Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Dosen yang Nggak Pernah Praktik Kerja Sesuai Mata Kuliah yang Dia Ajarin, Kudu Digimanain?

Mohammad Ibnu Haq oleh Mohammad Ibnu Haq
3 Juli 2020
A A
menyikapi dosen yang tak pernah praktik kerja berdebat dengan dosen

menyikapi dosen yang tak pernah praktik kerja berdebat dengan dosen

Share on FacebookShare on Twitter

Saya selalu sependapat jika ada yang bilang di dunia ini salah dua dari sedikit pengajar yang benar-benar ahli dan teruji di mata kuliah yang diajarkannya hanyalah dosen kedokteran dan dosen ilmu pendidikan.

Kenapa bisa gitu, jawabannya simpel. Semua dosen mata kuliah kedokteran pastilah seorang dokter dan semua dosen ilmu pendidikan pastilah pendidik. Saya berani berpendapat seperti ini pun awalnya juga ngawur aja. Tapi setelah dipikir-pikir kok masuk akal juga.

Mungkin ada juga dosen dari jurusan lain yang semua pengajarnya juga merupakan ahli yang berpengalaman di mata kuliah yang diajarkannya. Kayak dosen seni rupa, seni tari, dan seni musik. Tapi kayaknya kok nggak semuanya juga ya.

Sepertinya yang saya sebutkan di atas, ketika seorang dosen mata kuliah kedokteran sedang mengajar, ilmu yang sedang diturunkannya itu sebagian adalah teori, sebagian lain adalah hasil pengalaman dari praktik sebagai dokter selama ini. Jadi, ketika mahasiswa menemukan hal-hal yang tidak dipahaminya dan belum dijelaskan secara teoretis di buku kuliah, dosen bisa menjawab dari segi pengalaman.

Begitu juga dengan dosen ilmu pendidikan. Sudah jelas bahwa dosen memiliki kewajiban dan tugas penting. Salah satunya adalah untuk mendidik. Beruntungnya, mata kuliah yang diampunya adalah ilmu pendidikan. Ilmu yang mengajari cara mendidik orang lain. Jadi, selain teori, para dosen ilmu pendidikan ini juga sangat mumpuni di praktik didik-mendidik karena memang itulah tugas keseharian mereka.

Saya bilang kayak gini tentu bukan berarti dosen mata kuliah lain tidak ada yang menjadi ahli di bidangnya lho. Enggak gitu juga, Ferguso. Banyak kok dosen suatu mata kuliah selain dua yang saya sebut di atas yang ternyata blio juga merupakan ahli di bidang itu.

Misalnya saja seorang dosen pertanian yang sejak kecil sudah membantu orang tuanya bercocok tanam. Lalu, ketika dewasa memiliki sawah atau lahan yang diolahnya sendiri. Tentu blio ini sudah paham luar dalam di bidang mata kuliah yang diajarkannya. Baik secara teori maupun praktik. Yang dia ucapkan juga adalah yang dia lakukan. Nggak cuma teori.

Ini bukan berarti mempelajari teori adalah hal yang sia-sia. Sama sekali bukan. Namun, lebih kepada bersikap kritis terhadap relevansi teori dengan implementasinya saat ini. Apakah teori itu sudah basi atau perlu diperbarui karena praktiknya sudah berkembang jauh.

Baca Juga:

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Jika kita ingin mempelajari sebuah ilmu secara menyeluruh, adalah suatu keberuntungan ketika kita bertemu dengan orang yang sudah berpengalaman. Namun, ketika kita merasa yang selama ini didapatkan di bangku kuliah hanya teori, effort kita sendirilah yang harusnya dikerahkan untuk menutupi kekurangan itu.

Mengikuti kursus, pemagangan, seminar, hingga kuliah online gratisan sekalipun, selama itu semua dihadiri dan diisi oleh para praktisi berpengalaman di bidangnya, saya rasa akan mampu menutupi celah-celah yang ditinggalkan dari sisa materi di bangku kuliah.

