Pantai Pelabuhan Ratu jadi destinasi wisata utama para wisatawan yang berkunjung ke Sukabumi. Tapi sebagai warga Sukabumi, saya justru ogah ke sana.
Saat musim liburan tiba, orang-orang tentu akan berbondong-bondong mencari tempat wisata untuk berlibur. Kebanyakan akan berlibur bersama keluarga, teman, atau pasangan. Biasanya destinasi wisata alam seperti pantai menjadi destinasi yang paling diminati wisatawan, tak terkecuali warga Jawa Barat.
Sebagai orang Sukabumi, tiap musim liburan tiba, di depan rumah saya selalu ramai kendaraan dari berbagai daerah yang hendak liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu. Hanya perlu waktu 1 jam dari rumah saya untuk bisa sampai di pantai yang berada di ibu kota Sukabumi tersebut. Tak hanya di musim liburan, pantai satu ini seolah tak pernah sepi pengunjung di hari biasa. Maklum, pantai ini menyajikan pemandangan yang indah.
Meski letaknya dekat dari rumah, boleh dibilang saya nggak terlalu suka liburan ke pantai, khususnya Pantai Pelabuhan Ratu. Ada beberapa alasan mendasar yang membuat saya sebagai warga asli Sukabumi ogah ke sana.
Akses jalan menuju Pantai Pelabuhan Ratu cukup berbahaya
Kebanyakan pelancong dari luar Sukabumi maupun warga lokal biasanya akan melewati jalan alternatif menuju Pantai Pelabuhan Ratu karena jalurnya jauh lebih dekat sehingga bisa menghemat waktu. Namun risiko yang dihadapi pun cukup besar karena akses jalan alternatif tersebut cukup berbahaya untuk dilewati karena penuh dengan tikungan tajam, turunan, dan tanjakan yang sangat curam.
Perlu konsentrasi yang tinggi untuk berkendara menuju Pantai Pelabuhan Ratu melalui jalur alternatif, apalagi bagi yang belum terbiasa. Sebab, cukup banyak kecelakaan yang terjadi di jalur ini karena kurang kehati-hatian dari pengendara. Warga lokalnya saja masih waswas ketika melewati jalur satu ini, apalagi bagi yang baru pertama kali melewatinya.
Terlebih jika kamu berusaha untuk mengeksplor kawasan wisata yang ada di Pelabuhan Ratu seperti Geopark Ciletuh yang menjadi salah satu spot favorit para pengunjung. Sebab, akses jalan menuju ke sana jauh lebih terjal lagi, terutama saat hendak menuju Puncak Darma. Intinya, kondisi kendaraan dan tubuh harus prima.
Baca halaman selanjutnya: Panas terik…