Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengumpulkan Template Basa-basi yang Cukup Basi Saat Pertama Kali Kenalan

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
9 November 2020
A A
Mengumpulkan Template Basa-basi yang Cukup Basi Saat Pertama Kali Kenalan terminal mojok.co

Mengumpulkan Template Basa-basi yang Cukup Basi Saat Pertama Kali Kenalan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Harus diakui, selain mendapat predikat negara ter-santuy, orang di negara kita juga dikenal suka basa-basi. Soal tujuan jelas, selain agar pertemuan menjadi tidak garing, basa-basi juga digunakan sebagai bridgingan saat ingin membahas topik yang lebih dalam. Apalagi saat pertama kali kenalan, komunikasi memang harus diawali dengan basa-basi. Atau saat menunggu sesuatu, basa-basi dirasa amat sangat krusial. Yah, walaupun pertanyaannya template alias njelehi, tapi bagaimanapun basa-basi tetap memberikan peranannya.

Saya sendiri berharap, mungkin ada warga negara ini yang revolusioner untuk menentukan kurikulum basa-basi baru. Pasalnya, basa-basi template berikut ini masih sering kita gunakan sampai hari ini. Saya sendiri juga belum menemukan formula baru untuk berkenalan. Kan, nggak mungkin baru kenalan ujug-ujug nanya, “Gimana menurutmu naskah UU Cipta Kerja kemarin?” Aneh, dong! Seperti yang saya bilang tadi, basa-basi berikut ini memang njelehi, walau harus diakui masih ampuh dan relevan untuk digunakan saat pertama kali kenalan. Namanya juga basa-basi, bukan basa-fresh.

#1 Bertanya, “Orang mana?”

Mungkin tidak ada pertanyaan yang lebih basi dan teramat sering dari pertanyaan ini. Dari pertanyaan inilah kadang si penanya menebak-nebak karakter si informan, stereotip kedaerahan masih berlaku disini. Seperti di salah satu episode Podcast BKR Brothers di mana saat Bobby Mandela menjawab,, “Ambon”. Konon katanya, si penanya langsung kikuk merasa segan.

Bagi sebagian orang, orang Ambon memang dikesankan memiliki watak yang keras. Dari pertanyaan ini pula si penanya bisa menentukan bahasa apa yang digunakan. Atau malah makin terjalin hubungan persaudaraan jika ternyata mereka berasal dari daerah yang sama. Ya, begitulah kalau kata perantau bertemu orang se-daerah berasa bertemu saudara.

#2 Bertanya soal lokasi rumah

Sebenarnya pertanyaan ini adalah kelanjutan dari pertanyaan, “Orang mana?* Tapi, soal kemungkinan terjadi tergantung pada wawasan si penanya. Semakin dekat dengan domisili si penanya, kemungkinannya semakin besar. Masalahnya, pertanyaan semacam ini kadang terlalu dipaksakan dengan ancer-ancer (patokan) yang similar, “Oh kalau dari alun-alun sebelah mananya?”

Yang menjadi masalah adalah orang pinggiran kabupaten seperti saya, yang jarak ke pusat kabupaten saja sama jauhnya dengan jarak ke kota keresidenan, ra mashok. Ada baiknya menanyakan kecamatan terlebih dahulu misalnya, walau kadang tetap saja dipaksakan dengan ancer-ancer yang cukup jauh. Kadang orang yang bertanya seperti ini, saya yakin sering kali hanya pernah mengunjungi kota/kabupaten sesekali saja. Namun, seolah-olah ia hafal betul tempat asal si informan.

#3 Bertanya, “Sekarang aktivitasnya lagi kerja, sekolah, atau kuliah?”

Pertanyaan seperti ini mungkin sama seringnya dengan pertanyaan, “Orang mana?” Apalagi jika kalian sering bepergian dengan bus antar kota/provinsi. Pertanyaan kadang berlanjut ke, “jurusan atau kerja apa?” Syukur-syukur kalau si penanya dan informan memiliki kesamaan, maka obrolan akan menjadi panjang. Dari bahas pengalaman, keluh kesah hingga rasan-rasan (gosip) dosen, guru, hingga bos yang ternyata sama.

#4 Bertanya soal: Sudah semester berapa? Kerja berapa lama? Umur berapa?

Pertanyaan seperti ini biasanya berpengaruh pada psikologis si penanya, “Baru maba, Mas,” dalam hati si penanya ngomong, “Oh masih juniorku, toh.” Sebaliknya, jika si informan lebih tua atau lebih senior, si penanya pasti langsung merasa sungkan. Lalu, ada kehati-hatian dalam obrolan selanjutnya.

Baca Juga:

4 Pertanyaan Basa-Basi yang Dibenci Pengantin Baru

5 Basa-basi Bahasa Sunda, Panduan bagi Pendatang agar Tidak Dikira Sombong 

#5 Tanya, “Kenal orang ini, nggak?”

Pertanyaan semacam ini adalah basa-basi yang paling sering nggak mashoook. Lha gimana, saya pernah ditanya, “Kamu kan orang Boyolali, kenal si A, nggak?” Hei, Dab, Boyolali itu luas, je. Masa iya kenal semua orang, biarpun kemungkinan itu ada, sih. Kecuali jika pertanyaan tersebut lebih spesifik, “Kamu kan jurusan ini, kenal si B, nggak?” Walaupun belum tentu kenal juga, setidaknya lebih masuk akal, lah.

#6 Meminta rekomendasi sesuatu

Pertanyaan seperti ini sering dilontarkan perantau, daripada tersesat di kota orang, lebih baik bertanya. Bahkan Mbah Google pun belum tentu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Apalagi jika pertanyaannya tentang hal yang lumayan rahasia, “Mas, tempat jual ciu di mana ya, Mas?” Di satu sisi kadang si informan akan membantu si penanya, di satu sisi si informan kebagian dosa jariyahnya. Ah, sialan.

BACA JUGA Basa-Basi Orang Indonesia yang Bikin Keki dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2020 oleh

Tags: basa-basi
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

ngajak makan

Tentang Basa Basi Ngajak Makan yang Perlu Kita Tahu

12 Juli 2019
Perintah untuk Tambah Anak, Basa-basi yang Seharusnya Tak Perlu Dilontarkan terminal mojok

Perintah untuk Tambah Anak, Basa-basi yang Seharusnya Tak Perlu Dilontarkan

7 Agustus 2021
penyintas covid-19 pandemi menanyakan kabar mojok

Ketika Menanyakan Kabar Bukan Lagi Sekadar Basa-basi di Masa Pandemi

28 Juli 2021
4 Pertanyaan Basa-Basi yang Dibenci Pengantin Baru Mojok.co

4 Pertanyaan Basa-Basi yang Dibenci Pengantin Baru

27 Desember 2024
basa-basi

Basa-Basi Orang Indonesia yang Bikin Keki

7 Juli 2019
5 Basa-basi Bahasa Sunda, Panduan bagi Pendatang agar Tidak Dikira Sombong  Mojok.co

5 Basa-basi Bahasa Sunda, Panduan bagi Pendatang agar Tidak Dikira Sombong 

16 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.