Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membedah Sistem Kemitraan OYO dari Sudut Pandang Pemilik Hotel

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
1 September 2020
A A
OYO hotel marketplace mojok

OYO hotel marketplace mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, #oyobikinrugi sempat bikin heboh warganet. Ternyata banyak kisah yang tidak mengenakkan dialami nggak cuma dari para konsumen, namun juga mitra bahkan para pegawai OYO sendiri.

Saya jadi teringat dengan kejadian beberapa tahun lalu, ketika tim OYO datang ke hotel kecil saya dan menawarkan kerjasama menjadi mitra mereka. Awalnya saya berpikir, OYO adalah salah satu Online Travel Agent (OTA) yang memiliki sistem dan cara kerja yang sama dengan OTA lainnya. Intinya, menjual kamar hotel dengan sistem komisi. Namun ternyata, OYO menawarkan sesuatu yang berbeda kepada para mitranya. Sebenarnya cukup menarik. Tapi ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya kala itu.

Pertama, OYO adalah jaringan hotel

OYO menampilkan dirinya sebagai “the world’s fastest growing hotel chain”. Kalau diterjemahin artinya “jaringan hotel dengan pertumbuhan tercepat di dunia.” Sebagai “jaringan hotel” berarti startup tersebut bukan OTA lho…OYO lebih bisa dikatakan sebagai Virtual Hotel Operator (VHO). Salah satu yang membedakannya adalah OYO melakukan rebranding di properti yang bersangkutan, seperti penempatan logo, melengkapi amenities, dan hal lainnya.

Menurut bisnis.com, properti-properti di bawah OYO akan mengadopsi model “manchise” (management and franchise), di mana kendali dan manajemen akan dipegang penuh oleh OYO. Ritesh Agarwal, sang pendiri, menceritakan niatan awalnya yang ingin membantu hotel di lingkungannya menjadi lebih baik.

Hotel yang terlihat sepi pengunjung, dijualnya secara online dengan tampilan yang menarik. Berbagai renovasi pun dilakukannya, mulai dari hal kecil seperti mengganti bohlam lampu, menambahkan figura, bantal, sampai merenovasi bangunan hotel sesuai dengan standar yang diinginkannya. Tidak heran kalau hotel kecil, penginapan kecil, sampai pemilik rumah biasa namun kosong tapi punya kamar banyak, bakalan tertarik untuk menjadi mitra.

Selain itu, dengan status sebagai jaringan hotel level internasional, pastinya strategi marketing dan promosi OYO bakalan yahud punya. Belum lagi, channel penjualan online OYO ternyata terintergrasi dengan marketplace lainnya seperti Traveloka, Pegipegi, dan marketplace lainnya. Artinya, OYO juga menjual properti mitranya melalui OTA selain dari websitenya sendiri.

Kedua, sewa jangka panjang

Tidak hanya merenovasi, OYO juga memberikan minimum guarantee bagi pemilik properti. Pengertian sederhananya, minimum guarantee adalah uang jaminan yang diberikan OYO kepada mitranya, sebagai uang sewa properti dalam jangka panjang. Sudah direnov, masih dikasih duit pula tiap bulan. Dari sisi pemilik hotel, perjanjian kerjasama OYO yang baku seperti ini dapat menguntungkan, tapi dapat juga merugikan.

Keuntungannya adalah pemilik usaha akan tetap mendapatkan pemasukan dari penjualan kamar, walaupun saat itu sedang low season. Pengalaman saya, salah satu waktu low season yang pasti dialami oleh semua bisnis perhotelan adalah saat bulan puasa. Okupansi memang akan membaik pada saat libur lebaran. Namun pada bulan Ramadhan biasanya okupansi sangat rendah dan membuat hotel merugi. Dengan menjadi mitra OYO, pemilik hotel tidak perlu khawatir lagi dengan pendapatan saat low season tersebut.

Baca Juga:

The Victoria Hotel Jogja, Hotel Ramah Anak yang Membuat Liburan Keluarga Nggak Banyak Drama  

Kasta Aplikasi Booking Hotel Terbaik, dari yang Paling Mudah Digunakan hingga Menawarkan Harga Paling Murah

Namun klausul ini juga memiliki beberapa kerugian. Pertama, mitra hotel kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar saat high season, karena propertinya telah disewa oleh pihak OYO dalam jangka panjang. Umumnya, dalam setahun bisnis hotel akan mengalami high season minimal dua kali, yaitu pada saat libur lebaran dan tahun baru. Belum lagi saat liburan anak sekolah, atau hari-hari libur kejepit.

