Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sudah Saatnya Stasiun Wonosobo Dihidupkan Kembali agar Kehidupan Warga Semakin Mudah dan Nyaman

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
19 Juni 2025
A A
Sudah Saatnya Stasiun Wonosobo Dihidupkan Kembali agar Kehidupan Warga Semakin Mudah dan Nyaman

Sudah Saatnya Stasiun Wonosobo Dihidupkan Kembali agar Kehidupan Warga Semakin Mudah dan Nyaman (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Stasiun Wonosobo diperlukan agar warga bisa nyaman dan pariwisata daerah ini semakin melesat.

Pada Hari Raya tahun ini, jagat maya diramaikan dengan tren terbaru berupa salat ied dengan pemandangan paling cantik se-Nusantara. Berlatar Gunung Sumbing dan Sindoro, salat ied tersebut dilaksanakan di Lapangan Garung yang berlokasi di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.

Dari video-video yang beredar di media sosial, tampak lapangan yang penuh dengan para umat yang mau mendirikan salat ied. Nggak jauh dari situ, kendaraan-kendaraan pribadi berjejer banyak sekali. Plat-nya pun bukan cuma AA yang notabene diperuntukkan bagi kendaraan asal Wonosobo.

Nah, kalau diperhatikan, berarti para pengunjung dari luar daerah yang jauh-jauh mau salat ied di Wonosobo menggunakan kendaraan masing-masing untuk bisa sampai di Lapangan Garung. Kebanyakan dari mereka, atau bahkan nggak ada dari mereka yang pakai kendaraan umum, seperti kereta api misalnya.

Kereta sudah terhapus dari keseharian orang Wonosobo

Bagi warga Wonosobo, kereta api bukan lagi kendaraan umum yang bisa mereka akses dengan mudah. Gimana mau pakai, wong rel dan stasiun kereta Wonosobo saja sudah lama terbengkalai.

Bagi yang belum tahu, kabupaten ini sebenarnya memiliki jejak perkeretaapian yang terbukti dengan adanya rel usang. Pada zaman Belanda dulu, Wonosobo masuk ke dalam jalur kereta api Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS atau SDSM) yang dibangun untuk membantu pendistribusian gula. Selain mengangkut gula, kereta api tersebut juga sempat melebarkan sayap ke sektor teh, tembakau, dan kayu manis.

Wonosobo masuk ke dalam jalur yang dibangun di fase ketiga, sekitar tahun 1917. Jalur tersebut beroperasi sampai 1978 sebelum akhirnya nggak aktif lagi karena mulai berkurang nilai ekonomisnya. Sekarang tinggal relnya yang masih bisa kita lihat mencuat di antara trotoar di sudut-sudut kota.

Stasiun Wonosobo strategis, tapi sudah nggak terpakai

Selain peninggalan berupa rel, Wonosobo juga masih memiliki stasiun yang sebetulnya masih berdiri hingga kini. Lokasinya pun strategis banget karena dekat dengan Alun-alun Wonosobo dan Masjid Agung Jami’.

Baca Juga:

Tips Plesiran ke Dieng Wonosobo agar Terhindar dari Pungli dan Tidak Pulang Bergelar Almarhum

Wisata Purworejo Kurang Menggoda Dibanding Daerah Plat AA Lain, padahal Potensial

Dulunya Stasiun Wonosobo menjadi titik akhir perjalanan kereta SDS dengan jalur Purwokerto-Wonosobo. Stasiun ini juga punya empat jalur kereta api. Sayangnya, sekarang stasiun ini nggak lagi aktif

Sekarang? Boro-boro naik kereta api dari Stasiun Wonosobo. Warga yang mau naik kereta harus ke stasiun-stasiun terdekat yang adanya di Purwokerto, Kebumen, Semarang, atau Yogyakarta dengan waktu tempuh yang lumayan bikin punggung pegal.

Saatnya Wonosobo punya stasiun (lagi)

Sebagai salah satu daerah di Jawa Tengah yang (ibaratnya) nggak punya stasiun, tentunya warga Wonosobo harus effort dulu kalau mau naik kereta api. Tetapi mari kita coba bayangkan, barangkali di masa depan Wonosobo bisa punya stasiun lagi.

#1 Aksesibilitas wisata jauh lebih mudah

Sektor yang akan paling kena dampak dari keberadaan Stasiun Wonosobo tentunya wisata. Wonosobo sejak dulu memang sudah terkenal akan wisatanya, khususnya di kalangan para pencinta alam, pendaki gunung, dan nature traveler. Wisata Dieng, jalur pendakian ke Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau, Telaga Warna, hingga Perkebunan Teh Tambi bisa diakses lebih mudah.

