Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ada Strategi Marketing di Balik Pertikaian Maskot Oppo dan Vivo

Fransiska Viola Gina Prasasti oleh Fransiska Viola Gina Prasasti
21 September 2020
A A
strategi marketing di balik pertikaian maskot oppo dan maskot vivo mojok.co

strategi marketing di balik pertikaian maskot oppo dan maskot vivo mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Persaingan di pasar ponsel bisa diibaratkan memakai pakaian sepuluh tahun lalu alias sangat ketat. Setiap merek berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dengan ciri khas masing-masing. Salah satu caranya dengan memakai boneka maskot seperti yang dilakukan produsen ponsel Oppo. Saking identiknya Oppo dengan si boneka maskot, sampai-sampai para orang tua tahu Oppo ya dari boneka itu.

Badut ikonik Oppo itu punya nama: Ollie. Warnanya putih dengan kuping menyerupai headphone hijau-putih, boneka ini wajib hadir di semua gerai resmi Oppo. Sejujurnya Ollie ini lucu, jika saja adiknya tak menyusul lahir juga.

Beberapa tahun setelah Ollie lahir di dunia, boneka maskot lain turut muncul dan sekilas menjadi saingan Ollie dan Oppi. Inilah maskot merek ponsel Vivo, yang asal kalian tahu, sebenarnya sama-sama lahir dari satu bapak satu ibu dengan Oppo.

Yak benar. Oppo dan Vivo sama-sama anak perusahaan BBK Electronic Corporation dari Tiongkok. Satu induk perusahaan inilah alasan maskot Oppo dan Vivo sering terlihat bersama.

Walaupun secara Oppo dan Vivo ini merupakan saudara kandung, kelakuan maskotnya justru berbanding terbalik. Lucunya, mereka tampak sudah bermusuhan sejak dalam kandungan lalu pas ada di Bumi kerjaannya jadi berantem terus. Satu kesamaan mereka sebagai badut maskot: mereka hobi toyor-toyoran.

Video ini jadi bukti kesamaan hobi mereka. Ollie terlihat iseng menggoda maskot Vivo yang lagi bengong. Tingkah menyebalkan Ollie ini berdampak buruk pada kepala Ollie yang njengkang ke belakang ditoyor maskot Vivo. Tingkah toyor-toyoran mereka berdua ini sudah sering membanjiri jagat media sosial Indonesia.

Hmmm, satu induk perusahaan tapi sering berantem. berantemnya serius atau setting-an nih?

Setelah melakukan penelusuran naik gunung lewati lembah, saya berhasil menguak ternyata toyor-toyoran maskot Oppo dan Vivo yang sering ramai di media sosial dilakukan atas dasar perintah alias settingan. Kelihatannya aja saingan dan musuhan, tapi nyatanya nggak.

Baca Juga:

4 Mitos HP Vivo yang Terlanjur Dipercaya Ibu-ibu Gaptek

Rekomendasi HP Berdasarkan Gaji, Mulai dari Gaji di Bawah UMR hingga Gaji Haram

“Kita beradu fisik, toyor-toyoran seperti itu cuma buat menciptakan euforia aja, biar suasananya nggak kaku,” ujar Ginanjar Restu Hidayat, salah satu pemeran maskot Ollie di Solo.

Seperti layaknya saudara sekandung kebanyakan, rasanya nggak betah dan gatel kalau nggak saling ngisengin. Maskot Oppo dan Vivo juga merasakan hal yang sama. Kalau ketemu bawaannya pengin main bareng, toyor-toyoran bareng. Walau akhirnya dijadiin konten sama netizen.

Lagian, memang itulah tujuannya. Dengan semakin viralnya maskot kedua brand ponsel tersebut, semakin banyak yang penasaran dengan brand keduanya. Tentunya pangsa pasar akan semakin tinggi, hal ini terbukti dari 26,2 persen pangsa pasar ponsel Indonesia sudah dikuasai oleh Oppo.

Strategi maskot ini efektif membantu kedua merek tersebut meraih popularitas, termasuk di kota-kota kecil dan daerah pedesaan. “Ollie sendiri kan tugasnya memeriahkan suasana. Kalau udah pakai karakter Ollie, ya memang harus bisa menguatkan karakter Oppo pada masyarakat biar semakin dikenal dan makin nempel di otak,” kata Restu.

