ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alasan Tembang Jawa Punya Kesan Mistis, Misterius, dan Seram

Mukhamad Fariz Bani Adam oleh Mukhamad Fariz Bani Adam
6 Desember 2020
A A
Berkat Kitab Primbon, Hari Pernikahan Saya Mundur Tiga Bulan terminal mojok.co

Berkat Kitab Primbon, Hari Pernikahan Saya Mundur Tiga Bulan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kalian pernah nggak, bayangin tengah malem denger lagu suara-suara gamelan atau tembang Jawa ? Saya yakin, pasti yang ada di kepala kita adalah demit atau bangsa halus bakal datengin kita. Iya, nggak? Soalnya, saya juga sering merasa seperti itu.

Sebetulnya hal ini cukup bikin saya bingung. Lantas, mengapa suara gamelan dan tembang Jawa bisa menciptakan kesan mistis? Mengapa begitu gamelan dibunyikan dan tembang Jawa dinyanyikan, suara yang dihasilkan pasti memberikan “kesan mistis” tersendiri. Apalagi kalau gamelan ini dibunyikan pelan-pelan, seketika suasananya berubah. Namun,kalau kita mau memerhatikan dengan saksama, gamelan ini suaranya hampir mirip dengan music box. Nah, sementara musik box ini sering jadi langganan efek mengerikan di film horor.

Kalau menurut pakar musik, ada dua scale yang dipakai yaitu slendro dan pelog. Dan intervalnya beda dari scale biasa seperti mayor minor. Nah, tiap scale ada ciri khas masing-masing kayak mayor itu gembira, minor itu sedih. Kalau scale kayak slendro dan pelog ini emang agak ada kesan mistisnya. Namun, semua tergantung interval scale pokoknya.

Akan tetapi, suara yang dihasilkan gamelan dan tembang Jawa memang terkesan lebih kuat dengan mistis kearifan lokal. Selain itu, cerita mistis dari mulut ke mulut tentang gamelan dan tembang Jawa tidaklah sedikit. Di sekolah SMP saya dulu misalnya, ada cerita yang beredar bahwa waktu malam, gamelan bisa bunyi sendiri tanpa ada yang memainkannya.

Tidak hanya ada satu cerita. Waktu di kampus saya dulu, ada beberapa saksi yang melihat seorang penari misterius memainkan gamelan saat malam hari, tapi dalam sekejap hilang. Entah cerita itu benar atau tidak, yang jelas cerita mistis tentang gamelan ini menjadi salah satu hal yang membuat orang takut mendengarkan tembang Jawa.

Mungkin “kepercayaan” soal ini berkaitan dengan kebiasaan yang telah menjamur di masyarakat. Sejak kecil, kita terbiasa nonton film horor lokal, di mana di dalam kisahnya sering kali hal-hal yg berkaitan budaya lokal (seperti menyan, dukun, tembang Jawa, dsb), ditempatkan sebagai pihak antagonis. Sedangkan protagonisnya diidentikkan dengan ajaran tertentu serta mengenakan simbol ajaran tertentu yang itu diperlihatkan sangat bertolak belakang dengan budaya lokal ini.

Oleh karena itu, sejak kecil kita terbiasa menyaksikan simbol budaya kita identik dengan hal-hal negatif, jahat, kelam. Sungguh “doktrin” yang semena-mena sebetulnya.

Padahal, orang Jawa sejak dulu sudah mengenal nyanyian yang dinamakan kidung. Kidung dibuat bukan asal-asalan. Namun, ia berisi syair yang sangat mendalam dan bermakna, tergantung tema yang disajikan. Jika orang awam, mungkin akan menebak kalau kidung sama dengan mantra. Kesalahpahaman umum zaman sekarang orang menganggap kidung-kidung Jawa adalah pemanggil setan. Tentu saja, ini tak lepas dari peran media.

