Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Jagung Titi, Tuak Putih dan Wasiat Terakhir Mama

Beatrix Polen Aran oleh Beatrix Polen Aran
24 Juni 2019
A A
jagung titi

jagung titi

Share on FacebookShare on Twitter

Yang namanya rindu tidak akan lekang termakan waktu. Rindu itu adalah berkat yang paling sulit dibahasakan dengan kata maupun dengan kalimat yang panjang. Menemukan kembali kerinduan itu hanya dengan satu cara yakni kembali. Dan, aku bersepakat pada diriku sendiri bahwa aku harus berjumpa dengan rindu itu.

Malam hampir larut kira-kira pukul 20.00 WITA. Dingin selalu berlomba-lomba untuk menempel pada tubuh. Saya dan keluarga masih mengelilingi tungku api—yang entah sampai kapan kami berpamitan untuk membaringkan tubuh di tempat tidur masing-masing. Jagung titi dan tuak putih selalu menyatu dalam wasiat Mama di sekeliling tungku api itu. Jagung titi yang dititi oleh Mama untuk dijual di Pasar Boru, sengaja kusimpan di lemari bagian atas untuk dimakan secara bersama-sama.

Kami mencintai jagung titi, karena menjadi ciri khas makan lokal Flores timur. Kami juga mencintai tuak putih karena kami dituntut untuk mencintai produk lokal. Malam itu benar-benar malam yang paling mengesankan dalam hidup saya. Mama memberanikan diri untuk mengungkapkan segala jenis perasaan yang telah tersimpan selama ini. Tabiat Mama memang demikian.

Orangtua mana pun selalu menginginkan yang terbaik buat anaknya. Meskipun, anak selalu memandang orangtua “ikut campur” dalam segala urusan. Toh, pada akhirnya anak pun sadar bahwa cinta orangtua melebihi apa yang dipikirkannya.

Demikian juga kau, bagaimanakah perasaanmu jika orangtuamu selalu masuk ke dalam urusan pribadimu? Bukankah hal itu mengganggu kebebasanmu? Kau akan menemukan betapa orangtua selalu “ada” disaat kau bersukaria bersama teman-temanmu pada acara ulang tahunnya. Kau pun mungkin merasa seperti “anak mami”—yang selalu dipanggil pulang  jika pekerjaan  rumah belum selesai. Ataukah, orangtua terlalu berani melarangmu jatuh cinta. Ah, orangtua selalu bikin kesal deh~

Tuak putih dalam gelas perlahan kuteguk, wasiat Mama semakin lama semakin jelas terdengar. “Anakku, jatuh cintalah pada orang yang tepat. Jangan biarkan masa mudamu dirampas oleh orang lain,” mama melangkah mendekatiku sembari mendekatkan badannya—hanya ingin memeluk tubuhku.

Jatuh cinta memang mudah tapi mencintai dengan ketulusan adalah pekerjaan berat yang harus diperjuangkan. Menurut kebiasaan, mencintai seorang wanita berarti harus mencintai budayanya. Budaya yang saya maksudkan yaitu latar belakang wanita dan seluk-beluk keluarga serta masyarakatnya. Memang tidak semudah membalikan telapak tangan—demikian pepatah lama yang selalu disebut-sebut.

Mencintai dengan keberanian mengambil resiko dalam setiap tantangan yang datang menghadang.

Baca Juga:

Nagekeo, Surabaya Kedua di Pulau Flores

3 Hal yang Harus Dihindari Saat Berkunjung ke Flores

Wasiat Mama malam itu di kampung yang cukup dingin, telah membuat saya berani mmelangkah dengan pasti. Wasiat itu kemudian ditulisanya dalam sepotong kertas yang berbunyi:

Anakku, pergilah ke dunia luas

Melihat dan melangkahlah  dengan pasti menyongsong masa depanmu

Akan ada jurang yang terjal, jalan yang penuh duri, kerikil tajam berdesak-desakan menghimpit jari kakimu. Janganlah engkau goyah.

Ketahuilah, di setiap jantungmu berdetak, di saat itulah aku menyebut namamu dalam doaku. Mimpimu saat ini seumpama bintang yang berhamburan di udara—yang belum tahu kapan akan menyatu.

Akan ada cinta yang datang berderet-deret, ingin mengajakmu berlari dari pikiranmu, enyahlah itu dari pikiranmu.

Sesungguhnya, mereka hanya memberimu cinta yang terucap di bibirnya, namun tidak memberimu masa depan.

Masa depan itu memang pantas untuk diperjuangakan.

Tengah malam pukul 12.00 WITA, setelah selesai membaca sepotong surat dari Mama. Hatiku ingin selalu berada di kampung, bersama Mama dalam wasiat terakhirnya. Jagung titi, tuak putih dan wasiat Mama selalu saya kenang.

Mama adalah wanita tangguh yang senantiasa  memberi wasiat bagi anak-anakknya. Hampir pagi, tapi pikiran saya tak menentu. Jagung titi telah habis, begitu pula tuak putih. Jagung titi yang selalu menjadi kebanggaan orang-orang di kampung selalu mempunyai kebiasaan untuk bikin rindu. Tuak putih yang selalu disajikan dengan ikan bakar yang diperoleh dari pantai menambah kenikmatan di kampung meskipun berbeda jauh dengan makanan khas orang-orang yang berdomisili di kota.

Kerinduan untuk kembali menikmati jagung titi dan tuak putih serta  wasiat Mama selalu menggoda di saat mama menutup telepon. Wah, benar-benar suatu kerinduan yang tidak bisa dibeli oleh siapapun dan apapun.

 

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: budaya daerahFloresjagung titiKearifan Lokaltuak putihwasiat mama
Beatrix Polen Aran

Beatrix Polen Aran

ArtikelTerkait

hantu ulek-ulek

Hantu Ulek-Ulek: Hantu Paling Hits Sekawasan Industri

19 Juli 2019
hantaran

Salah Satu Indahnya Keberagaman: Dapat Hantaran dan Menikmati Makanan saat Hari Raya Agama Lain

12 Agustus 2019
Betapa Repotnya Keluarga Suku Campuran di Hadapan Petugas Sensus

Betapa Repotnya Keluarga Suku Campuran di Hadapan Petugas Sensus

22 September 2023
hal mistis

Sebagian Orang Indonesia yang Seringkali Mengaitkan Segala Sesuatunya dengan Hal Mistis

7 Agustus 2019
seblak tak pedas

Penggemar Seblak Tak Pedas Garis Keras, Memangnya Kenapa?

29 Juli 2019
Perkenalkan Grobogan, Daerah Pinggir Pantura yang Orangnya Nyah-nyoh Pol terminal mojok.co

Perkenalkan Grobogan, Daerah Pinggir Pantura yang Orangnya Nyah-nyoh Pol

31 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.