Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Stop Membandingkan Pengemudi Wanita dengan Supir Bajaj!

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
10 November 2020
A A
pengemudi wanita mojok

pengemudi wanita mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Saya termasuk salah seorang di antara pengemudi wanita yang cukup sering mendengar ledekan para lelaki tentang kaum kami kalau lagi nyupir. Kecuali Alexandra Asmasoebrata, sang pembalap jelita itu, kayaknya nggak ada yang bisa membungkam kaum lelaki dalam dunia penyupiran ini.

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk berdialog dengan mereka. Hasil rembukan tersebut malah melahirkan maklumat berikut ini, “Hati-hati kalau nyupir di belakang mobil atau motor yang dikendarai oleh wanita. Suka belok tiba-tiba nggak pakai lampu sein, suka berhenti mendadak, jalannya pelan banget nggak mau minggir. Sekalinya ngebut nggak pakai liat kanan kiri, sambil kutek-an pula.” Dan yang paling melegenda tentu saja, “Lampu sein nyala yang kanan, eh beloknya ke kiri.”

Aaargh… pembunuhan karakter!

Sadar nggak, kalau para lelaki pun mungkin saja melakukan hal-hal ini. Kecuali kutek-an, tentu saja. Belok tiba-tiba, berhenti mendadak, bahkan hikayat “lampu sein nyala kanan belok kiri” itu juga pastinya pernah dilakukan oleh pengemudi laki-laki. Entah sadar atau pura-pura nggak sadar. Tapi tetap saja, pengemudi wanitalah yang harus menanggung beban penyematan “status” tersebut.

Dari obrolan tercetus juga bahwa para lelaki rata-rata ngeledek memaklumi dan cukup berhati-hati baik kalau sedang beriringan ataupun sisipan jalan dengan kami para pengemudi wanita. Hal yang sama dimana mereka berhati-hati kalau ketemu dengan angkutan Bajaj, yang pada akhirnya melahirkan motto, “Hanya Tuhan dan abang bajaj-lah yang tahu”. Sebentar! Apa benar keterampilan mengemudi kami layak disandingkan dengan supir Bajaj?

Buat saya, bajaj itu istimewa. Saya sendiri termasuk salah satu penumpang setia bajaj. Angkutan yang cuma saya jumpai di ibu kota ini bisa jadi pilihan terbaik kalau mau ke mana-mana, terutama kalau lagi nggak mood naik ojek karena males keujanan, sementara naik taksi juga kemahalan. Nah, bajaj bisa menjawab kegundahan itu.

Belum lagi, abang bajaj itu sakti mandraguna lho. Gimana nggak, blio jago ngepot, selain bisa belok tiba-tiba kalau gangnya kelewatan, bisa puter balik di jalanan sempit satu arah yang kanan kirinya berderet mobil parkir, bisa nyela di antara bis dan Mercy, atau nyundul-nyundul di lampu yang jelas-jelas masih merah. Berasa mau racing. Kalau dipikir, keterampilan sang abang bajaj bisa sangat bermanfaat di saat mendesak.

Terus, kenapa para lelaki yang saya ajak ngobrol seolah menyandingkan kaum wanita dengan abang bajaj dalam teknik persupiran ya? Tau nggak sih kalau kami—pengemudi wanita—tuh males banget tuh kalau harus muter balik di jalanan sempit. Atau kalau lagi nyari alamat terus gangnya kelewatan, udah pasti kita lebih baik muter di lingkaran Lapangan Banteng daripada harus mundur. Belum lagi kalau disuruh parkir paralel, duh, mending koprol bolak-balik deh.

Baca Juga:

6 Kebiasaan Menyebalkan di Gerbang Tol yang Bikin Pengemudi Lain Repot

Pengalaman Pertama Saya Naik Bajaj di Solo Lewat Aplikasi Maxride: Menyenangkan!

Walaupun sudah 26 tahun mengemudi, saya merasa semakin sering mengemudi saya justru semakin takut. Ya takut nabrak, takut senggolan, takut kalau tiba-tiba mesin mati, overheat, atau sekadar ban bocor. Takut kalau bermasalah di jalan inilah yang justru mensugesti saya untuk sangat berhati-hati. Tapi, mungkin keberhati-hatian ini yang sepertinya malah terlihat menyulitkan bagi pengendara lain, apalagi melalui kacamata para lelaki. Kelihatannya jadi lelet, sembrono, ribet, nggak fokus. Duh!

Padahal menurut laman Detik tanggal 11 April 2020, hasil penelitian dari University Of Westminster menyimpulkan bahwa pengemudi wanita lebih aman membawa kendaraan dibanding dengan pengemudi laki-laki. Hal ini berdasarkan data-data yang diperoleh dari catatan kecelakaan kepolisian, statistik lalu-lintas, dan biro travel nasional Inggris.

Laman Kompas tanggal 6 Oktober 2019 bahkan menuliskan bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan Smith’s Lawyers ditemukan bahwa kaum lelaki lebih mudah terdistraksi saat berkendaraan. Dari riset yang dilakukan kepada 2.214 pengemudi itu, lebih dari 70 persennya melakukan aktivitas seperti menggunakan HP, menonton video, sampai makan dan minum. Nah, sama aja kan.

Jadi sudahlah para lelaki, nggak usahlah ngeledek kaum kami yang di belakang setir. Apalagi nyama-nyamain dengan abang bajaj. Kami tuh nggak punya satu hal yang hanya dimiliki oleh para abang bajaj, yaitu nyali gede! Boro-boro punya nyali, wong dikepot motor aja suka grogi.

BACA JUGA Jangan Rapikan Seprai Kamar Hotelmu Sebelum Check-out dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 November 2020 oleh

Tags: bajajpengemudiWanita
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

6 Kebiasaan Menyebalkan di Gerbang Tol yang Bikin Pengemudi Lain Repot Mojok.co

6 Kebiasaan Menyebalkan di Gerbang Tol yang Bikin Pengemudi Lain Repot

22 November 2025
kekerasan pada perempuan di internet definisi pengertian jenis macam mojok.co

Mengkaji Isu Kekerasan Seksual melalui Film Korea

10 Mei 2019
jubah batman

Jubah Batman dan Meme yang Tidak Ada Gunanya

6 Mei 2019
berdandan

Menanggapi Lamanya Waktu yang Dibutuhkan Wanita Saat Berdandan

24 Juni 2019
3 Hal yang Dialami Pengemudi Mobil Manual Saat Pertama Kali Mengendarai Mobil Matic Terminal Mojok

3 Hal yang Dialami Pengendara Mobil Manual Saat Pertama Kali Mengendarai Mobil Matic

11 Juli 2022
mulut

Mulutmu Harimaumu: Aduh Mbak, Awas Badan Binasa

24 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.