Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Romantisnya Thrifting di Pasar Senthir, Salah Satu Pasar Klithikan Jogja

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
12 Januari 2021
A A
Romantisnya Thrifting di Pasar Senthir, Salah Satu Pasar Klithikan Jogja terminal mojok.co

Romantisnya Thrifting di Pasar Senthir, Salah Satu Pasar Klithikan Jogja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Hari ini kita mengenal thrifting sebagai kultur nom-noman yang penuh romantisasi. Apalagi jika nom-noman tadi punya gaji sehumble UMP Jogja. Dari busana, gawai, sampai kaset pita bisa ditemukan dalam thrift shop. Yang penting syaratnya satu: barang bekas!

Padahal, thrift shop tidak lebih dari toko barang bekas yang di-Inggris-inggriskan. Bahasa keren di Jogja adalah awul-awul. Dan biasanya ia dijual di pasar klithikan jogja. Kenyataan ini membuat saya sering nyinyir. Banyak yang gemar membuat story Instagram “happy thrifting” ketika sedang ngawul-awul mencari sandang pantas bekas orang yang entah siapa. Batin saya hanya bisa bilang, “Ealah, ngawul, we, sok keren.”

Memang, dunia pasar bekas tidak pernah luntur di peredaran zaman. Setiap era, jual beli barang bekas diromantisir dengan kemasan menarik seperti thrift shopping ini. Padahal ya sama saja, intinya adalah proses jual beli barang bekas yang masih layak.

Meskipun diromantisir, dunia barang bekas tetap penuh duka lara dan gejolak. Namanya saja barang bekas, tidak jauh dari urusan tawar menawar yang tidak manusiawi. Perkara mendapat barang bekas yang layak jual pun tidak gampang.

Untuk memahami dunia ini, saya mewawancarai salah satu pedagang barang bekas bernama Mas Apoys. Nama panggilan ini berasal dari mukanya yang mirip Apoy Wali Band. Sayang sekali beda nasib. Jika Apoy Wali dipuja penikmat musik pop Melayu, Mas Apoys Awul harus menahan dingin tanpa jas hujan di Pasar Senthir Jogja. Pasar ini adalah pusat barang bekas selain Pasar Klithikan Kuncen Jogja.

Di balik asap rokoknya, Mas Apoys menerawang perjalanannya sebagai pedagang baju bekas. “Baru 6 bulan, Mas,” ujarnya. Meskipun baru satu semester, Mas Apoys sudah terjun di dunia awul-awul baju bekas sejak SMA 6 tahun lalu. “Jika dulu konsumen, sekarang cari duit dari awul-awul, Mas,” imbuhnya sambil menyesap rokok linting. Menguatkan kesan cah awul banget.

“Awal terjun (jadi pedagang) di Pasar Senthir (salah satu pasar klithikan Jogja) karena diajak om. Kebetulan om sudah lebih dulu jadi jualan di sana,” ujar Mas Apoys. Pasar Senthir lebih dikenal sebagai pusat barang rongsok. Seperti radio, TV, remote, kipas, sampai BPKB motor. “BPKB laku, Mas, untuk motor modifan bodhong, biar tidak berurusan sama aparat,” imbuh blio.

Lambat laun, Pasar Senthir (salah satu pasar klithikan Jogja) mulai meluaskan sayap. Hari ini, busana bekas, gawai, keris, sampai akik tersedia di sana. “Tergantung penjual. Semua bisa dijual di sini,” ujar Mas Apoys sambil menjelaskan bahwa jasa pijat pun bisa dijual. Tapi bukan pijat plus-plus yang menambah capek itu.

Baca Juga:

4 Tipuan Pedagang Baju Thrifting yang Menyalahi Kodrat Baju Bekas

5 Cara Mendapatkan Uang 500 Ribu dalam Sehari

Untuk mendapat barang dagangan, Mas Apoys berburu di media sosial Facebook. “Selain Facebook, saya juga cari barang di pedagang lain,” imbuh blio. Tentu Mas Apoys memerhatikan harga beli dahulu. Mas Apoys juga memperhatikan kualitas barang. Maklum, namanya saja barang bekas. Mas Apoys harus teliti melihat kondisi barang sampai brand busana yang akan dibeli. Kadang Mas Apoys menemukan cacat yang keterlaluan.

“Kadang ada yang udah remuk sampai tidak layak pakai. Kadang ada yang size-nya beda sebelah. Terutama sepatu, barusan dapat sepasang yang kiri 40 kanan 42,” ujarnya sambil terkekeh. Kondisi ini membuat Mas Apoys harus teliti dan sabar mengamati calon dagangan. Kan nggak lucu, beli sepatu kok ukurannya joining.

