Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

All of Us Are Dead, Cerita Zombi yang Menarik tapi Bertele-tele

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
2 Februari 2022
A A
All of Us Are Dead, Cerita Zombi yang Menarik tapi Bertele-tele Terminal Mojok

All of Us Are Dead, Cerita Zombi yang Menarik tapi Bertele-tele (Instagram Netflix Indonesia)

Share on FacebookShare on Twitter

All of Us Are Dead jadi salah satu judul serial Netflix yang paling ditunggu kehadirannya di tahun 2022 ini. Resmi dirilis pada 28 Januari kemarin, serial yang diadaptasi dari Webtoon berjudul “School Attack” ini dibintangi aktor dan aktris muda kenamaan Negeri Ginseng. Sebut saja Park Ji Hu, Yoon Chan Young, Cho Yi Hyun, Yoo In Su, hingga Park Solomon.

All of Us Are Dead berkisah tentang SMA Hyosan yang tadinya “baik-baik saja”, seketika berubah menjadi sumber pertama dari penyebaran virus zombi. Hanya dalam waktu singkat, virus ini menjangkiti satu orang, memangsa orang lain, dan membuat keadaan di sekolah jadi sangat mengerikan.

Jika diurut dari awal, virus zombi yang menyebar di SMA Hyosan tersebut adalah virus buatan pak guru Lee Byeong Chan (Kim Byung Chul), seorang ilmuwan dan guru sains di SMA Hyosan. Pak Lee menciptakan virus tersebut untuk menolong anak laki-lakinya yang selalu menjadi korban perundungan di sekolah.

Sebagai seorang ayah, Pak Lee tentu nggak tahan melihat kondisi anaknya. Makanya dia membuat virus itu agar anaknya bisa lebih kuat dan lebih berani. Siapa sangka ternyata eksperimennya gagal. Bukannya jadi seperti yang dia mau, anaknya justru berubah jadi zombi.

Singkat cerita, setelah virus mulai menyebar ke seluruh penjuru kota, situasi jadi semakin sulit dikendalikan. Orang-orang berusaha lari dan berlindung, tetapi tempat aman sulit ditemukan. Pemerintah pun sudah memberlakukan aturan darurat milter. Penjagaan di beberapa titik diperketat.

Di SMA Hyosan sendiri ada sekumpulan siswa-siswi yang (masih) berusaha bertahan hidup dan menyelamatkan diri dari serangan para zombi. Tentu saja hal itu nggak mudah karena selain nggak ada bantuan dari pihak yang berwenang, perbedaan karakter di antara para siswa pun sering kali jadi masalah yang malah makin memperburuk keadaan.

Para siswa-siswi SMA Hyosan yang masih bertahan hidup ini berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain agar bisa secepat mungkin keluar dari gedung sekolah. Yang bikin All of Us Are Dead jadi terasa emosional adalah penonton diajak untuk melihat kehidupan anak SMA yang nano-nano di tengah rasa tegang melihat perjuangan mereka untuk bisa selamat.

Pada dasarnya, nggak semua dari mereka punya hubungan baik. Ada beberapa siswa yang sebenarnya memendam rasa benci. Dengan karakter, ego, dan isi kepala yang beda-beda, mereka berinteraksi, mencari solusi, tapi seringnya malah berujung pada adu bacot.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Dalam intensitas konflik yang tinggi, ada yang mengambil keputusan fatal hanya demi memuaskan ego dan kepentingan diri sendiri. Di tengah pertarungan hidup dan mati, kemanusiaan seperti nggak ada artinya dibanding rasa ingin menang sendiri. Yang merasa sedang terusik harga dirinya nggak peduli jika nyawa salah satu dari mereka adalah taruhannya. Selama harga diri tetap terjaga, mengorbankan salah satu dari mereka dianggap sah-sah saja.

Dalam banyak kesempatan, para siswa ini memang berjuang sama-sama. Tetapi itu bukan berarti nggak akan ada “pengkhianatan” pada akhirnya. Dalam serial orisinal Netflix yang disutradarai Lee Jae Kyu ini penonton juga akan melihat bahwa yang namanya perbuatan jahat nggak cuma muncul dari tokoh antagonis, yang terlihat baik pun bisa tega sama teman sendiri.

