Proses produksi Suzuki Karimun Wagon R resmi dihentikan. Kabar ini tentu menjadi kedukaan besar bagi para pencintanya. Karena jujur saja, bagi yang pernah meminang mobil ini, pasti setuju jika memilikinya adalah keputusan yang tepat. Biaya perawatan murah, irit, sat-set dibawa jalan, dll.
Maka kalau mobil ini sampai lenyap di pasaran, kasihan orang-orang yang mendamba punya mobil dengan perawatan sederhana, semudah merawat motor. Pada siapa lagi mereka melabuhkan harapan itu kalau merek yang selama ini begitu dekat dengan impian mereka tiba-tiba tak lagi ada?
Memang sih, konon katanya Suzuki sudah menyiapkan penerus Karimun Wagon R. Perkara seperti apa bentukannya, mereka masih belum mendefinisikan secara rinci. Sepertinya memang sengaja dirahasiakan. Itu sebabnya, sambil menunggu kabar terbaru soal penggantinya, saya mau mengajak kalian semua untuk mengenang kehadiran Karimun Wagon R di tengah-tengah dunia otomotif.
Sekilas sejarah Suzuki Karimun di Indonesia
Jauh sebelum ada Karimun Wagon R, Suzuki sudah terlebih dahulu mengeluarkan dua merek mobil lain, yaitu Karimum Kotak dan Karimun Estillo.
Karko alias Karimun Kotak lahir di Indonesia pada tahun 1999. Dengan mengandalkan mesin berkode G10A berkubikasi 1.000 cc 4-silinder EFI bertenaga 55 dk dan torsi 79 Nm, mobil ini muncul sebagai mobil bandel musuh SPBU.
Sayang, pada tahun 2006 produksinya dihentikan. Tongkat estafet itu kemudian diberikan kepada Karimun Estilo. Mengambil basis hatchback di India bernama Maruti Zen Estilo, Karimun generasi kedua ini tampil lebih modern dengan elemen bodi membulat yang meninggalkan kesan dinamis. Tapi ternyata, pasar merespons lain. Buktinya, mobil ini tidak mencatatkan angka penjualan ciamik seperti pendahulunya, si Karko.
Ending-nya pun bisa ditebak. Ya, mobil ini juga dihentikan proses produksinya.
Baca halaman selanjutnya: Mati terhormat…




















