Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Alasan Teman Saya yang Orang Muhammadiyah Tidak Direstui Menikah dengan Orang NU

Nisia Anindita Rinjani oleh Nisia Anindita Rinjani
28 Mei 2020
A A
Di Luar Berdebat, di Kampung Saya, NU dan Muhammadiyah Berhubungan Erat Sampai ke Kamar terminal mojok.co

Di Luar Berdebat, di Kampung Saya, NU dan Muhammadiyah Berhubungan Erat Sampai ke Kamar terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya punya teman dekat, sebut saja namanya Tis. Kami berteman sejak dari SMA sampai sekarang. Baru-baru ini dia sedang dekat dengan teman saya yang juga alumni SMA yang sama dengan kami, sebut saja namanya Bal. Sebenarnya mereka sudah dekat sejak SMA, tapi mungkin baru-baru ini dipertemukan lagi. Singkat cerita, si Tis ini orang tuanya seorang tokoh Muhammadiyah dan si Bal merupakan seorang aktivis NU.

Pernah suatu saat saya bertanya kepada si Tis begini, “Kenapa kamu kok bisa masuk Muhammadiyah sih?”. Kemudian dia menjawab, “Ya, bisa lah. Bapakku kan salah satu tokoh Muhammadiyah. Jadi aku ngikut Muhammadiyah dari lahir.”. Saya sebenarnya juga sudah menduganya, dia pasti mengikuti jejak orang tuanya yang Muhammadiyah.

Berbeda lagi dengan si Bal, teman saya yang satu ini sudah masuk NU sejak dia SMP. Katanya, dulu sewaktu SMP sampai masuk SMA dia tidak terlalu fanatik dengan NU. Namun, setelah masuk bangku kuliah ini dia mulai lebih mendalami tentang NU. Dia bercerita panjang lebar tentang bagaimana aturan-aturan di NU. Saya sebagai orang awam yang tidak masuk dalam salah satu ormas tersebut merasa pengetahuan saya bertambah dengan itu.

Suatu saat, si Bal ini sempat khawatir dan bercerita kepada saya tentang kemungkinan dia tidak diterima di keluarga si Tis karena dia merupakan aktivis NU. Awalnya, saya tidak paham dengan apa yang dia khawatirkan karena saya pikir, ya biasa saja, ah. Si Bal bilang begini, “Gimana, ya nanti kalau aku nikah dengan si Tis, apa ibunya merestui?”. Kemudian saya menjawab, “Lah, kenapa tidak?”. Dia frustasi dengan jawaban saya. “Ah, kamu tidak tau sih.”, jawabnya kesal.

Saya menjadi penasaran dan bertanya kepada teman dekat saya, si Tis, “Tis, kemarin calonmu khawatir, katanya takut tidak direstui ibumu karena dia aktivias NU.” Kemudian si Tis ini membenarkan tentang kekhawatiran si Bal, “Iya sih, ibuku tidak terlalu menyukai aktivis NU. Soalnya keluarga kita Muhammadiyah.” Saya tambah penasaran, apakah sebegitunya? Namun, tak lama setelah itu mereka putus karena alasan yang kekanak-kanakan. Si Tis cemburu karena si Bal lebih memperhatikan teman ceweknya daripada dirinya. Si Bal sepertinya tidak bisa mengendalikan sifat kekanak-kanakan dari si Tis ini.

Ketika momen setelah putus itu, saya memutuskan untuk mengobati rasa penasaran saya. Saya memberanikan bertanya kepada si Tis tentang mengapa dia sebagai orang Muhammadiyah tidak direstui orang tuanya menikah dengan aktivis NU. Saya mulai bertanya, “Sebenarnya pandanganmu tentang aktivis NU itu bagaimana sih? Atau pandangan bapakmu lah yang beliau sebagai tokoh Muhammadiyah.”. Kemudian si Tis ini menjelaskan kepada saya tentang kekhawatiran si Bal terdahulu. Katanya, “Ya sebenarnya aktivis NU itu baik, cara penyampaian dakwahnya juga mudah dipahami.”.

