Aktor Indonesia yang Bikin Kamu Pengin Selingkuh dari Nicsap dan Reza Rahadian Part 1

Aktor Indonesia yang Bikin Kamu Pengin Selingkuh dari Nicsap dan Reza Rahadian Part 1 terminal mojok

Ngobrolin soal film Indonesia, siapa yang bisa mengalahkan pesona Nicsap? Sepanjang film tu layar isinya Nicsap semua. Pesona Reza Rahadian juga nggak kalah epik, berbagai karakter dengan beragam usia ia mainkan di film dan FTV. Hanya satu karakter yang terasa wagu, saat ia berperan sebagai Benyamin Sueb di film Benyamin: Biang Kerok (2018).

Kedua aktor tersebut punya pesona yang berbeda, saat pembawaan Nicsap bikin minder sekaligus menyegarkan mata, Reza Rahadian adalah mas-mas tetangga yang tiap dia keluar rumah rasanya kepingin ngintip dari balik korden saja. Mungkinkah pesona kedua aktor ini mampu dikalahkan aktor Indonesia yang lain? Sekadar selingkuh (sebentar) mah bisa. Berikut ini deretan aktor Indonesia yang bikin kita pengin selingkuh dari Nicsap dan Reza Rahadian:

Aktor Indonesia #1 Alwi Assegaf

Raden Kian Santang (2012) adalah salah satu sinetron yang sukses dengan total 835 episode! Tiap menyebut Raden Kian Santang ingatnya Alwi Assegaf, dan tiap menyebut Alwi Assegaf langsung terbayang Raden Kian Santang versi sinetron. Padahal ada banyak sinetron Alwi Assegaf setelah Raden Kian Santang berhenti tayang di tahun 2014, lho.

Mungkin karena alasan itulah sinetron dengan tema yang sama kembali muncul di 2018 sampai sekarang tetap dibintangi Alwi Assegaf. Begitu juga dengan film. Alwi Assegaf sudah muncul di layar lebar sejak 2015 dalam film This Is Cinta dan Tiger Boy, namun publik baru ngeh di tahun 2020 setelah film Kembalinya Raden Kian Santang The Movie dan Kembalinya Raden Kian Santang The Movie II. Sepertinya hanya aktor kelahiran 2006 ini yang bisa begini.

Aktor Indonesia #2 Rey Bong

Siapa yang nggak kenal Rey Bong? Fix, bukan sinefil. Usianya baru 16 tahun, tapi aktor yang satu ini karyanya sudah banyak, baik sinetron maupun film.

Rey Bong memang baru dikenal setelah berperan sebagai Dul dalam Si Doel the Movie (2018), Si Doel the Movie 2 (2019), dan Akhir Kisah Cinta Si Doel (2020). Padahal Rey sudah aktif di film sejak tahun 2016 lewat perannya sebagai Fanny Habibie di film Rudy Habibie. Selain film, ada 12 sinetron yang ia bintangi. Yang paling terkenal adalah Amanah Wali 3 (2019) sebagai Bilal dan Dari Jendela SMP (2020) yang kontroversial itu sebagai Joko.

Aktor Indonesia #3 Angga Yunanda

Memiliki nama asli Angga Aldi Yunanda, aktor yang lahir tahun 2000 ini lebih dulu dikenal sebagai pemain sinetron. Idola remaja yang satu ini muncul pertama kali sebagai aktor di sinetron Malu-malu Kucing (2015), kemudian makin terkenal setelah sinetron Mermaid in Love (2016). Meski film pertamanya adalah Sajen (2018), Angga Yunanda lebih diperbincangkan saat berperan di film kontroversial Dua Garis Biru (2019) dan bikin para remaja baper di film Mariposa (2020). Manis, santun, dan sendu, aktor yang satu ini memang berpotensi membuat penonton klepek-klepek. Mirip pesona Rano Karno di film-filmnya saat masih remaja gitu, deh.

Aktor Indonesia #4 Iqbaal Ramadhan

Meski nggak paham dengan perannya sebagai Minke di Bumi Manusia (2019), selamanya saya akan mengingat Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan.

“Kalau mencintaimu adalah kesalahan, ya sudah. Biar. Aku salah terus saja,” kata Dilan.

Mengawali kariernya sebagai Trapani di drama musikal yang tampil di Taman Ismail Marzuki, Musikal Laskar Pelangi (2010-2011), Iqbaal Ramadhan mulai dikenal publik setelah menjadi member Coboy Junior (2011). Ingin lebih mengenal akting aktor kelahiran 1999 ini? Coba tonton Ali dan Ratu Ratu Queen (2021) deh, Gaes. Dan mari tunggu Mencuri Raden Saleh!

