Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cara Cepat Jadi Pejabat Adalah dengan Jualan Martabak

Ananda Bintang oleh Ananda Bintang
19 Juli 2020
A A
Cara Cepat Jadi Pejabat Adalah dengan Jualan Martabak MOJOK.CO

Cara Cepat Jadi Pejabat Adalah dengan Jualan Martabak MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai warga negara yang biasa-biasa saja, saya kadang merasa resah dengan berbagai kelakuan orang-orang yang nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba jadi pejabat. Seakan-akan dunia politik adalah wahana yang mudah untuk ditaklukan.

Padahal, kan, sebenernya dunia politik itu nggak semudah main Zuma. Dunia ini mempertaruhkan hajat orang banyak, tapi kok malah “gampangan banget” begitu ya?

Walaupun itu hak semua orang kaya warga negara untuk jadi pejabat, tapi ya menurut saya dunia yang mengurusi hajat orang banyak itu harusnya diisi mereka yang memang kompeten.

Apalagi alasan mereka klise dan memuakkan seperti, “Ini demi kepentingan rakyat,” atau “Ini demi kesejahteraan dan harapan baru bagi rakyat.” Halah, rakyat yang dekat dengan situ-situ aja yang disejahterakan, yang lainnya ditinggalkan.

Orang-orang yang tiba-tiba banting stir ini bisa makin memperburuk kondisi politik di negeri kita yang memang sudah buruk dari awal. Liat aja gimana Pasha Ungu waktu jadi Wakil Wali Kota Palu yang sempet beberapa kali menuai kontroversi, atau Anang yang anehnya sebagai mantan musisi turut ngajuin RUU Permusikan yang sempat meresahkan musisi dan dunia musik Indonesia.

Bukan tidak mungkin kondisi politik dan orang-orang yang di dalamnya seperti ini bisa menghasilkan “Omnibus Law” lain yang lebih mengerikan bagi rakyat Indonesia di kemudian hari.

Dari berbagai orang-orang itu, saya menemukan 4 cara cepat—yang tentunya dibarengi dengan uang yang banyak—untuk jadi pejabat atau politikus di Indonesia. Berikut cara-caranya.

…jadi selebriti atau orang terkenal

Cara pertama ini paling ampuh dan sering dipilih tanpa harus kuliah atau memahami ilmu politik. Kepopuleran menjadi ujung tombak. Hal ini terjadi ya karena banyak orang awam kurang paham politik memilih orang-orang yang setidaknya pernah mereka lihat di layar kaca.

Baca Juga:

5 Dosa Penjual Martabak Madura di Luar Pulau Madura

Komentar Jelek Pejabat Bikin Hidup Orang Indonesia Tambah Suram

Kedekatan itulah yang diincar jika mau jadu pejabat. Untuk mencapai kepopuleran dan dikenal banyak orang, melalui TV bukanlah satu-satunya jalan di zaman sekarang. Ketika dulu banyak orang berbondong-bondong mengikuti audisi untuk masuk TV, sekarang tinggal melakukan hal bodoh atau lucu dan direkam lewat gawai, seseorang bisa masuk ke acara-acara TV dan bahkan dikenal oleh banyak orang.

Tak perduli seberapa tidak bermanfaat konten yang dibuat, asal jadi orang terkenal, seseorang bisa memiliki peluang untuk menjadi pejabat. Bukan tidak mungkin beberapa puluh tahun mendatang, Kekeyi bisa jadi ibu-ibu anggota DPR jika kondisi politik kita masih seperti ini. Ya nggak papa, sih. Udah jadi “hal biasa”, kan.

…jadi anak pejabat

Privilege udah menjadi ketahanan konten yang mesti diangkat tiap minggu di Twitter. Setiap muncul kasus muncul, terutama menyangkut orang kaya atau berpengaruh, misalnya anak pejabat, “hak-hak” istimewa jadi bahan perdebatan.

Hal ini memang nyata, kok. Apalagi ketika seseorang menjadi anak pejabat. Privilege yang didapat melimpah bukan main! Mulai fasilitas wahid di berbagai tempat dan acara, masa depan pun terang-benderang. Kebal hukum? Cek!