Saya mencoba mendengarkan si Tis ini dengan seksama. Dia menambahi lagi, “Nah, kalau dari pandangan bapakku sendiri, dia seorang aktivis NU atau bukan NU itu tidak masalah. Yang penting tidak neko-neko, tapi bapakku tidak sukanya bagian suka kosidahan sama merokok. Buktinya, bapakku dulu lahir dari keluarga NU, tapi memutuskan untuk tidak merokok. Soalnya bapakku itu hemat. Tau sendiri lah kalau rokok membuat kita jadi boros. Hahaha… tapi anehnya, kakekku dulu juga melarang anak-anaknya merokok, termasuk bapakku. Jadi, intinya orang tuaku tidak masalah jika dia NU atau bukan. Yang jadi masalah dia itu suka merokok dan omongannya juga agak kasar.”.

Sekarang saya sudah paham pokok permasalahannya. Si Tis itu bukannya tidak direstui menikah dengan aktivis NU karena dia merupakan anak dari seorang tokoh Muhammadiyah, tapi dia memang tidak suka laki-laki perokok. Saya paham betul si Tis ini sangat anti terhadap rokok. Setiap dia menghirup asap rokok, pasti mengeluh pusing dan batuk-batuk. Namun, sebenarnya NU yang dikaitkan dengan merokok itu tidak sepenuhnya betul.

Baca Juga:

Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah

Kuliah di UNU Yogyakarta: Senang dengan Fasilitasnya tapi Sedih karena Nama Gedungnya

Saya melihat postingan tahun lalu dari kanal youtube mojokdotco yang bagian Sowan Kiai. Gus Muwafiq ditanya soal kebiasaan merokok para kiai NU. Beliau menjawab begini, “Merokok itu memang budaya orang Indonesia. Kiai itu kan juga asli Indonesia. Nah, yang lebih disorot memang para kiai NU. Kenapa banyak kiai yang merokok? Karena dulu itu kami kalau di pesantren menghafal kitab-kitab tebal sampai malam. Nah, supaya tetap terjaga dan tidak ngantuk, kami merokok. Merokok itu sebenarnya diperbolehkan bagi yang mendapatkan manfaat. Bagi yang dapat mudarat, ya jangan merokok. Kalau semisal kamu batuk-batuk karena merokok, ya sudah tidak usah merokok.”

BACA JUGA Muhammadiyah Gagal Lucu, Tapi NU Juga Gagal Serius dan tulisan Nisia Anindita Rinjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2020 oleh

Tags: Muhammadiyahnu
Nisia Anindita Rinjani

Nisia Anindita Rinjani

Mahasiswi Program Profesi Apoteker UMS.

ArtikelTerkait

Tempat Duduk Saat Tahlilan Bisa Digunakan untuk Memetakan Status Sosial Seseorang terminal mojok.co

Kenapa Tidak Ada Orang dengan Gelar Habib di Muhammadiyah?

23 November 2020
Lahir di Lingkungan NU dan Tumbuh Dewasa di Lingkungan Muhammadiyah, Bikin Saya Jadi Krisis Identitas terminal mojok.co

Culture Shock Orang Muhammadiyah yang Hidup di Lingkungan NU

5 Februari 2023
Persamaan Ormas Islam Indonesia dan Klub Liga Inggris MOJOK.CO

Persamaan Ormas Islam Indonesia dan Klub Liga Inggris, Liverpool Adalah NU dan Arsenal Itu HTI

25 Juli 2020
Saya Menyesal Keluar dari Remaja Masjid, kalau Nggak kan Bisa Dapat Jatah Tambang BKPRMI

Saya Menyesal Keluar dari Remaja Masjid, kalau Nggak kan Bisa Dapat Jatah Tambang

5 Agustus 2024
pembubaran fpi

Membubarkan Banser dan Pembubaran FPI: Serius?

26 Agustus 2019
4 Pertanyaan yang Bikin Muak Mahasiswa UMY saking Sering Ditanyakan Mojok.co kampus muhammadiyah

4 Pertanyaan yang Bikin Muak Mahasiswa UMY saking Sering Ditanyakan

18 November 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.