Sebelum mengeklik tulisan Mas Taufik, yang dari judulnya saja sudah bikin saya geleng-geleng kepala: Andai Spider-Man Adalah Orang Wakatobi, saya langsung tersenyum saat membaca tulisannya. Bagaimana tidak, sama halnya seperti beliau, saya adalah penggemar Spider-Man. Dan (dulu) saya sempat membayangkan juga, andai Sang Manusia Laba-Laba itu ada di Garut.
Andai Spider-Man ada di Wakatobi, kata Mas Taufik, tidak perlu ada yang diselamatkan di kotanya karena orang-orangnya baik semua. Lha di Garut sebaliknya, banyak yang harus diselamatkan oleh Spider-Man. Sebab, hampir tiap hari ada pelaku kejahatan di sini. Sehingga dengan kehadirannya, dia pasti mampu menyelamatkan warga Garut yang tertindas. Terlebih di kota saya, Peter Parker bebas bergelantungan di mana saja. Di Kecamatan Tarogong misalnya. Dan, ia tidak mungkin bergelantungan di rumah-rumah panggung.
Pada intinya, Spider-Man lebih cocok di Garut. Namun, setelah sekian lama saya membayangkan Sang Manusia Laba-Laba itu ada di kota dodol, tentu saja tidak akan terjadi. Harapan saya kini ada pada Thor. Orang Indonesia tentu sudah tahu bahwa tempat asal pahlawan super yang satu ini ada kemiripan dengan kota saya. Ya, Thor berasal dari Asgard. Gurauan orang-orang tentang Thor ada benarnya juga, bahwa Thor adalah orang asli Garut (Asgar). Iya, sedikit lagi benar. Tinggal dikasih huruf “d” saja di belakang kata “Asgar”. Duh.
Begini, Thor adalah dewa petir yang memiliki sebuah palu. Palu tersebut punya kekuatan super yang bisa mengendalikan petir. Terlebih, sebagai keturunan dari dewa bumi, Thor juga bisa mengendalikan elemen-elemen bumi. Contohnya, mengendalikan gempa dan longsor. Bahkan cuaca bisa dia ubah.
Saya kemudian membayangkan andai Thor ada di Garut, bencana longsor Jumat minggu lalu yang menimpa area persawahan di Garut Selatan tidak akan terjadi. Ratusan warga tidak akan dievakuasi saat ini. Dan, sama halnya dengan longsor yang terjadi di Kecamatan Talegong. Hujan yang diduga sebagai pemicu terjadinya longsor, dengan bantuan Thor, sekali lagi tidak akan terjadi.
Belum lagi banjir bandang Garut yang menimpa 10 desa dari tiga kecamatan pada Senin lalu. Tiga sungai yang meluap, yakni Sungai Cikaso, Sungai Cibera, dan Sungai Cipalebuh membuat 1000 warga Garut tinggal di pengungsian. Jika ada Thor, saya tekankan sekali lagi: ini tidak akan pernah terjadi!
Saya tahu bahwa longsor dan banjir bandang yang terjadi di Garut adalah takdir. Tapi coba kalian bayangkan, setiap tahunnya peristiwa ini terjadi berulang-ulang. Tidak ada upaya dari pemerintah setempat untuk membuat apa gitu guna menanggulangi bencana ini. Fix, saya yakin orang Garut setuju bahwa kami lebih butuh Thor daripada janji-janji mau ada perbaikan dari pemerintah daerah.
Sedari dulu, Garut Selatan paling tersiksa. Masyarakat sana sudah minta untuk pisah kabupaten, sekaligus minta ada perhatian dari pemerintah daerah. Lha, baru-baru ini pemerintah Garut memikirkannya. Mereka tidak sadar apa banjir bandang 2016 lalu telah memakan banyak korban? Kenapa tidak dari dulu? Benar, melalui Instagramnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah menandatangani bahwa Garut Selatan sekarang resmi jadi kabupaten. Aduh telat.
Sedikit tambahan, Thor kan bisa mengendalikan cuaca. Mungkin dengan keberadaannya di kota kami, orang Garut bisa rajin mandi. Jadi, kami mau minta pada Thor agar cuaca di Garut dibuat agak panas sedikit nih. Soalnya kota kami yang terdingin di Jawa Barat loh.
Kemampuan bertarung Thor sangat hebat. Saya tidak heran, sosoknya yang emosional cenderung lebih suka bertarung melawan musuhnya daripada berdamai. Ini persis seperti preman di Garut, karakternya serupa. Meskipun Thor punya kemampuan seperti itu, ia tidak pernah licik sama bumi dan segala isinya. Tidak seperti si Loki, saudara tirinya. Tidak pula seperti preman-preman di Garut yang licik bikin risi warganya.
Maksud saya adalah karena Thor tergabung ke dalam kelompok yang terdiri dari Earth’s Mightiest Heroes alias para Avengers. Dia kan sudah tidak segan bekerja sama dengan manusia-manusia bumi. Saya membayangkannya begini, andai Thor ada di Garut, dia pasti bisa mengatur preman-preman di kota saya. Bahkan bisa mengusir preman-preman di Garut jauh-jauh dah. Sama kayak dulu, gara-gara sifat Thor yang emosional, dia diusir dari Asgard. Terus, palu miliknya, Mjolnir, disita sama Odin. Jadi, sudah punya pengalaman gitu.
Nah, jika Spider-Man ada di Wakatobi, namun tidak punya fans dan hanya Mas Taufik saja yang ngefans. Sebaliknya, Thor bakal punya banyak fans di Garut, dan bukan hanya dari saya seorang. Jelas Thor akan mendapatkan banyak atensi lebih. Bahkan, andai Thor ada di Garut dan membantu kota kami, ketiga patung yang berada di Simpang Lima kota saya yang menggambarkan perjuangan yang menghadap ke utara, akan diganti sama patung beliau beserta palunya.
Saya harap sih begitu, namanya juga berandai-andai…
BACA JUGA Memahami Panggilan ‘Mang’ di Sunda agar Nggak Salah Kaprah dan tulisan Muhammad Ridwansyah lainnya.