Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Pelajaran Hidup dari Program TV ‘Nyonya Boss’ yang Digawangi Nia Ramadhani

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
10 Oktober 2020
A A
3 Bukti Kalian Lebih Beruntung daripada Nia Ramadhani terminal mojok.co

3 Bukti Kalian Lebih Beruntung daripada Nia Ramadhani terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saking terlalu seringnya muncul di beranda Facebook, saya akhirnya meng-klik juga salah satu episode program acara Nyonya Boss. Saya nggak punya ekspektasi apa pun dengan program ini. Apa sih, paling juga sama seperti program-program TV lain yang nggak jelas itu. Lantas, apa yang kemudian membuat saya betah nonton program yang digawangi oleh Nia Ramadhani yang sekarang jadi istri konglomerat itu?

Makanya, jangan sembarang nge-judge suatu program dengan menyebutnya nggak bermutu. Tonton dulu. Nanti juga ketemu hikmah, pesan, dan hal positif yang ada di suatu tayangan. Sama seperti saya yang kemudian mendapat pelajaran hidup setelah nonton program Nyonya Boss. Berikut dengan senang hati saya persembahkan 4 pelajaran hidup dari program tersebut.

#1 Hidup itu Berputar

Kamu pikir acara Nyonya Boss itu cuma acara yang memamerkan gaya hidup hedon seorang Nia Ramadhani? Atau acara yang mengekspos betapa stylishnya mantan pemeran Bawang Merah itu dan dayang-dayangnya? 

Dalam beberapa episode, Nia kerap bercerita bahwa dia juga pernah hidup susah. Makan pun pernah lauk garam. Hah? Susah untuk dipercaya, ya? Saya juga semula berpikir seperti itu. Tapi, demi tidak berburuk sangka, mari kita iyain aja. Lagian, siapa sih orang yang nggak pernah makan lauk garam? Lha wong daging, ikan, tempe, dan lainnya kan dikasih garam dulu kalau mau dimasak. 

Selain cerita garam itu, Nia juga pernah menyebut bahwa dia sempat tidak bisa membayar gaji sopir pribadinya. Intinya, Nia pernah susah. Sekarang? Ah, semua pasti tahu bagaimana kehidupan Nia. Artinya, roda kehidupan itu berputar, Mylov. Jika saat ini susah, belum tentu kita bakal susah selamanya.

#2 Investasi perempuan ala Nia

Menurut Nia, seorang perempuan itu tidak perlu memaksakan diri untuk membeli baju-baju, tas, ataupun sepatu yang mewah. Kalau punya duit, mending fokus untuk perawatan wajah dan badan saja. Nah, lo! Jangan buru-buru menyebut hal tersebut sebagai upaya untuk menarik perhatian laki-laki kaya, ya. Suuzan banget, sih. Mungkin maksud Nia, ngapain kita pakai baju branded mahal kalau muka kita tidak terawat? Nggak bakal kelihatan mahalnya tuh baju kecuali label harganya nggak kamu lepas. Beda kalau wajah dan badan kita terawat. Mau pakai baju grosiran yang seratus ribu dapat tiga pun bakal kelihatan “wow” karena badan dan wajah kita mendukung.

Tapi, kasihan juga yang sudah perawatan mahal ke sana kemari dan hasilnya mentok. Kayak kata-kata bernada iri dengki yang sering disampaikan warganet, “Money can’t buy a class.” Alias seberapa pun banyaknya duit kalian kalau nggak fashionable dan pintar bergaya ya tamat.

#3 Menjadi orang beruntung

Berkali-kali di beberapa episode Nyonya Boss, asisten Nia menyebut bahwa nasib Nia itu bagus. Hoki. Beruntung. Padahal kalau flashback ke belakang, Nia tidak lebih pintar dari kakaknya yang bisa masuk peringkat. Di beberapa proyek nari, pementasan, dan model video klip pun Nia seringkali dapat peran-peran kecil seperti jadi pohon, serangga, bahkan pernah hanya terlihat tangannya saja. Tapi, Nia adalah orang beruntung. Di kemudian hari takdir mempertemukannya dengan seorang konglomerat. Jangan tanya kenapa Nia bisa seberuntung itu. Mungkin dia pernah menyelamatkan bayi unta di kehidupan sebelumnya.

Baca Juga:

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

Keberuntungan memang bisa mengubah apa pun. Istilah lama yang mengatakan “orang pintar kalahdengan orang beruntung” agaknya benar. Mau serajin apa pun kita belajar, bekerja, dan cari uang, bakal kalah sama Nia Ramadhani yang jadi istri konglomerat.

#4 Jangan buang waktu

Hal terakhir yang saya dapat setelah menonton program Nyonya Boss adalah jangan pernah buang-buang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Bayangkan, saya nonton 5 cuplikan episode Nyonya Boss. 

Artinya, saya menghabiskan sekiranya satu setengah jam mantengin Nia haha hihi dengan asisten-asistennya yang kadang saya sendiri nggak ngerti mereka ngetawain apa. Padahal dengan waktu yang sama, satu setengah jam itu, saya bisa menyelesaikan tumpukan baju untuk disetrika. Duh. Sungguh waktu jadi terbuang sia-sia.

Klise memang, setelah nonton Nyonya Boss saya justru dapat hikmah untuk tidak lama-lama menghabiskan waktu untuk menontonnya. Walau begitu, kalau perhitungan waktu yang kita habiskan dimaksudkan untuk hiburan biar nggak spanning, ya sudah direlakan saja.

BACA JUGA 3 Cara yang Bisa Laki-laki Lakukan Saat Pasangan Mutung Nggak Mau Bonceng atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2020 oleh

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Kecamatan Belik, Bukti Nyata Kabupaten Pemalang Bukan Hanya Jalur Pantura dan Hawa Panas

Kecamatan Belik, Bukti Nyata Kabupaten Pemalang Bukan Hanya Jalur Pantura dan Udara Panas

11 Juli 2023
Skripsi Molor Bukan Sepenuhnya Salah Mahasiswa, Dosen Juga Terlibat kesalahan dosen terminal mojok.co

Derasnya Polemik Jual Beli Skripsi yang Awet Terus, Payung Hukum ke Mana?

28 Oktober 2019
Jangan Menir: Kuliner Blora dengan Mitos Aneh yang Bikin Orang Nggak Jadi Makan walau Sudah Matang

Jangan Menir: Kuliner Blora dengan Mitos Aneh yang Bikin Orang Nggak Jadi Makan walau Sudah Matang

4 Juli 2025
skincare untuk cowok skincare lokal skincare routine mojok

Panduan Menyusun Skincare Routine untuk Usia 20-an

30 Juli 2020
Kasihan Bantul Terlalu Berbahaya, Sekelas Bodyguard Belum Tentu Berani ke Sana Mojok.co

Kasihan Bantul Terlalu Berbahaya, Sekelas Bodyguard Belum Tentu Berani ke Sana

15 November 2023
Malang di Mata Perantau: Akan Lebih Baik kalau Fasilitasnya Selengkap Surabaya Mojok.co

Malang di Mata Perantau: Akan Lebih Baik kalau Fasilitasnya Selengkap Surabaya

18 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.