Saya pada akhirnya menyerah untuk tidak mencoba sambat dengan hal ini. Suatu hal yang membuat saya kadang gemas sendiri dan ingin nonton sidang MK tapi tidak tertawa. Di era media sosial seolah menjadi dunia virtual yang wajib dihuni saat ini. Banyak orang, baik tua hingga muda memanfaatkan berbagai macam fitur yang disuguhkan oleh berbagai macam media sosial saat ini. Entah itu Facebook, Twitter hingga Instagram.
Fitur-fitur media sosial ini tentu dibuat untuk mempermudah manusia baik dalam berkomunikasi hingga mencari hiburan yang mudah dijangkau. Namun menurut saya ada satu fitur di sosial media yang membuat saya sering ngedumel dalam hati dan penasaran. Fitur tersebut adalah fitur link di bio medsos. Facebook, Twitter hingga Instagram sepakat menyuguhkan fitur ini. Fungsi fitur link di bio sendiri membuat penggunanya bisa membagikan tautan yang langsung tertaut ke internet dan tidak perlu susah-suah membuka Google dan kawan-kawan. Dan biasanya fitur link di bio ini berisi link blog pribadi hingga yang berkaitan dengan si empunya akun.
Tapi fitur link di bio ini kadang tidak dimanfaatkan dengan baik dan bijak. Bahkan terkesan sok pamer hingga nggak penting aja.
Hal tersebut sudah sangat sering saya saksikan. Baik itu di Twitter atau Instagram, saya selalu menemukan akun-akun yang di bionya bercokol sebuah link. Saya akan sangat senang jika di link bio itu terisi dan ketika saya mengkliknya muncul tulisan-tulisan si empunya akun. Saya akan dengan senang hati membaca isi artikel yang disuguhkan oleh link yang ada di bio tersebut. Namun yang membuat saya jengkel. Sering saya temui orang-orang yang hanya memajang link di bio untuk sebuah keindahan tanpa makna. Hanya buat pamer, hanya untuk memperlihatkan sisi intelektualitas akun medsosnya. Suatu ketika saya pernah membuka link semisal nama blognya senjakopidanmanuisa.wordpress.com dan ketika saya klik link-nya tidak ada yang bisa saya temui di dalamnya. Tidak ada tulisan atau video, hanya omong kosong link yang dibuat tanpa tujan. Hal seperti itu tidak satu atau dua kali saya temui, tapi berkali-kali. Akun medsos teman saya hingga temannya teman saya hingga seterusnya.
Jika memang tidak ingin nge-blog ataupun sok-sokan ingin punya link di bio, sebaiknya hilangkan saja link di bio yang tidak berguna tersebut. Sumpah itu menurut saya seperti jebakan yang pada awalnya membuat orang tergiur dan ketika mengetahui isinya hanya sampah, niatan unfollow sepertinya mulai bergejolak.
Saya sangat mengapresiasi orang-orang yang memiliki link di bio medsos mereka yang tentu saja ada isinya atau dengan isi yang benar-benar tentang dirinya. Memang hal seperti ini tidak banyak orang menyadari, namun bagi orang seperti saya yang lumayan cukup suka membaca, kadang ketika membuka link blog di bio dan ketika mengklik lalu isinya kosong, seperti ada rasa kecewa yang dalam. Buat apa blog kosong di pajang, gak guna cuk!
Hadeh, ya begitulah kadang manusia, media sosial sering menjadi topeng yang ampuh untuk memoles diri ini dengan berbagai rupa. Mereka yang sok bijak bisa memanfaatkan media sosial dengan menyombongkan kebijaksanaannya. Mereka yang sok nasionalis bisa menunjukkan rasa nasionalismenya dengan menggebu, yang jika disuruh upacara 17 Agustus mungkin malasnya minta ampun.
Tapi pada akhirnya saya tidak bisa memaksakan kehendak saya. Yang di atas itu hanya sambat saya. Saya paham bahwa dengan hadirnya media sosial, saya tentu tidak bisa mengintervensi kehendak si pemilik akun medsos. Walau pun tidak merugikan, tapi saya harap kalian yang sok-sok an menyertakan link di bio tapi isinya kosong atau isinya aneh-aneh. Saya harap kalian sadar bahwa ada orang yang terganggu dengan hal tersebut.
Walaupun kalian menganggap ini tidak penting, tapi ya setidaknya rasa dongkol saya dengan orang-orang yang link di bionya tidak ada isinya tersampaikan. Saya juga paham bahwa media sosial itu adalah kebebasan. Seperti di dunia nyata yang dimana kadang HAM bisa dipreteli. Ya berarti hak asasi bermedia sosial tentu juga akan lebih mudah diputar sana-sini.
Ingat kaum link di bio yang di klik tidak ada isi, tolong sadar diri!