Ada hal-hal yang sejujurnya tidak bisa saya terima. Tembang Lingsir Wengi dan kidung Wahyu Kolosebo justru diplesetkan menjadi lagu horor. Padahal, Sunan Kalijaga menciptakan kidung tersebut untuk mengusir setan. Salah kaprah seperti ini jika dibiarkan terus menerus, perlahan bisa membuat generasi ke depannya justru takut mengenal sejarah dan budayanya sendiri. Jika sudah takut, akhirnya kebudayaan sendiri berpotensi terlupakan. Bukankah, nggak seharusnya hal ini terjadi?

Kesan mistis dan menyeramkan itu bisa jadi pengaruh pikiran. Ketika orang-orang sudah mengklaim, “Ah, lagu Jawa memang mistis.” Maka, itulah yang akan tertanam di alam bawah sadar mereka. Hingga akhirnya hal ini menjadi pemahaman yang lumrah. Padahal, belum tentu isinya semistis yang kita bayangkan. Hanya karena imajinasi kita yang kebablasan, kita malah takut-takut sendiri dengan sesuatu yang nggak berdasar.

Jadi, alangkah baiknya kalau mendengarkan lagu Jawa, sambil membaca syair dan memahami maknanya. Biasanya, jika kita melakukannya tidak setengah-setengah, kesan mistisnya akan hilang dengan sendirinya. 

BACA JUGA Susahnya Jadi Mahasiswa Sastra Jawa, Nembang Macapat Malah Dikira Manggil Hantu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2020 oleh

Tags: kidungtembang jawa
Mukhamad Fariz Bani Adam

Mukhamad Fariz Bani Adam

Penulis pemula yang mencoba menuliskan isi benak di kepala.

ArtikelTerkait

Pengalaman Membonceng Teman yang Mendadak Kesurupan. Kapok, deh! terminal mojok.co

Menafsir Tembang ‘Saben Malam Jumat’ yang Bilang Mayat akan Pulang ke Rumah tiap Malam Jumat

17 Juni 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
4 Tipe Orang yang Tidak Pantas Naik Motor Mio Automatic terminal mojok.co

4 Tipe Orang yang Tidak Pantas Naik Motor Mio Automatic

Karakter Anime Cewek yang Cocok Jika Jadi Selebgram terminal mojok.co

Karakter Anime Cewek yang Cocok jika Jadi Selebgram

Jangan Suka Menyepelekan Luka para Korban Ghosting terminal mojok.co

Jangan Suka Menyepelekan Luka para Korban Ghosting

Terpopuler Sepekan

Keresahan Saya Selama Tinggal di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

Sragen, Kota yang Hidup Cuma Sampai Maghrib, Setelah Itu, Seakan Jadi Kota Mati

21 Mei 2025
Wisata Alam Posong Temanggung Berubah: Dulu Indah, Sekarang Bikin Pengunjung Kecewa

Wisata Alam Posong Temanggung Berubah: Dulu Indah, Sekarang Bikin Pengunjung Kecewa

18 Mei 2025
Trenggalek Kabupaten yang Krisis Identitas, Pantas Saja Ditinggalkan Warganya Mojok.co

Trenggalek Kabupaten yang Krisis Identitas, Pantas Saja Ditinggalkan Warganya

19 Mei 2025
Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan Mojok.co

Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan

20 Mei 2025
4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi

UM Malang Adalah Kampus Paling Ramah Perantau di Malang: Asrama Memadai, Kos Murah, Lokasi Strategis!

21 Mei 2025
4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang Mojok.co

4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang

20 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK
  • Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa
  • Perkara Transportasi Wisata, Jogja Sangat Tidak Kreatif dan Perlu Belajar dari Cara Surabaya Mengelola Trans Jatim Bus Jaka Tingkir
  • Terkucilkan dari Acara Kelulusan Sekolah karena Nunggak SPP, Lemah Ekonomi Jadi Objek Diskriminasi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.