Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Apa yang “New” dari Kitab “Panduan New Normal” yang Dikeluarkan Badan POM?

Kartika Sari Situmeang oleh Kartika Sari Situmeang
27 Mei 2020
A A
panduan new normal

Apa yang "New" dari Kitab "Panduan New Normal" yang Dikeluarkan Badan POM?

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah membaca 44 halaman pdf kitab “panduan new normal” dari Badan POM yang saya dapat dari pesan berantai di berbagai WAG (iya, saya emang senganggur itu) saya bisa bilang tidak ada yang benar-benar baru di kitab panduan tersebut. Semua sudah saya lakukan di hampir 3 bulan terakhir ini.

Eh btw, Uda Ivan Lanin sudah merilis padanan kata New Normal, yaitu kenormalan baru; kelaziman baru; atau kewajaran baru. BUKAN “Normal yang baru” lho ya! Jangan malesan terus translate sekenanya…

Jadi di kitab panduan ini disebutkan berbagai cara dan tips hidup bersama COVID-19. Seperti semua buku panduan mainstream lainnya, halam pertama pasti diawali dengan pertanyaan apa itu COVID-19. Di bab ini dijelaskan definisi, gejala, dan cara penularan.

Berikutnya diterangkan mengenai cara pencegahan penyebaran. Dalam sub babnya ada cara mencuci tangan yang benar dan cara menggunakan masker berikut cara mencucinya. Disusul dengan tips pencegahan di kendaraan umum dan di tempat kerja, tips pencegahan setelah bepergian, tips menjaga daya tahan tubuh, dan tips belanja pangan baik melalui daring maupun luring. Terakhir terdapat info pengobatan COVID-19 dan saluran komunikasi terkait COVID-19.

Bagaimana? Secara sekilas, apakah ada yang benar-benar baru?

Cara mencuci tangan yang benar ini mah sudah khatam sejak awal Maret lalu. Saya sendiri sangat terobsesi dengan kegiatan cuci mencuci tangan ini. Sampai-sampai malas ngapa-ngapain karena ya itu, malas mencuci tangan setelahnya. Kalau memang ingin memberikan tips yang baru, please deh, beri saya tips memilih hand losyen yang tepat untuk kulit kering karena sabun atau hand sanitizer. Beda masalah, beda solusinya kan?

Lalu cara menggunakan masker dan cara mencucinya, ini juga tidak baru sama sekali. Sejak bulan Maret saya menggunakan masker kain untuk sehari-hari, karena kondisi saya sehat dan masker kain lebih murah dan ramah lingkungan. Cara mencucinya juga tidak ada yang baru, segera cuci setelah dipakai, keringkan di bawah sinar matahari, kalau perlu setrika setelahnya. Voila, masker kain aman untuk digunakan kembali.

Untuk tips yang lebih manjur, mungkin bisa diberikan kepada petugas keamanan di beberapa supermarket, di mana ada pengunjung yang dilarang masuk karena menggunakan buff, alih-alih bukan masker. Huft, yang penting kan fungsinya menutup mulut dan hidung juga, Bambankk!

Baca Juga:

Pandemi Berkepanjangan Bikin Penderita Maskne seperti Saya Kewalahan

Wahai Bapak Ibu Dosen, Kenapa Sering Sekali Mengganti Jam Kuliah Online Sih?

Untuk tips pencegahan penularan di kendaraan umum, di tempat kerja, atau di mana pun kita berada, pada dasarnya cuma 3 hal: selalu memakai masker, selalu menjaga jarak aman, dan rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Di tempat yang berbeda mungkin kondisinya akan bervariasi. Namun untuk pencegahannya tetap berpatokan ke tiga hal di atas: selalu memakai masker, selalu menjaga jarak aman, dan rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Dah gitu aja.

Untuk tips pencegahan setelah bepergian juga sudah saya lakukan sejak dahulu kala. Cuci tangan dan kaki sebelum masuk rumah. Semua barang yang dipakai atau dibawa dari luar disemprot dengan disinfektan, atau jemur di bawah sinar matahari. Letakan pakaian kotor di tempat yang aman. Segera mandi dan keramas sebelum berkumpul bersama keluarga.

Untuk tips menjaga daya tahan tubuh, ini juga sebuah pengetahuan umum yang tidak baru sama sekali. Makan makanan yang bergizi, olahraga rutin minimal 30 menit per hari, tidur yang cukup 7-9 jam per hari. Semua juga sudah tahu. Yang baru adalah yang menjalaninya sepenuh hati, nah itu baru, baru!

Yah, meskipun demikian, sudah sepatutnya kita mengapresiasi beredarnya panduan ini karena merupakan salah upaya pemerintah untuk mensosialisasikan yang katanya “new normal”. Biar kelihatan ada aksinya gitu. Meskipun sudah menjadi pengetahuan bersama, namun penting lho untuk mengabadikannya menjadi sebuah peraturan tertulis, agar kelak bisa diungkit kalau lupa dijadikan dasar penegakan hukum. Cie.

Tapi setelah saya baca-baca lagi, ada sih yang paling relevan dengan sobat ambyar COVID-19, yaitu cara membuang masker bedah untuk orang yang sedang sakit. Setelah selesai menggunakan, lepaskan masker, lipat masker sehingga droplet ada di bagian dalam lipatan, semprot dengan disinfektan, rusak masker dengan menggunting tali dan kainnya, masukkan ke wadah, buang ke tempat sampah, dan jangan lupa cuci tangan setelahnya. Seperti halnya sang mantan, tinggalkan dia, semprot dengan sumpah serapahmu, tutup semua saluran komunikasi, blokir semua media sosialnya, buang ke tempat sampah, dan jangan lupa cuci tangan setelahnya. Babay droplet mantan!

BACA JUGA Berdamai dengan Corona Sama Saja Berdamai dengan Pemerintah Inkompeten atau tulisan Kartika Sari Situmeang lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2020 oleh

Tags: berdamai dengan coronanew normalpandemi coronapanduan new normal
Kartika Sari Situmeang

Kartika Sari Situmeang

Akuntan yang bercita-cita menjadi penulis.

ArtikelTerkait

Cerita Prihatin yang Mungkin Dipahami Pedagang Pinggir Jalan Ketika Hujan terminal mojok.co

Kebiasaan ‘Noleh Tonggo’ Masyarakat Desa Saat Dapat Bantuan Pemerintah

21 September 2020
Pertanyaan Retoris Jokowi dan Cara Ngeles Elegan yang Sering Terjadi

Pertanyaan Retoris Jokowi dan Cara Ngeles Elegan yang Sering Terjadi

24 April 2020
Hal yang Dilakukan Tsubasa Ozora hingga Taro Misaki Saat Sepak Bola Libur terminal mojok.co

Hal yang Dilakukan Tsubasa Ozora hingga Taro Misaki Saat Sepak Bola Libur

3 Mei 2020
Mempertanyakan Mengapa Santri Dilarang Punya Rambut Gondrong terminal mojok.co

Logika New Normal Jelas Nggak Cocok sama Kehidupan Pesantren, Titik!

13 Juni 2020
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona

30 April 2020
Saya Curiga Pakde Jokowi Hidup di Universe yang Lain terminal mojok.co

Bundesliga, Rasa Iri, dan Alasan Saya Mengkritik Jokowi

17 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.