Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alasan Orang Tua Melarang Keinginan Anaknya untuk Ngekos

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
2 November 2020
A A
Alasan Orang Tua Melarang Keinginan Anaknya untuk Ngekos anak kos terminal mojok.co

Alasan Orang Tua Melarang Keinginan Anaknya untuk Ngekos anak kos terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Memasuki masa remaja akhir, sudah menjadi hal yang biasa jika sebagian anak memiliki keinginan untuk hidup secara mandiri. Terpisah rumah dan jarak dari orang tua dengan berbagai alasan dan kebutuhan. Sayangnya tidak semua bisa ngekos karena orang tua melarang.

Sebenarnya memutuskan untuk ngekos punya alasannya beragam. Mulai dari harus kuliah di luar kota atau pulau, efisiensi jarak, waktu, dan tenaga, atau ingin hidup sendiri aja gitu. Merasakan sensasi jauh dari orang tua. Bahkan, tidak sedikit pula yang berpikir ingin belajar hidup sendiri. Mengurus segala sesuatunya seorang diri.

Di sisi lain, terkadang seseorang ingin menantang diri dan mempertegas bahwa, merantau sekaligus jauh dari keluarga itu memang perlu dilakukan agar bisa memahami bagaimana rasanya rindu dengan kampung halaman.

Sebagian orang tua setuju dan tidak mempermasalahkan sama sekali. Membiarkan anaknya hidup secara mandiri dan jauh dari pandangan mereka. Namun, sebagian yang lain menolak dan melarang anaknya hidup sendirian dengan berbagai alasan. Suka atau tidak, fenomena ini masih ada hingga sekarang.

Sebetulnya, nggak ada yang salah atau benar. Sebab, setiap orang tua punya peranan dan keputusan masing-masing terhadap pilihan anak-anaknya. Termasuk soal melarang anaknya untuk belajar hidup secara mandiri.

Oleh karena itu, untuk mendalami fenomena tersebut, saya coba melakukan refleksi dan melakukan penelusuran ke beberapa teman yang pada masanya sempat dilarang oleh orang tua untuk ngekos, ngontrak, atau tinggal jauh dari orang tua. Apa alasan yang orang tua berikan saat mereka dilarang untuk hidup mandiri dengan cara ngekos.

Alasan orang tua melarang anaknya ngekos #1 Menganggap anak belum bisa hidup mandiri

Alasan ini adalah yang paling umum sekali, saya dapatkan dan ketahui hal ini dari teman saya. Mereka sering kali dianggap manja karena masih enggan mengurus ini-itu sendiri. Pernyataan bahwa, “Tinggal sama orang tua aja masih males-malesan. Apalagi hidup sendiri. Nanti yang ada nggak keurus.”

Saran saya, jika kalian kekeh ingin mencoba hidup mandiri dan mendapat restu orang tua, coba mulai dari mengubah kebiasaan sejak dini. Buktikan kalian bisa mengurus diri sendiri saat di rumah. Bisa dicoba dengan melakukan pekerjaan rumah sendiri. Dimulai dari yang sederhana aja. Mencuci piring, membersihkan kamar mandi dan kamar, misalnya.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Ketiga hal tersebut hampir dipastikan akan kalian lakukan saat hidup sendiri. Jika kalian mulai peduli dengan hal kecil tersebut, bukan tidak mungkin orang tua akan memberi izin untuk ngekos.

Alasan orang tua melarang anaknya ngekos #2 Nanti Bapak dan Ibu bakalan kangen

Alasan ini terbilang dilematis dan bikin kita, sebagai anak, terenyuh. Di satu sisi, kita ingin belajar hidup mandiri. Namun, di sisi yang lain, nggak tega juga meninggalkan orang tua dalam keadaan sedih dengan suasana hati yang sendu. Nggak jarang, akhirnya kita malah mengurungkan niat untuk ngekos.

Persoalan ini, bisa dibicarakan dari hati ke hati. Yakinkan kepada orang tua bahwa kalian akan berkunjung ke rumah pada kurun waktu tertentu. Atau hubungi orang tua secara berkala. Bisa melalui telepon atau video call. Jadi, soal kangen sudah pasti akan sedikit terobati.

Alasan orang tua melarang anaknya ngekos #3 Khawatir jadi salah pergaulan dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan

Sebetulnya, jika ingin dianggap bisa hidup mandiri, ngekos bisa menjadi ajang pembuktian kepada orang tua bahwa selain bisa mengurus segala sesuatunya sendiri, kalian juga bisa menjaga kepercayaan mereka dengan sangat baik. Buktikan juga kalau ngekos memang ditujukan untuk efisiensi waktu, tenaga, dan biaya ketika ngekos atau bekerja. Jangan mentang-mentang ngekos, ealah, malah minta uang jajan seenaknya.

Yang mau ngekos siapa, yang keluar modal banyak malah orang tua. Terus, di mana hidup mandirinya kalau ujungnya malah foya-foya dan minta kiriman uang melulu ke orang tua?

Pembuktian ini juga bisa dibentuk sejak kalian masih tinggal bersama orang tua. Walaupun masih suka nongkrong, saran saya, bisa sambil melakukan hal yang berfaedah dan produktif. Bukan hanya untuk jaga image. Buktikan juga kalian bisa menjaga diri, meski bergaul dengan siapa pun. Berteman boleh dengan siapa saja, tapi soal menjaga diri dari hal yang nggak baik, tetap harus dilakukan. Paling tidak, apa pun yang kalian lakukan, harus bisa dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA Sebaiknya, Jas Hujan Berjenis Ponco Tidak Digunakan Pengendara Motor Lagi dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 November 2020 oleh

Tags: Anak KosMahasiswa
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Fasilitas di UNESA Lidah Wetan Bikin Mahasiswa UNESA Ketintang Cemburu

Fasilitas di UNESA Lidah Wetan Bikin Mahasiswa UNESA Ketintang Cemburu

6 Oktober 2023
Anak Kos Nggak Usah Khawatir, Ini 5 Masjid di Malang yang Nyediain Makanan Gratis terminal mojok

5 Masjid di Malang yang Nyediain Makanan Gratis, Anak Kos Nggak Usah Khawatir!

5 November 2021
Orang Indonesia Nggak Cocok Dikasih Tayangan kayak Clash of Champions Ruangguru: Ilmunya Dikit, Dramanya Selangit!

Orang Indonesia Nggak Cocok Dikasih Tayangan kayak Clash of Champions Ruangguru. Ilmunya Dikit, Dramanya Selangit

17 Juli 2024
Kediri, Kota Paling Bahagia yang Kini Berubah Mulai Tak Aman bagi Mahasiswa Perantauan

Kediri, Kota Paling Bahagia yang Kini Berubah Tak Aman bagi Mahasiswa Perantauan

17 April 2024
laptop hilang

Kenapa Sih Laptop Hilang Sering Dialami Mahasiswa yang Lagi Skripsi?

28 Agustus 2019
4 Opsi Pekerjaan biar Dapat Pemasukan sambil Kuliah terminal mojok.co

4 Opsi Pekerjaan biar Dapat Pemasukan sambil Kuliah

8 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.