Kedua, mitra hotel tidak bisa melakukan seleksi terhadap tamu. Pihak hotel tentunya memiliki peraturan dan SOP tersendiri, yang belum tentu sama dengan OYO. Belum tentu juga pihak OYO bisa menyeleksi tamu sesuai keinginan hotel. Misalnya, peraturan hotel yang hanya menerima pasutri dengan surat nikah, atau peraturan yang mengharuskan anak usia lebih dari 12 tahun menggunakan ekstrabed, dan lain-lain.

Jadi kesimpulannya, apakah hotel diuntungkan atau malah dirugikan dengan menjadi mitra?

Menurut saya, semuanya tergantung dari prioritas dan tujuan masing-masing. Dari beberapa pemilik penginapan yang saya ajak ngobrol, saya menemukan beberapa jawaban yang menarik. Ada yang bergabung dengan karena tertarik kepastikan pendapatan tetap yang bakal diterima setiap bulan, sementara biaya operasional bisa ditekan seminimal mungkin.

Ada juga yang ingin memanfaatkan kekosongan propertinya sementara sang pemilik bisa melakukan bisnis lainnya. Tidak sedikit lho orang yang saya kenal mengalokasikan duitnya untuk membangun properti khusus untuk OYO. Karena menurut perhitungan bisnisnya, menjadi mitra pasti untung.

Saya sendiri akhirnya memutuskan untuk tidak menjadi mitra. Saya tidak ingin ada pihak lain yang ikut campur dalam manajemen hotel saya. Belum tentu prinsip bisnis dan standar layanan mereka bisa sejalan dengan kebijakan perusahan saya kan.

Memang OYO akan merenovasi interior dan eksterior hotel menjadi lebih menarik. Namun dengan meningkatnya fasilitas dan kenyamanan, para mitra tidak bisa komplain bila harga kamar dijual di bawah standar harga yang seharusnya. Berbeda dengan OTA dimana pihak hotel sendiri yang memegang kendali atas penjualan kamar, baik dari jumlah dan jenis kamar, maupun harga.

Membaca beberapa kasus di #oyobikinrugi, sukses bikin ngeri saya sebagai pemilik properti hotel. Penghapusan minimun guarantee akibat wabah covid jelas bikin pihak hotel makin terpuruk. Justru perjanjian pembayaran tetap itulah yang menurut saya menjadi faktor penentu hotel mau menjadi mitra atau tidak.

Semoga seiring dengan membaiknya kondisi pandemi ini, permasalahan yang timbul di antara OYO dengan konsumen maupun mitranya juga bisa cepat terselesaikan.

BACA JUGA 6 Duo Presenter Paling Lucu Sepanjang Sejarah Pertelevisian Indonesia dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 September 2020 oleh

Tags: hotelOYO
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Rekomendasi Hotel di Jogja yang Ramah Anak (Unsplash.com)

5 Rekomendasi Hotel di Jogja yang Ramah Anak

18 Juni 2022
The Victoria Hotel Jogja, Hotel Ramah Anak yang Membuat Liburan Keluarga Nggak Banyak Drama  (Mojok.co)

The Victoria Hotel Jogja, Hotel Ramah Anak yang Membuat Liburan Keluarga Nggak Banyak Drama  

26 Juni 2025
5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sekitar Gedung Sate Bandung

5 Rekomendasi Hotel Murah Meriah di Sekitar Gedung Sate Bandung

21 April 2022
Long Weekend di Tengah Pandemi bagi Pengusaha Hotel, Untung atau Buntung_ mojok.co

Long Weekend di Tengah Pandemi bagi Pengusaha Hotel, Untung atau Buntung?

5 November 2020
Risiko Tinggal di Kampung yang Dikelilingi Hotel, Tempat Karaoke, dan PSK terminal mojok.co

Risiko Tinggal di Kampung yang Dikelilingi Hotel, Tempat Karaoke, dan PSK

2 Maret 2021
Penutupan 2 Hotel di Malang Gara-gara Open BO: Basmi Tikus, Bakar Lumbung

Penutupan 2 Hotel di Malang Gara-gara Open BO: Basmi Tikus, Bakar Lumbung

22 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.