Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pernikahan Saat Pandemi Mengatasi Malu dan Gengsi

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
18 November 2020
A A
Pernikahan Saat Pandemi Mengatasi Malu dan Gengsi terminal mojok.co

Pernikahan Saat Pandemi Mengatasi Malu dan Gengsi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang yang bekerja di bidang jasa pengurusan pernikahan, saya tahu banyak tentang perilaku calon pengantin dan keluarganya. Saya lebih fokus ke dekorasi pernikahan walau kadang juga jadi WO. Perilaku yang saya bicarakan tentu ada dua macam. Yang membuat saya bahagia dan yang membuat saya sedih atau jengkel. Nanti saya jelaskan, ini ada hubungannya dengan pernikahan saat pandemi.

Calon pengantin yang bayar tepat waktu adalah salah satunya. Ini krusial betul karena menyangkut hajat hidup banyak orang.  Bayangkan saja, saya harus bayar bunga, pekerja dekor, sewa beberapa alat, dan lain-lainl. Jika pembayaran tersendat tentu berat, ini harus berlanjut ke yang namanya DP atau uang muka. Orang yang baik pasti ngasih DP sesuai perjanjian bahkan sering juga langsung bayar full. Tentu ini yang saya suka. 

Saya juga suka orang yang nggak banyak nawar dan ribut soal paket yang saya buat. Saya cenderung orang yang agak sabar dan santai menghadapi konsumen. Tapi itu mungkin hanya perasaan atau pencitraan saya saja. Pembeli adalah raja, ye kan?

Saya juga suka saat keluarga calon mempelai tidak banyak ikut ngatur. Bukan apa-apa, saya suka kasihan dengan pengantin yang jadi stres. Emaknya mau gini, tantenya mau gitu, akhirnya nggak rampung-rampung. Hal sepele seperti warna karpet saja bisa berganti-ganti dan nggak selesai satu bulan. Kasihan lho si pengantin.

Soalnya saya juga jadi ikut kelabakan mengatur jadwal alat mana saja yang harus saya pakai. Solusinya sederhana, senyum dan mengangguk sama emak dan tantenya, lalu membesarkan hati calon pengantin. Jadi, keluarga yang santuy adalah kebahagian untuk saya juga.

Sedangkan hal yang bikin saya kurang bahagia adalah kebalikan dari itu semua. Pembayaran yang ambigu, keluarga yang ikut ngatur, tapi justru menjadi makin ngawur, sampai ke keluarga dan pengantin yang sok sultan. Kenapa sok sultan, sebab selalu nyari paket termahal, tapi nggak segera bayar. Pernah juga saya menemui orang yang nggak mau bayar sampai kabur dan pindah rumah. Yang beneran sultan biasanya sudah tahu mau apa dan bagaimana. Pembayaran lancar bahkan sering nanya gini.

“Segini sudah semua, Mas?”

Nah bukan tanya seperti ini, “Yang lebih bagus ada? Kasih diskon dong? Kemarin saudara saya yang (menyebut jabatan) di gedung (gedung yg mahal) hanya habis segini.”

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Sekarang Memang Takut pada Pernikahan

Ujung-ujungnya ambil paket yang biasa dan bilang kalau itu permintaan opanya lah atau ibunya. Dan yang paling sering, orang sok sultan bilang nggak dapat gedung yang diinginkan karena sudah dipakai orang. Hmmm, padahal saya hafal jadwal gedung-gedung di kota saya. Memang ada-ada saja kelakuan calon pengantin.

Namun, akhir-akhir ini selama pandemi saya lebih bisa bersabar. Bukan karena ilmu saya yang makin besar. Tawar menawar yang alot jarang terjadi. Orang sekarang lebih jujur saja menurut saya. Kata-kata yang muncul kini berbeda.

“Sebenarnya kalau tidak pandemi saya maunya paket yang ini, tapi kan tamu cuma sedikit.”

“Gimana ya mas, namanya juga pandemi. Gini aja dulu, saya takut dibubarkan polisi.”

Takut polisi adalah hal baik. Kita jadi tertib.

“Yah mau bagaimana lagi. Saya pengin kayak saudara saya yang (menyebut jabatan) di gedung itu loh (menyebut gedung atau hotel terkenal). Tapi, saya ikuti anjuran pemerintah saja. Ya nggak mas?”

Masa pandemi memang berat untuk banyak orang bahkan menikah pun jadi susah dan repot. Pernikahan saat pandemi itu sesuatu yang benar-benar berbeda. Tapi, bagi kawan-kawan satu tongkrongan saya, pernikahan saat pandemi itu anugerah. Mereka orang yang jujur kepada saya. 

“Mumpung corona, nikah aja. Kan enak nggak usah malu tinggal bilang lagi pandemi, nggak bisa pesta.”

Buat saya harusnya tak perlu malu tak ada pesta pernikahan, baik di saat pandemi atau tidak. Acara keluarga pun sebenarnya sudah sangat cukup. Bahkan itu pernikahan impian saya. Hanya saya dan keluarga. Saya sebetulnya suka pusing lihat banyak orang. Saya orang yang suka keheningan dan menyendiri. Lagian, biar irit juga hehe.

Semoga saja sih pernikahan saat pandemi ini bisa dijadikan patokan bahwa esensi menikah itu ya “sah”. Tidak perlu berlomba-lomba menggelar pesta yang mewah. Penginnya mewah tapi bayar DP-nya aja alot banget pakai nawar, kan kocak. Lebih baik menggelar pesta seadanya dengan jumlah tamu yang tidak terlalu banyak, tertib, dan semua bahagia. Tidak perlu ada malu dan gengsi.

BACA JUGA Repotnya Jadi Dekorator Pernikahan yang Belum Pernah ‘Didekor’ dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 November 2020 oleh

Tags: pandemi coronaPernikahan
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Kebiasaan di Hajatan Pedesaan yang Nggak Masuk Akal kondangan jawa tengah

Kondangan di Desa Jawa Tengah adalah Kondangan Paling Perfect, Melayani Tamu Sepenuh Hati, Dilayani bak Raja!

13 Juli 2024
Repotnya Jadi Dekorator Pernikahan yang Belum Pernah 'Didekor' terminal mojok.co

Repotnya Jadi Dekorator Pernikahan yang Belum Pernah ‘Didekor’

16 November 2020
Pertanyaan Retoris Jokowi dan Cara Ngeles Elegan yang Sering Terjadi

Pertanyaan Retoris Jokowi dan Cara Ngeles Elegan yang Sering Terjadi

24 April 2020
hajatan

Kita Selalu Menjadi Juri di Hajatan Orang Lain

16 Mei 2019
pandemi corona covid-19 MOJOK.CO

Viral Video Keluarga Pasien Covid-19 Marah: Strategi Menghilangkan Salah Paham

9 Juli 2020
Menggugat Perusakan Alam Lewat Lagu-lagu Sisir Tanah terminal mojok.co

Lagu Dino Liyane, Sebuah Ironi Sepasang Calon Pengantin di Tengah Pandemi

7 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.