Membaca tulisan Mas Miftachul yang berjudul “Buat para Maba, Ini 5 Rekomendasi Pesantren Dekat Kampus di Purwokerto”, saya jadi ikut tertarik menuliskan informasi soal pondok pesantren mahasiswa sekitar Ciputat, khususnya UIN Jakarta.
Saya tertarik untuk berbagi karena pertama, saya juga pernah jadi santri mahasiswa walaupun nggak lama. Kedua, sekadar berbagi informasi. Apalagi, kampus saya kan banyak yang alumni pesantren masuk. Pasti, ada yang masih merindukan suasana pesantren dan masih ingin merasakan saat sudah masuk kuliah formal. Baiklah, langsung saja informasi pesantren sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Silahkan dipilih, gaesss.
Pesantren Luhur Sabilussalam
Pondok pesantren yang berjarak sekitar dua kilometer dari kampus UIN Jakarta ini cukup diminati oleh banyak mahasiswa baru. Sebab, setahu saya setiap tahunnya pondok pesantren ini juga membuka bimbingan tes masuk ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, pesantren ini juga diprakarsai oleh beberapa orang dari tenaga pengajar di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat.
Pesantren ini menerapkan tahun belajar, kira-kira tiga tahun kalau nggak salah. Jadi, saat fokus skripsi tidak terganggu dengan belajar di pesantren. Bisa lebih fokus, begitu. Oh, kalau kepo, ada akun Instagram juga di @sabilussalam94.
Pesantren Darus Sunnah
Pondok pesantren yang didirikan oleh Almarhum K.H. Ali Mustafa Yaqub, Imam Masjid Istiqlal. Pesantren ini berdiri di belakang komplek kampus 2 UIN Jakarta, berdekatan dengan SDN Inpres di Kelurahan Pisangan. Pesantren yang berfokus pada pengajian kitab kuning dan hadis ini juga bukan hanya pesantren, sebab lulus dari sini juga mendapatkan gelar seperti lulusan Timur Tengah. Ya, dapat gelar License (Lc.).
Ibarat kata, sekali dayung dua pulau terlampaui. Sudah dapat gelar dari kuliah, dapat juga dari Darus Sunnah. Monggo kalau berminat masuk sini, tapi memang lumayan ketat ujian masuknya. Kalau penasaran, gasss cek akun Instagram-nya di @officialdarsun.
Pesantren Daar El-Hikam
Pondok pesantren yang satu ini berdekatan dengan pesantren Sabilussalam, kira-kira dua kilometer dari kampus utama UIN Jakarta. Pesantren ini pada awalnya bernama Pesantren As-Sulaimaniyah, lalu diganti nama menjadi Pesantren Daar El-Hikam. Sebelumnya, pesantren ini hanya membuka pendaftaran untuk para mahasiswa di kampus sekitar Ciputat. Mulai dari UIN Jakarta sampai kampus lain seperti PTIQ, UMJ, dan lainnya.
Hari ini, pesantren Daar El-Hikam tidak hanya menerima santri dari mahasiswa, melainkan sudah ekspansi menjadi yayasan pendidikan yang lebih modern dengan membuka pendaftaran untuk lulusan SD dan SMP. Daar El-Hikam berfokus kepada pengajian ilmu alat bahasa Arab, dengan diselingi pengajian kitab kuning di ilmu lain, seperti fiqih, tasawuf, tafsir, dan lainnya.Â
Ma’had Al-Jami’ah UIN JakartaÂ
UIN Jakarta juga menyediakan pondok pesantren untuk mahasiswanya. Pesantren mahasiswa yang bernama Ma’had Al-Jami’ah ini ada di Jalan Legoso Raya dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari kampus utama. Kalau ingin mengakses informasi tentang pesantren mahasiswa ini, silakan hubungi pihak kemahasiswaan UIN Jakarta.
Ma’had ini biasanya dihuni kebanyakan oleh para penerima beasiswa Bidikmisi, sebab jadi salah satu persyaratan dalam beasiswa. Kalau saya nggak salah, ya. Kalau salah, maaf, hehehe.
Berbeda dengan pesantren mahasiswa lain yang bisa dimasuki oleh kampus lain (karena bersifat yayasan pribadi), Ma’had Al-Jami’ah ini khusus untuk mahasiswa UIN Jakarta saja. Ada akun Instagram juga, tidak lupa saya cantumkan. Namanya @mahad_uin_jakarta.Â
Pesantren-pesantren di atas bisa menjadi alternatif pilihan untuk para mahasiswa baru, khususnya yang alumni pesantren. Merasa kehidupan kampus terlalu bebas, ingin sambil belajar ngaji, dan tetap di ruang lingkup yang religius (masya Allah), maka pesantren mahasiswa pilihannya.
Mungkin di waktu pandemi sekarang pendaftarannya masih ditutup, apalagi Jakarta kembali menerapkan PSBB. Namun, kalau nanti waktunya sudah memungkinkan silakan kontak via media sosial atau langsung datangi ke lokasi saja. Lokasi pesantren di atas sudah ada di Google Maps semua, kok. Silakan para maba UIN Jakarta~
BACA JUGA 5 Lauk yang Secara Misterius Selalu Ada di Berkat Tahlilan dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.