Bayangkan saja semisal Wonosobo punya stasiun baru, paling nggak kemudahan jangkauannya akan sama seperti kalau kita mau naik Gunung Ijen di Banyuwangi. Kita bisa naik kereta ekonomi yang ramah di kantong, baru lanjut naik kendaraan yang ditawarkan oleh warga sekitar. Pastinya total pengeluaran kita bisa lebih ditekan dan perjalanan jadi lebih menyenangkan.

#2 Wisata meningkat, sektor lain ikut terbuka

Dengan mudahnya akses wisata, sesuai dengan teori dan kenyataan di lapangan, pasti akan ada banyak sekali bidang yang ikut kena imbas baiknya. Dengan meningkatnya pelancong, paling nggak akan diikuti dengan terbukanya bidang kuliner dan perhotelan.

Nantinya warga sekitar bisa menyewakan rumahnya buat jadi homestay. Oleh-oleh dan makanan khas Wonosobo, seperti carica dan mie ongklok makin terkenal karena kios-kios di stasiun menjajakannya, persis kayak kios bakpia di Stasiun Yogyakarta.

Kalau sudah terjadi seperti itu otomatis lapangan kerja juga akan terbuka. Entah itu pekerjaan sektor formal maupun informal, pasti akan beriringan hadirnya. Soalnya mau gimana pun kita nggak bisa berpangku tangan nungguin 19 juta lapangan kerja yang mbuh kapan akan terwujud itu.

#3 Distribusi sayuran dan buah lebih mudah kalau ada Stasiun Wonosobo

Salah satu sektor utama yang berkembang di Wonosobo adalah pertanian dan perkebunan. Berkat posisinya yang berada di Plato Dieng dengan dataran tingginya, daerah ini punya lahan subur yang mampu menghasilkan sayuran dan buah-buahan dengan kuantitas yang melimpah.

Saat ini, distribusi hasil bumi Wonosobo dilakukan pakai jalur darat via jalan raya yang biayanya cenderung lebih murah. Tapi, distribusi ini masih terbatas di daerah-daerah sekitarnya saja karena bagaimanapun juga sayuran dan buah-buahan akan lebih cepat busuk.

Dengan adanya stasiun, distribusi hasil panen, bahkan tembakau dan teh, bisa lebih efektif dan cepat. Bahkan bisa juga, kembali ke pembahasan sebelumnya, komoditas ini dimanfaatkan menjadi wisata pula. Misalnya, tiap Juli-Agustus buruh teh dan tembakau di Wonosobo mulai panen. Nah, bisa juga tuh membuka peluang biar wisatawan juga datang untuk merasakan sensasi panen teh sendiri.

Kalau Wonosobo punya stasiun baru lagi, akan ada banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar maupun pengunjung yang mau datang ke sana. Dulu sih ada rencana aktivasi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo pada tahun 2018-2019, tapi berakhir mangkrak karena nggak ada progres.

Baru-baru ini pun rencana yang sama dicanangkan kembali dengan harapan jalur tersebut bisa memudahkan logistik dan akses transportasi buat warga. Kita doakan saja agar reaktivasi ini nggak cuma wacana doang atau berhenti di tengah jalan sebagaimana transportasi penghubung (feeder) dari Stasiun Purwokerto ke Wonosobo beberapa tahun lalu.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Wonosobo Bukan Destinasi Wisata Ramah buat Kaum Mendang-Mending, Turunkan Ekspektasi dan Perbanyak Isi Dompet sebelum ke Sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2025 oleh

Tags: kabupaten wonosoboStasiun Wonosobowonosobo
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

4 Pertanyaan yang Bikin Warga Wadaslintang Wonosobo Kesal Mojok.co

4 Pertanyaan yang Bikin Warga Wadaslintang Wonosobo Kesal

28 Oktober 2024
4 Hal yang Wajar di Wonosobo, tapi Nggak Lumrah di Jogja Mojok.co

4 Hal yang Wajar di Wonosobo, tapi Nggak Lumrah di Jogja

9 September 2024
Sudah Saatnya Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Diaktifkan Kembali

Sudah Saatnya Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Diaktifkan Kembali

8 November 2023
Suka Duka Merintis Usaha Kuliner di Kota Kecil Wonosobo

Suka Duka Merintis Usaha Kuliner di Kota Kecil Wonosobo

29 September 2024
PSIW Wonosobo mojok

PSIW, Klub Sepak Bola yang Bermimpi Memiliki Stadion

20 Oktober 2020
Oleh-Oleh Khas Wonosobo yang Sebaiknya Kalian Pikir Ulang Sebelum Membelinya Mojok.co

Oleh-Oleh Khas Wonosobo yang Sebaiknya Kalian Pikir Ulang Sebelum Membelinya

10 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.