Ketika menjual, Mas Apoys berdiri di dua sisi: online dan Pasar Senthir. Untuk online, Mas Apoys menjual busana yang masih sangat layak dan dari brand terkenal. “Misal Converse, H&M, Adidas, dan Dickinson,” ujar Mas Apoys. Menurut blio, jika barang branded tadi dijual di Pasar Senthir hanya membuat sakit hati. Selain harganya jatuh, juga susah laku. “Beda mindsetnya, Mas,, antara pembeli online dengan pembeli di Pasar Senthir,” imbuhnya.

Nah, barang-barang yang tidak lolos QC online akan dijajakan di Pasar Senthir. “Untuk buka kios, saya membayar retribusi tiga ribu rupiah per hari,” ujar Mas Apoys. Retribusinya sangat murah karena di bawah Pemda Jogja dan diurus oleh Paguyuban Pasar Senthir. “Alhamdulliah tidak ada retribusi liar dan pemalak. Semua teratur sesuai peraturan yang berlaku. Ini lho romantisnya Jogja yang sebenarnya,” ungkap Mas Apoys.

Namun, romantisnya Pasar Senthir akan runtuh di depan penawar yang kurang ajar. “Yang nyebai mereka menawar lebih dari 50 persen harga jual. Misal dijual 100 ribu, ditawar jadi 30 ribu,” ungkap Mas Apoys dengan wajah memelas. Tapi blio memaklumi, mindset pembeli di Pasar Senthir memang demikian. Pasar Senthir dipandang sebagai tempat untuk menawar dengan sadis. Sesadis Covid-19 yang membuat Mas Apoys harus terjebak di Malaysia saat magang di hotel.

Selain penawar, hujan adalah musuh Mas Apoys. “Umumnya pedagang di sana tidak punya tenda, Mas. Kecuali satu pedagang barang elektronik bekas,” ungkapnya. Saya bertanya, bagaimana Mas Apoys menghadapi hujan. “Ya kukut, Mas. Karena bukan masalah barang yang kehujanan. Tapi, tamu juga akan pulang jika hujan,” ujar blio. Perlu dicatat, pasar klithikan Jogja yakni Pasar Senthir, hanya berwujud lapangan kosong dengan peneduh yang minimalis. “Apa lagi dagangan saya adalah sandangan. Malas, Mas, kalau harus nyuci lagi. Apalagi rentan jamuran,” imbuhnya.

Namun, situasi menyebalkan ini tidak menyurutkan semangat Mas Apoys. Apalagi berjualan sandang bekas itu menguntungkan. “Minimal cukup buat hidup, Mas,” ujar Mas Apoys. Selain itu, Mas Apoys juga memperluas hubungan dagang dengan pedagang lain. “Bisa membangun kongsi dan titip barang dengan pedagang lain. Bisa dapat info barang juga,” imbuhnya. Semangat paseduluran di Pasar Senthir memang kuat. Lantaran rasa senasib antar pedagang barang bekas alias thrift shop ini.

Mas Apoys juga berkomentar pada romantisasi dunia thrifting.” Mereka baru nyemplung saja, Mas, kalau saya malah sudah punya kolamnya,” ujar Mas Apoys sambil terkekeh.

BACA JUGA Sejarah Minol di Jogja: Dari Kedai Pemabuk Sampai Lahirnya Minuman Oplosan dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2021 oleh

Tags: Pasar Klithikan Jogjapasar senthirthrifting
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Panduan Thrifting bagi Pemula terminal mojok

Panduan Thrifting bagi Pemula

14 Desember 2021
Rekomendasi 5 Toko Baju Thrift Terpercaya di Shopee Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Toko Baju Thrift Terpercaya di Shopee

31 Juli 2022
Thrifting Bukan Budaya Surabaya, Budaya Surabaya Adalah TP Pagi terminal mojok

Online Thrifting Bukan Budaya Surabaya, Budaya Surabaya Adalah TP Pagi

21 Desember 2021
Tipuan Pedagang Baju Thrifting Bikin Pembeli Lari (Pixabay)

4 Tipuan Pedagang Baju Thrifting yang Menyalahi Kodrat Baju Bekas

10 Juli 2024
5 Cara Mendapatkan Uang 500 Ribu dalam Sehari

5 Cara Mendapatkan Uang 500 Ribu dalam Sehari

14 Oktober 2022
Thrift Shop yang Pasang Harga Setinggi Langit Itu Maunya Apa, sih_ terminal mojok

Thrift Shop yang Pasang Harga Setinggi Langit Itu Maunya Apa, sih?

4 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.