Selayaknya drama soal anak SMA pada umumnya, All of Us Are Dead juga nggak lepas dari yang namanya percintaan. Dari dua pasang tokoh utama di dalamnya, yaitu Onjo (Park Ji Hu), Cheongsan (Yoon Chan Young), Namra (Cho Yi Hyun), dan Suhyeok (Park Solomon), setidaknya ada tiga hal dalam tema percintaan yang diangkat. Pertama friendzone, kedua saling jatuh cinta di waktu yang salah, dan yang ketiga adalah tentang cinta yang nggak bisa bersatu. Hadirnya kisah cinta mereka, ditambah interaksi trio lawak: polisi, detektif, dan YouTuber, adalah penurun tensi ketegangan saat menonton.

Selain itu, dari sorotan kehidupan anak SMA di sekolah, All of Us Are Dead sebenarnya terbilang mengangkat tema penting, yaitu tentang perundungan (bullying) serta pelecehan seksual dan bagaimana pihak sekolah menanggapinya. Dua tema ini memang masih menjadi momok menakutkan dalam dunia pendidikan.

Akan tetapi sangat disayangkan tema ini tampil tanpa ada penyelesaian yang menunjukkan keadilan. Nggak ada hukuman apa pun untuk pelakunya. Bahkan saat adegan menyorot korban yang berpapasan dengan pelaku yang sudah berubah jadi zombi, bagi saya itu belum termasuk penyelesaian. Toh, pada saat itu keadaannya memang lagi ada wabah zombi. Siapa saja bisa jadi zombi, bukan cuma orang jahat. Belakangan malah salah satu dari mereka bertransformasi menjadi sosok yang jauh lebih kuat.

Selain pertanyaan siapa saja yang bertahan sampai akhir, pertanyaan kapan dan bagaimana Gwinam (Yoo In Soo) mati, jadi pertanyaan besar di kepala saya. Rasanya capek banget lihat dia jatuh terus dari ketinggian, tapi nggak mati-mati. Selain nggak adil bagi korban, adegan itu malah cuma manjang-manjangin durasi.

Melihat korban yang balas dendam saat ia sudah jadi zombi, rasanya malah kayak lagi nonton film horor Indonesia yang korbannya baru bisa balas dendam setelah jadi hantu. Eh, tapi mungkin ini juga sindiran ya bahwa dalam kasus yang dialami Eunji (Oh Hye Soo) maupun anaknya Pak Lee, mengharapkan keadilan dari pihak berwenang itu memang bukan hal yang mudah.

Selain apa yang saya tuliskan di atas, sebenarnya masih banyak sih hal menarik dalam All of Us Are Dead. Berhubung saya nggak mau spoiler makin banyak, sebaiknya memang kalian tonton sendiri saja. Secara keseluruhan, drama ini memang sangat menarik untuk ditonton. Sayangnya, ada dua kekurangannya, yaitu perihal subtema yang ngegantung dan banyaknya adegan yang sebenarnya nggak penting untuk ditayangkan, jadi terkesan bertele-tele. Di luar itu, kalau kalian oke-oke saja nonton zombi-zombian, All of Us Are Dead boleh dicoba.

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2022 oleh

Tags: All of Us Are Deaddrama koreaserial netflix
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Mengandaikan Alur Alternatif 5 Drama Korea Paling Fenomenal terminal mojok.co

Mengandaikan Alur Alternatif 5 Drama Korea Paling Fenomenal

6 Oktober 2021
siwon bahasa indoneisa, kabinet kasih sayang

Kabinet Kasih Sayang untuk Indonesia yang Lebih Halu

27 Oktober 2019
Drama Cina di Mata Pencinta Drama Korea: Episodenya Banyak, Waktu Tayangnya Gaib

Drama Cina di Mata Pencinta Drama Korea: Episodenya Banyak, Waktu Tayangnya Gaib

27 Februari 2024
10 OST Drama Korea Terbaik Tahun 2021 terminal mojok

10 OST Drama Korea Terbaik Tahun 2021

28 Desember 2021
5 Cewek Green Flag yang Hanya Ada di Drama Korea

5 Cewek Green Flag yang Hanya Ada di Drama Korea

15 Juni 2024
Hi! School-Love On

Pelajaran Penting yang Bisa Kita Petik dari Drama Korea “Hi! School-Love On”

30 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.