Tema Daily Activity

Tema daily activity adalah tema yang mengusung dekorasi dan perlengkapan acara yang menggambarkan kehidupan sehari-hari. Tema ini akan sesuai dengan mereka yang akan mengadakan acara pertunangan dengan modal low budget. Karena perlengkapan dekorasi tema ini sebenarnya hampir tidak memerlukan akseseori apapun. Namanya juga daily activity.

Pasangan dua sejoli bisa mengenakan pakaian apapun seperti hari-hari biasa, dan para tamu pun demikian. Bahkan di tema ini, tamu ibu-ibu bisa mengenakan daster ala ibu rumah tangga yang biasa digunakan sehari-hari. Sedangkan bapak-bapak bisa mengenakan kaos oblong dengan bawahan sarung. Cukup santai, tidak ribet dan low budget.

Tertarik mengaplikasikan salah satu tema di atas? Kalau begitu, sekarang bagi kalian muda-mudi milenial yang kebelet rabi, tidak usah khawatir bakal banyak pengeluaran ya buat acara pertunangan. Setelah acara pertunangan dilaksanakan dengan modal low budget, barulah tabungan bisa dialihkan untuk persiapan pernikahan. Dari pada uang banyak berkurang buat acara tunangan, kan lebih baik dialihkan ke acara pernikahan kalian kelak. Amiin paling serius!

Dan buat kalian para cowok, nggak ada lagi alasan belum siap buat melamar cewek kalian. haha (*)

BACA JUGA Mari Periksa Maksud Tweet Budiman Sudjatmiko yang Bandingkan Awkarin dan Tri Mumpuni atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Oktober 2019 oleh

Tags: dekorasiengagementlow budgetMilenialpertunangan
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

ArtikelTerkait

Perbedaan Hajatan Kampung dan Gedung dalam Pandangan Tukang Dekor Terminal mojok

Perbedaan Hajatan Kampung dan Gedung dalam Pandangan Tukang Dekor

21 Februari 2021
Kitchen Set ala Pinterest Bagi Saya Seperti Dapur yang Tidak Realistis terminal mojok.co

Kitchen Set ala Pinterest bagi Saya seperti Dapur yang Tidak Realistis

12 September 2020
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023
Kalau Semua Orang Nikah Gratis di KUA, Gimana Nasib Buruh Dekorasi Pesta Nikah Terminal Mojok

Kalau Semua Orang Nikah Gratis di KUA, Gimana Nasib Buruh Dekorasi Pesta Nikah?

4 Februari 2023
milenials

Prasangka dan Generalisasi Terhadap Milenials

20 Juni 2019
Wacana Tenor KPR 35 Tahun Bahaya, Malah Bikin Waswas Gen Z dan Milenial

Wacana Tenor KPR 35 Tahun Bahaya, Malah Bikin Waswas Gen Z dan Milenial

12 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Kirana

Wejangan Hidup Ala Kirana Larasati yang Patut Ditiru Oleh Netizen

benang merah

Memahami Benang Merah Toleransi Dari SpongeBob SquarePants dan Patrick Star

ibu dijual

Ibu Dijual Seharga 10 Ribu Karena Penyakitan: Maunya Apa Sih?

Terpopuler Sepekan

Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

12 Mei 2025
FIS UM Malang Adalah Fakultas dengan Birokrasi Paling Ribet di UM Malang, Nggak Ada Lawannya

FIS UM Malang Adalah Fakultas dengan Birokrasi Paling Ribet di UM Malang, Nggak Ada Lawannya

16 Mei 2025
Sisi Gelap Gamping Sleman yang Jarang Dibicarakan Orang

Sisi Gelap Gamping Sleman yang Jarang Dibicarakan Orang

14 Mei 2025
Stop Romantisasi Pengiriman Anak ke Barak Militer, Cukup Jabar Aja, Provinsi Lain Nggak Usah, Jogja Nggak Usah Ikut-ikutan Juga!

Stop Romantisasi Pengiriman Anak ke Barak Militer, Cukup Jabar Aja, Provinsi Lain Nggak Usah, Jogja Nggak Usah Ikut-ikutan Juga!

14 Mei 2025
Kisah Mahasiswa Nasakom Menyelamatkan Nasib Saya (Unsplash)

Jangan Remehkan Mahasiswa Nasakom (Nasib Satu Koma): Mereka Menyelamatkan Saya dari Kehidupan Kampus yang Monoton

16 Mei 2025
Banyak Tugu di Bangkalan Madura Jadi Tak Bermakna karena Pemerintahnya Tak Bisa Kerja Mojok.co

Bangkalan Madura, Gambaran Nyata Kawasan Metropolitan Paling Gagal, Bukannya Berkembang Malah Makin Timpang

18 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Pengunjung Candi Borobudur Capai 100 Ribu Orang Selama Libur Waisak, Ekonomi Daerah Meningkat
  • Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”
  • Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan
  • Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung
  • Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker
  • Sulitnya Pegawai Pinjol Menjelaskan ke Orang Tua soal Pekerjaannya: Ngaku Kerja di Bank hingga Jadi Sasaran Pinjam Uang Tetangga

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.