Kita semua sedang berkorban dengan caranya masing-masing untuk melawan penyebaran wabah corona, dimulai dari hanya diam dirumah, dilarang untuk mudik, menjadi relawan, menjadi dermawan, dan berbagai caranya masing-masing. Ya, saya setuju untuk urusan di rumah saja ini urusan yang berat, banyak sektor pekerjaan nonformal yang mengharuskan para pekerjanya untuk seharian berada di luar ruangan. Maka dari itu saya juga tidak setuju dengan wacana lockdown yang pernah dikemukakan banyak orang. Yang disayangkan sebenarnya adalah ada saja yang memanfaatkan situasi ini untuk hal nirfaedah, selain menempel foto diri ke hand sanitizer bantuan Kemensos. Kegiatan nirfaedah lainnya adalah bermain TikTok setiap hari. Bagaimana dengan menyebarkan teori konspirasi? Sampai saat ini saya tidak melihat bahwa kegiatan ini adalah kegiatan nirfaedah. Jika hoax adalah menyebarkan berita yang jelas-jelas bohong dan keliru, sedangkan teori konspirasi hanyalah sebuah teori, kebenarannya harus diuji. Eh emang teori konspirasi harus diuji?
Kali ini teori utak-atik datang dari penggebuk drum idola saya, tenang saya tidak akan menyebutkan namanya karena berbagai alasan. Tapi saya adalah pendengar karya-karyanya, saya punya beberapa kaset pita rekaman band tersebut. Tentu saja sebagai penggemar yang totalitas saya pun mengikuti media sosialnya. Penggebuk drum idola saya itu sangat aktif di Instagram, dan beberapa hari terakhir ini selalu menyuarakan teori-teori konspirasi yang aduhai. Dimulai dengan keterlibatan Bill Gates dalam konspirasi segala macam, hingga dengan menantang diri untuk disuntik virus SARS-CoV-2. Sungguh, kekaguman saya terhadap orang ini tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Karena idola saya sangat lantang menyampaikan pendapatnya, tentu saja pasti akan mendapatkan sambutan hangat, kali ini sambutan hangat tersebut datang dari seorang relawan kesehatan sekaligus influencer. Kabarnya mereka akan mengadakan diskusi tentang teori konspirasi dan realita rumah sakit. Kamu seharusnya sudah tahu kalau diskusi ini pastilah sangat berbobot. Sudah banyak teori konspirasi di dunia, tapi sayangnya belum ada standar pengajaran bagaimana menjadi penganut teori konspirasi yang baik. Karena itu saya coba berkonspirasi membuat keahlian dasar penganut teori konspirasi. Nah, bagi kamu yang mau jadi penganut teori konspirasi, ini adalah dasar-dasarnya:
Cara menjadi penggiat teori konspirasi #1 Pilah-pilih informasi
Harus diakui di era sekarang informasi sangat mudah didapatkan, bangun tidur megang handphone dapat informasi, lagi buang air megang handphone dapat informasi. Maka sudah pasti dengan banyaknya informasi yang diterima, informasi tersebut harus dipilah-pilih.
Informasi apa yang harus kita terima? Tentu saja informasi yang seru. Karena informasi yang faktual belum tentu seru. Para ahli, ilmuwan, pakar, dan pengamat kebanyakan berbicara dan menulis dengan gaya yang rumit, bahasa yang susah, mendapatkan informasi tersebut tentu sangat melelahkan. Sementara para ahli teori konspirasi selalu memotivasi kita dengan kata-katanya yang sungguh aduhai. Membaca teorinya membuat kita bersemangat sekaligus membuat hari-hari kita jadi berwarna.
Informasi yang berbasis data juga saya rasa tidak seru, penuh dengan diagram dan angka-angka, saya yang lemah matematika ini bisa apa dihadapkan dengan data-data rumit seperti itu.
Cara menjadi penggiat teori konspirasi #2 Searching nama-nama orang top dunia
Umumnya teori konspirasi adalah teori yang percaya kongkalikong tokoh-tokoh dunia. Maka dari itu untuk menjadi penganut teori konspirasi yang ulung diharuskan pula untuk mengenal tokoh-tokoh dunia. Tokoh yang harus dikenalpun bukan tokoh sembarangan, cari tokoh yang kira-kira adalah orang yang punya pengaruh di berbagai bidang, baik bidang ekonomi maupun bidang politik.
Jadi kalau kamu cuma tahu nama-nama robot Transformer, atau nama-nama pemain klub Nankatsu, kamu belum bisa dianggap jadi penggiat teori konspirasi yang berbobot.
Cara menjadi penggiat teori konspirasi #3 Berteman sebanyak-banyaknya
Betul, teori konspirasi bisa datang dari mana saja, tapi harus diakui terkadang temanlah yang memperkenalkan kita akan serunya teori konspirasi. Teman kita tersebut akan menceritakan dan menjelaskan secara mendetail akan teori konspirasi. Dari mana teman kita mendapatkan teori konspirasinya? Tentu saja dari temannya yang lain. Teori konspirasi ini terus menyebar, dan tidak akan berhenti dikamu. Inilah arti sesungguhnya dari friends with benefits, berteman dengan benefit mendapatkan keseruan teori konspirasi.
Kamu sebagai teman atau bahkan sahabat tentu akan percaya apa kata temanmu bukan? Kepercayaan dalam suatu jalinan pertemanan itu harus, kalau kamu penuh rasa curiga dan tidak percayaan terhadap teman, maka kamu bukanlah teman yang baik. Benar tidak?
Bayangkan apa yang terjadi jika kamu tidak punya teman? Kemungkinan besar kamu akan banyak kelewatan update teori konspirasi menarik, yang mungkin bisa menghibur kamu jauh lebih menghibur dibandingkan netflix and chill.
Sebenarnya masih banyak cara untuk menjadi penganut teori konspirasi yang baik, tapi setidaknya cuma tiga cara ini yang bisa saya jabarkan.
Bagaimanapun juga teori konspirasi adalah salah satu buah dari pemikiran dan skeptisnya seseorang, tapi harus diingat tidak semua buah layak untuk dikonsumsi.
BACA JUGA Dunia Perlu Pakar Konspirasi, karena Itu Saya Dukung Bli Jerinx Suntik Corona dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.