Dalam menyambut hari raya, banyak hal yang tentunya harus disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Selain mempersiapkan hati bersih dan baju baru, satu lagi yang tak dapat dipisahkan dari tradisi lebaran, yakni kue dan jajanan khas lebaran. Meja di ruang tamu akan penuh dengan kue dan jajanan. Beberapa penghuni toples ini sering menjadi perkara yang sangat krusial untuk dipersiapkan. Isinya juga pasti beragam, dari yang menjadi khas lebaran hingga yang sering kita temui di hari-hari biasa.
Saking beragamnya, kue dan jajanan yang tersaji di meja ruang tamu ketika lebaran memang tidak selalu yang menjadi identik ketika hari lebaran. Pokoknya apa pun yang bisa disajikan dan terasa pantas, ya disajikan di meja. Mulai dari kue kering, jajanan pasar, kerupuk, pisang, gorengan bisa banget kita temui di meja tamu.
Namun sebenarnya, seberapa cocok sih kue dan jajanan itu tersaji di atas meja tamu dalam suasana lebaran?
Oke, kita (hah? kita?!) akan coba bahas satu-persatu dari yang paling enak (menurut saya, wqwqwq). Cekidot~
Satu: Kuping Gajah
Kue tradisional ini memang memiliki bentuk yang unik dibandingkan dengan kue-kue kering khas Lebaran yang warnanya hampir monoton. Pasalnya, mayoritas kue khas lebaran berkisar pada warna kuning, putih, atau vanilla. Sedangkan kue yang diberi variasi warna lain lebih sedikit.
Selain motifnya yang menarik, kuping gajah juga memiliki rasa yang enak, gurih, dan renyah. Walaupun dari segi bentuk, tidak ada yang benar-benar berbentuk sebesar kuping gajah. Lalu kenapa dinamakan kuping gajah jika ada kuping lain yang lebih menyerupai. Kuping manusia, misalnya.
Eh, tapi serem juga ya kalau ngomong, “Aku mau kuping manusianya, dong.”
Dua: Kembang Goyang
Kue khas betawi ini memang sudah terkenal kriuk dan manisnya. Sebagai kue yang dihidangkan di toples bening, kembang goyang sangat cantik jika ditata dengan apik. Dan sesuai namanya, kue kembang goyang bentuknya menyerupai bunga atau kembang yang sedang mekar. Ketika digoreng pun cetakannya harus sambil digoyang-goyangkan hingga adonan terlepas.
Lebih lanjut, kembang goyang memang kue yang sering disajikan ketika perayaan. Dan rasanya yang enak, tidak pernah berubah meski dalam toples yang berbeda. Uhuy~
Tiga: Kue Nastar
Nastar berasal dari bahasa Belanda yaitu ‘ananas’ yang berarti nanas, dan ‘tar’ yang berarti kue atau pie. Jadi nastar sendiri memiliki arti tart nanas. Seperti yang sudah kita semua ketahui, nastar seakan sudah menjadi kue yang wajib ada di atas meja ketika lebaran. Selain itu, memang jarang sekali ditemui orang yang membuat kue nastar di luar masa-masa lebaran atau hari-hari besar.
Dan setelah saya telusuri lagi penyebabnya, ada sebuah blog menyatakan bahwa nastar memang hasil akulturasi budaya China, Barat, dan Asia yang disajikan pada saat-saat hari libur dan acara keagamaan, bahkan tidak hanya ketika hari besar umat Islam. Jadi, nastar juga dibuat ketika Natal dan Tahun Baru Cina.
Jadi kesimpulannya, kue yang khas dengan selai nanasnya ini bisa dikatakan sangat cocok untuk mengisi toples-toples di rumah kita. Ah iya, dan alasan kenapa nastar bukan menjadi pilihan utama adalah karena sering bikin slilitan untu (nyangkut di gigi).
Lanjuuut!
Empat: Putri Salju
Nama putri salju sendiri diambil karena kue ini berwarna putih yang berasal dari taburan gula halus. Kue ini semakin terlihat menarik dengan bentuknya yang menyerupai bulan sabit. Bentuk dan taburan gula halusnya selalu berhasil bikin tangan tiba-tiba menjulurkan ke dalam toples dan tanpa sadar putri salju sudah ada dalam genggaman.
Lima: Kue Semprit
Kue ini juga selalu berada di jajaran kue kering khas lebaran dan jarang absen. Kue yang berbahan dasar tepung terigu ini mempunyai rasa dan tekstur yang khas. Hal yang paling khas dari kue semprit adalah topping choco chips atau selai di atasnya. Yah, cukup enak dan cocok untuk disajikan di atas meja tamu ketika lebaran.
Enam: Kerupuk (Termasuk Peyek dan Rengginang)
Ini adalah camilan yang paling sering mengecoh saat lebaran. Kerupuk, peyek, bahkan rengginang sering kali dimasukkan dalam toples yang tidak kasat mata, alias nggak bening, alias toples k*ng guan.
Tujuh: Permen
Jajanan yang sebenarnya penting nggak penting ada di meja tamu ketika lebaran. Namun, realitanya ketika silaturahmi, permen memang salah satu “sajian” yang paling mudah dimasukkan saku celana atau kantong untuk dibawa pulang. Biasanya sih, jadi inceran anak-anak kecil. Meski nggak jarang hal ini jadi alibi orang yang lebih tua bakal minta kalau sudah sampai di rumah.
Sebenarnya ada buanyak pol kue dan jajanan yang sering disajikan ketika lebaran. Tapi nggak mungkin dong saya jelaskan semuanya. Tentu kalian juga punya kue dan jajanan favorit tersendiri ketika lebaran dan wajib ada di meja tamu. Satu saran saya, jangan berekspektasi terlalu tinggi kepada toples-toples yang tak tembus pandang. Pasalnya, sering kali ia akan berujung menyakitkan.
BACA JUGA Esai-esai Terminal Ramadan Mojok lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.