Aktor Indonesia #5 Baskara Mahendra

Aktor kelahiran 1992 ini memulai kariernya pada tahun 2017. Kalau suka nonton film pendek, mungkin kalian akan ingat dengan aktor yang satu ini dalam Cita dan Cinta (2017). Sebelum fokus berakting, ia adalah mas-mas pegawai kantoran. Btw, in case ada yang nggak tahu, Baskara Mahendra adalah suami dari Sherina Munaf. Manis, ganteng, dan punya ketampanan yang khas Indonesia banget lah mas-mas yang satu ini. Kabarnya, akan diumumkan film terbaru yang dibintangi Baskara Mahendra, yaitu Kadet 1947 dan Losmen Bu Broto. Yuk, kita tunggu, yuk~

Aktor Indonesia #6 Dimas Anggara

Siapa yang nggak kenal suami Nadine Chandrawinata ini? Malang melintang di sinetron, FTV, film, bahkan muncul di Jejak Petualang Trans7, lho! Aktor kelahiran 1988 ini memang serba bisa, doi bahkan menjadi vokalis sebuah band bernama Barris. Yang menarik, karier sebagai aktor diawali secara kebetulan. Saat Dimas sedang main ke mal, ia ditawari ikut casting dan mendapat peran di FTV tahun 2009.

Karya Dimas Anggara yang paling ikonik adalah film London Love Story (2016) sebagai Dave. Film ini sukses dilanjutkan dengan London Love Story 2 (2018) dan London Love Story 3 (2019). Nempel banget deh “Dave adalah Dimas, dan Dimas adalah Dave” ini di kepala. Meski begitu, Dimas Anggara pernah memberikan kejutan sebagai laki-laki autis dalam Dancing in The Rain (2018).

Aktor Indonesia #7 Rio Dewanto

Ingat Rio Dewanto, ingat FTV. Sering banget berperan sebagai mas-mas Jawa dengan logat medok, atau sebagai cowok berotot yang liburan ke Bali. Aktor kelahiran 1987 yang awet fit ini pernah menjadi host program Jejak Petualang Weekend di Trans 7 tahun 2018. Image kuat dan berotot ini juga yang membuat Rio Dewanto pas banget berperan sebagai Pak Wisnu dalam Garuda di Dadaku 2 (2011), sebagai Anton dalam Java Heat (2013), Kapten Satria dalam Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon (2016), dan Bara dalam Foxtrot Six (2019). Jangan lupakan film idola para penggila kopi giling, Rio Dewanto adalah Jody di Filosofi Kopi (2016) dan Filosofi Kopi 2: Ben dan Jody (2017).

Aktor Indonesia #8 Herjunot Ali

Belakangan ini heboh penampakan bangkai kapal Van der Wijck yang hilang selama 85 tahun. Kapal ini menginspirasi Buya Hamka untuk menulis novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang dipublikasikan tahun 1938. Nah, novel ini difilmkan dan Herjunot Ali lah yang terpilih memerankan Zainuddin.

Aktor kelahiran tahun 1985 ini memang lekat dengan karakter berkisah sedih. Sebut saja Desta di film Lovely Luna (2004), sebagai Nugi di Realita, Cinta, dan Rock ‘n Roll (2006), sebagai Hamid di Di Bawah Lindungan Ka’Bah (2011), dan The Doll 2 (2017) yang bergenre horor.

Aktor Indonesia #9 Ario Bayu

Kalau kamu mendaku sinefil, lalu nggak kenal Ario Bayu, mending resign! Lahir tahun 1985, di usia 30-an sudah banyak banget film ikonik yang dibintangi Ario Bayu. The Tarix Jabrix (2008), Laskar Pelangi (2008), Pintu Terlarang (2009), Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), Ada Apa dengan Cinta? 2 (2016), Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta (2018), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan masih banyak lagi, deh. Selain itu, Ario Bayu juga terlibat di film produksi Hollywood, Java Heat (2013). Ario Bayu ini setipe dengan Rio Dewanto, tipikal mas-mas lokal yang macho dan bisa diandalkan. Bersandar di pundaknya kayaknya bakakan bikin kita lupa menyapa tetangga yang lewat, hahaha.

Aktor Indonesia #10 Dimas Aditya

Sebelum terjun ke film, Dimas sering banget muncul di layar FTV. Aktor kelahiran 1984 ini di real life memang semanis itu, persis seperti yang terlihat di TV, Gaes. Doi juga humble, kayak bukan artis. Saya tahu karena kebetulan pernah sekampus. Ehem. Tiap berpapasan sama Dimas di koridor atau kantin, berasa sedang syuting FTV. Halah.

Ada dua film Dimas yang pasti para sinefil ngeh, yaitu Pengabdi Setan (2017) dan Yuni (2021). Dimas Aditya menikah dengan sesama pekerja seni, Tika Bravani, sudah pada tahu, kan?

***

Kalau diperhatikan, para aktor di atas kebanyakan mengawali kariernya sebagai pemain sinetron dan FTV. Memang nggak bisa dibantah, televisi adalah tempat para aktor dan aktris belia bertumbuh. Jika akting bagus, fans banyak, tawaran film akan menyusul. Main film, oleh sebagian kalangan, dianggap naik kelas dalam berakting. Mungkin karena mutu tayangan televisi, terutama sinetron kejar tayang, perlu banget dibenahi, ya.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version