Agak sedih, kewajiban membawakan karakter maskot yang konyol sesekali bikin Restu diremehkan. Mulai dari jadi sasaran guyonan saat kumpul angkatan sekolah sampai yang paling nyesek: nggak dianggap. Tapi katanya, doi sudah cukup bermuka tebal menghadapi semua itu.

Jurus muka tebal juga dipraktikkan Bignadito Victor, salah satu pemeran boneka maskot Vivo, juga di Solo. “Ngapain malu? Bodo amat aja kali. Aku malah seneng karena bisa lebih bebas dan bisa menyalurkan kegilaanku,” ujarnya sambil tertawa.

Selain muka tebal, tenaga kudu tebal juga. Berada dalam badut yang kepalanya superbesar dan letoy ternyata nggak semudah goyangan boneka toko cat legendaris. Untuk memerankan maskot Oppo dan Vivo, ada training khusus. Joget di jalanan depan gerai itu pun ternyata nggak asal-asalan alias ada lisensi training-nya.

Menjadi promotor event dengan maskot membutuhkan tenaga ekstra untuk menari dan flyering (menyebar selebaran). Rata-rata maskot hanya bertahan hingga setengah jam dengan gerakan nonstop. Dito pun tak menampik pakai kostum maskot itu sumpek. Tapi sekarang ia lebih lega karena di bagian dalam kostum sudah bisa dipasangi kipas.

Apakah semua kerja keras yang mereka lakukan sebanding dengan komisi yang didapatkan sebagai badut Oppo dan Vivo? Kalau kata Restu dan Dito sih, lumayan. Pendapatan bulanan mereka sudah lebih dari UMR setempat.

“Hasil penjuala,n itulah targetnya. Target kita by persentase bulan lalu. Dengan adanya event, kemudian di-compare dengan bulan ini. Misal bulan lalu aku dapet 10 penjualan, bulan ini harus lebih dari itu. Kalau lebihnya banyak, ya gajinya jadi banyak,” imbuh Restu yang mengaku cinta banget sama Ollie. Kalau targetnya tidak tercapai? Ya, siap-siap potong gaji.

Oh ya, walaupun di jagat media sosial maskot Oppo dan Vivo ini berantem, di dunia nyata mereka berteman baik loh. Contohnya ya seperti Dito dan Restu ini.

Ilustrasi: skrinsut dari YouTube Viral TV

BACA JUGA Oppo-Vivo Kuasai Pasar Hape Saat Ini, Kok Samsung Bisa Kalah? dan tulisan Fransiska Viola Gina Prasasti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: badutmarketingmaskotoppovivo
Fransiska Viola Gina Prasasti

Fransiska Viola Gina Prasasti

ArtikelTerkait

Tahun 2024 Jadi Tahun yang Seru buat Pasar Smartphone: Banyak Brand yang Menggila, tapi Ada Juga yang Ngebadut

Tahun 2024 Jadi Tahun yang Seru buat Pasar Smartphone: Banyak Brand yang Menggila, tapi Ada Juga yang Ngebadut

4 Agustus 2024
jadi sales itu berat sales indihome telemarketing cari pelanggan trik lewat media sosial aplikasi kencan michat mojok.co

Sales Punya Target, dan Target Kadang Harus Disiasati dengan Trik Nyeleneh

21 September 2020
Betapa Menggelikan Respons OPPO terhadap Review David GadgetIn, Mending Belajar sama Xiaomi Dulu Sana

Betapa Menggelikan Respons OPPO terhadap Review David GadgetIn, Mending Belajar sama Xiaomi Dulu Sana

12 Oktober 2024
Jasa Screenshot iPhone, Bisnis yang Lebih Nyeleneh dari Sewa iPhone dan Nyelenehnya Lagi, Saya Ikutan Nyoba android

Image iPhone sebagai Hape Terbaik Itu Udah Kuno, Saya Aja Tetep Pilih Android walau Punya Uang Segepok

16 Juli 2024
Hape Realme dan Oppo Terinstall Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna dan Tak Bisa Dihapus, Mau Menjebak Pengguna untuk Ngutang kah?

Hape Realme dan Oppo Terinstall Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna dan Tak Bisa Dihapus, Mau Menjebak Pengguna untuk Ngutang kah?

15 Januari 2025
3 Resep Rahasia Kesuksesan Yakult Bertahan di Pasar Indonesia Terminal Mojok.co

3 Resep Rahasia Kesuksesan Yakult Bertahan di Pasar Indonesia

24 Mei 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.