Keistimewaan yang didapat ini juga sering dijadikan kesempatan untuk mengikuti jejak para leluhurnya di dunia politik. Tak perlu susah-susah kuliah ilmu politik, asalkan memiliki keturunan pejabat, peluang seseorang menjadi politikus terbuka luas.

…Jadi ketua BEM

Cara ini adalah cara yang bisa dilakukan ketika seseorang menjadi mahasiswa dan pengin masuk dunia politik.

Walaupun ada beberapa mahasiswa ilmu politik yang juga kadang menjadi kandidat ketua BEM, tidak menutup kemungkinan mahasiwa jurusan lain memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan jabatan tertinggi di organisasi suatu kampus ini.

Menjadi ketua BEM memang jadi cara yang cukup ampuh untuk dilirik partai politik. Ketua BEM dianggap sudah tahu “medan tempur,” apalagi banyak juga pemilihan BEM yang tetek bengeknya pakai “politik kotor”.

Jadi, jangan kaget suatu nanti, ketua BEM suatu kampus tiba-tiba nongol di acara Mata Najwa. Kalau sekarang, sih, belum ada. Sekarang ini, ketua BEM masih fokus sama perjuangan untuk “rakyat”, kok.

…Jadi tukang martabak

Cara ini dilakukan oleh seorang pengusaha martabak terkenal. Baru beberapa tahun menjalankan bisnis martabaknya, ia sudah memberanikan diri jadi pejabat.

Lewat kecemerlangan dan ketekunan usaha martabaknya ini, PDIP melirik beliau untuk maju di sebuah pemilihan. Bahkan ia didukung oleh hampir seluruh partai di Indonesia dan berpotensi menjadi calon tunggal. Luar biasa!

Tentu saja kesuksesan beliau bukan karena dibantu oleh siapa pun apalagi dibantu oleh ayahnya. Bahkan dengan keras ia mengkritik dinasti politik yang sering terjadi di dalam dunia politik Indonesia. Ini murni karena usaha serta doa yang selalu beliau panjatkan.

Sebab usaha dan doa tak pernah mengkhianati hasil. Memang patut dicontoh dan dijadikan teladan bagi pengusaha makanan lain yang ingin jadi pejabat.

Begitulah kiranya cara-cara cepat untuk menjadi pejabat atau politikus di Indonesia dari amatan saya. Saya rekomendasikan nomor 4 untuk dicoba. Misalnya, jualan pisang goreng begitu. Atau bisnis ketering dan mebel. Jalan pedang menuju kursi pejabat.

BACA JUGA Yang Bisa Kamu Lakukan biar Nggak Bosan Setengah Mati di Rumah atau tulisan Ananda Bintang lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2020 oleh

Tags: cara jadi pejabatgibranmartabakPDIPPejabat
Ananda Bintang

Ananda Bintang

ArtikelTerkait

buruh pabrik kuli bangunan ideologi kiri buruh mojok

Tak Perlu Malu Jadi Buruh Pabrik, Malulah kalau Jadi Pejabat Korup

18 Oktober 2020
Culture Shock Orang Madura Saat Makan Martabak dari Luar Pulau Madura: Kok Nggak Pakai Petis?

Culture Shock Orang Madura Saat Makan Martabak dari Luar Pulau Madura: Kok Nggak Pakai Petis?

8 September 2023
Kustini Sri Purnomo dan Parikan Jawa ‘Nandur Opo sing Dipangan, Mangan Opo sing Ditandur’ MOJOK.CO

Kustini Sri Purnomo dan Parikan Jawa ‘Nandur Opo sing Dipangan, Mangan Opo sing Ditandur’

10 Agustus 2020
Betapa Anehnya Jika Calon Pejabat Masih Mencatut Silsilah Keluarga di Baliho terminal mojok

Betapa Anehnya Jika Calon Pejabat Masih Mencatut Silsilah Keluarga di Baliho

14 Agustus 2021
Ngapain Foto Bareng Pejabat? Ribet dan Nggak Ada Untungnya!

Ngapain Foto Bareng Pejabat? Ribet dan Nggak Ada Untungnya!

21 November 2023
Solo Technopark: Kawasan Futuristik yang Sangat Optimistik

Solo Technopark: Kawasan Futuristik yang Sangat Optimistik

20 Februari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.