Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Harga Menu Makanan Berbahasa Inggris yang Selalu Lebih Mahal di Tiap Restoran

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
11 Juli 2019
A A
menu makanan

menu makanan

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap saya pergi untuk makan di warkop atau warteg, minuman yang hampir selalu dipesan adalah es teh manis. Selain murah, rasanya es teh manis ini selalu cocok dipasangkan dengan makanan apa saja. Nggak eneg dan nggak bikin kembung. hehe. Apalagi disantap selagi cuaca panas, kenikmatan secara otomatis bertambah—dahaga hilang seketika.

Selain es teh manis, jika berkunjung ke warkop menu utama yang wajib disantap adalah mie rebus dengan irisan cabe, sayur, kornet telur keju. Biasa dikenal dengan sebutan internet—indomie, telur, kornet—untuk kejunya biarlah tidak perlu dipaksakan. Kalau jadi internetju atau juinternet, malah jadi ngga emak dibaca, toh?

Soal mengapa indomie lebih enak jika makan di warkop dibanding masak sendiri di rumah, tidak perlu saya bahas lagi karena Mas Badrul Arifin sudah menjelaskan dengan baik di tulisannya yang berjudul “Ini Dia Rahasia Indomie Burjo Lebih Enak Dari Bikinan Sendiri”. Saya harus mengiyakan penjelasan di tulisan tersebut secara sukarela dan senang hati—tanpa sanggahan sedikit pun.

Saat saya memiliki uang lebih, boleh lah sesekali ganti suasana tempat makan—bukan lagi di warkop—di cafe atau restoran ternama dan sudah direkomendasi oleh beberapa teman, misalnya. Namun, pemikiran bahwa saya harus berhemat dan menabung memberontak tatkala melihat harga menu yang bagi saya cukup mahal meski dengan menu yang biasa; seperti mie goreng, nasi goreng, es teh manis, sekalipun air mineral.

Saya sempat bingung, kok ya bisa tergolong mahal padahal menunya sama kayak makanan biasa pada umumnya—selain memang cafe dan restorannya ternama. Akhirnya saya menyadari sesuatu bahwa, setiap penulisan menu dengan Bahasa Inggris entah kenapa harganya lebih mahal dibanding ditulis dengan Bahasa Indonesia.

Seperti misalnya es teh manis. Di warkop tempat biasa saya makan, harga biasanya kalau nggak 3-4 ribu, 5 ribu sudah yang paling mahal. Jika diganti penulisannya dengan sweet ice tea, harganya bisa naik 10-15 ribu tergantung tempat makan. Bagi saya penggemar es teh manis sewaktu makan apa pun, rasanya hal tersebut sulit diterima dan sedikit mencederai isi dompet.

Untuk mie dan nasi goreng, sewaktnuu namanya menjadi fried noodles dan fried rice with blablabla, harganya langsung melambung sekian kali lipat. Sekali lagi, sebelum saya mendapat hujatan oleh para warganet, hal ini selain memang tempat makannya ternama. Jika saya tidak menegaskan hal ini biasanya akan ada saja yang berkomentar “makanya, makan di tempat biasa aja jangan banyak gaya kalau nggak ada uang”—maaf saya dikte lebih dulu, wahai para netizen. hehe.

Berdasarkan pada hal tersebut, jangan-jangan zaman sekarang harga serba mahal karena kebanyakan menggunakan Bahasa Inggris—eh?

Baca Juga:

Pemilik Warung Membeberkan 5 Rahasia Indomie Racikannya Bisa Lebih Enak daripada Buatan Rumah

Apa Urgensi Belajar Bahasa Portugis? Ketemu Bahasa Inggris Aja Masih Nangis!

Saya khawatir, jika memang hanya karena perubahan penggunaan bahasa dalam menu makanan membuat harganya menjadi lebih mahal, warung-warung pinggiran, angkringan, warkop, dan lain sebagainya akan mengikuti hal tersebut jika ingin menaikan harga—semoga tidak. Karena jika semuanya serba mahal hanya karena perubahan bahasa pada menu, bagaimana para pegiat Twitter yang mengaku sobat missqueen tapi sukanya travelling bisa membayar? Apakah harus menunggu ada endorse lebih dulu?

Bicara soal embel-embel sobat missqueen, saya tidak pernah melekatkan hal tersebut pada diri saya meski hanya sebagai candaan. Yang saya tahu sih, ucapan adalah doa, jadi meski hanya diniatkan bercanda tapi di luar dugaan itu malah menjadi doa dan nyata, gimana hayoo? Pasti akan repot—dan pastinya tidak menginginkan hal itu terjadi.

Soal makan di cafe ternama, bukannya saya tidak rela atau tidak mau mengeluarkan kocek sekian—sesuai dengan harga yang tertera—jika memang ada rezeki lebih, boleh kiranya saya memanjakan diri untuk menyicipi rasa yang memanjakan lidah. Jika dilakukan sesekali, hitung-hitung untuk update lokasi, posting foto, dan mendapat pengakuan di media sosial rasanya perlu. Sebab, berlomba-lomba dalam kesombongan dan pamer saat ini sudah lumrah di kalangan pegiat media sosial—dengan atau tanpa disadari.

Harapan saya, semoga harga di warkop dan warteg sekitar tidak perlu mengubah menu menjadi Bahasa Inggris untuk sekadar menaikkan harga, karena jika hal tersebut dilakukan—saat kami hanya memiliki uang pas-pasan pada akhir bulan—kami tidak tahu ke mana harus kembali.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: angkringanBahasa Inggrismenu makanantips hematwarkop
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

UMR Jogja Harus Naik Drastis, Tidak Bisa Tidak! upah minimum yogyakarta

Jogja Kini Tak Lagi seperti Penggalan Sajak Joko Pinurbo

21 Mei 2023
Warmindo Sidoarjo Kalah dari Jogja, Menunya Mengecewakan (Hammam Izzuddin-Mojok.co)

Warmindo di Sidoarjo Semakin Menjamur, tapi Kalah Jauh dari Warmindo Jogja karena Menunya Monoton dan Mengecewakan

2 Mei 2024
Perlahan tapi Pasti, Warmindo Menggeser Angkringan dari List Tempat Makan Murah terminal mojok.co

5 Hal yang Harus Ada kalau Mau Sukses Bisnis Angkringan ala Jogja

16 Juni 2020
4 Dosa Tersembunyi Penjual Angkringan yang Tidak Disadari Pelanggan

4 Dosa Tersembunyi Penjual Angkringan yang Tidak Disadari Pelanggan

26 Februari 2023
5 Hal yang Wajib Diketahui untuk Bertahan Hidup di Kampung Inggris Pare (Unsplash)

5 Hal yang Wajib Diketahui untuk Bertahan Hidup di Kampung Inggris Pare

21 Mei 2023
Kemampuan Bahasa Inggris Jadi Syarat Lulus Kuliah Itu Merepotkan, apalagi untuk Mahasiswa Angkatan Tua Mojok.co

Kemampuan Bahasa Inggris Jadi Syarat Lulus Kuliah Itu Merepotkan, apalagi untuk Mahasiswa Angkatan Tua

10 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.