Menuntut akademisi untuk menguasai ranah praktis akan menimbulkan permasalahan yang dilematis. Apalagi berharap para praktisi harus menguasai banyak teori. Semua telah memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Kalaupun ada seorang akademisi yang juga seorang praktisi, tentu itu adalah bonus.

Saya ingat betul ketika beberapa tahun yang lalu seorang kolega bercerita kalau dia menyesali keputusannya mengambil kuliah manajemen SDM hanya karena ketika kuliah dulu tidak diajari cara melakukan PHK terhadap karyawan. Setelah melakukan penyelidikan ala Detective Conan, barulah teman saya mendapatkan kebenaran.

“Dosenku itu memberi kuliah tentang menjadi HRD tetapi belum pernah bekerja di perusahaan mana pun. Dari dulu kerjanya dosen aja. Pantas banyak ilmunya yang tidak bisa kuterapkan di kantor. Isinya cuma teori,” curhatnya.
“Memang waktu kuliah kamu nggak ambil kursus atau pemagangan di bidang HRD?”
“Ngapain, kan nggak wajib juga dari kampus.”

Karena tahu dia adalah penggila sepak bola, saya pun menganalogikan jawaban dengan hal yang paling disukainya.

“Kamu tahu Jose Mourinho?”
“Tentu aku tahu.”
“Kamu tahu dia gagal jadi pesepak bola ketika masih muda lalu memilih kuliah dan jadi penerjemah. Tesisnya juga tentang metodologi persepakbolaan. Lihat dia sekarang adalah salah satu pelatih terbaik di dunia. Padahal bisa dibilang dulu di saat pelatih yang lain masih aktif nendang bola, dia malah hanya belajar teorinya.”
“Ah, itu berbeda. Mourinho kan juga belajar dari pelatih besar lain sekaliber Bobby Robson dan Louis van Gaal.”
“Mourinho belajar teori sepak bola di kampus dengan dosen-dosennya yang mungkin bukan pelatih apalagi pemain sungguhan. Setelah lulus, baru dia belajar praktiknya secara langsung di lapangan bersama para seniornya yang merupakan pelatih profesional. Kalau kamu nggak mau bersusah payah, setidaknya jangan cuma berkeluh kesah.”

Dia masih berkilah nggak mau kalah. Belakangan saya baru ngeh kalau temen saya itu adalah penggemar berat Pep Guardiola.

BACA JUGA Ikut Seminar Bukan buat Dapat Ilmu tapi buat Dapat Snack, Makan, dan Sertifikat dan tulisan Mohammad Ibnu Haq lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Juli 2020 oleh

Tags: Dosenpekerjaanpraktik kerjaprofesi
Mohammad Ibnu Haq

Mohammad Ibnu Haq

Sukanya mojok

ArtikelTerkait

selebgram

Bagaimana Penulisan Profesi Sebagai Selebgram di KTP?

18 September 2019
5 Dosa Kampus Medioker terhadap Alumni yang Lanjut S2 di Kampus Top

5 Dosa Kampus Medioker terhadap Alumni yang Lanjut S2 di Kampus Top

3 September 2025
3 Jenis Dosen Red Flag yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa kalau Mau Kuliah Lancar Mojok.co

3 Jenis Dosen Red Flag yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa kalau Mau Kuliah Lancar

10 Januari 2024
dosen penguji

Ketahui Tipe Dosen Penguji Skripsi dan Kerja Praktik, Supaya Tidak Dibantai Saat Ujian

4 Agustus 2019

Jadi Pegawai Astra Honda Motor Adalah Kebanggaan bagi Kebanyakan Orang Tua di Desa Saya

14 Juni 2021
Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

Noda dan Dosa Guru: Sisi Gelap Sebuah Profesi yang Dianggap Mulia

6 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.