Jika dibandingkan dengan Puncak Bogor, Dieng memiliki pesona yang tak kalah. Dari udaranya yang sejuk, pemandangannya yang serba hijau, dan suasananya yang menenangkan menjadi daya tarik tersendiri. Banyak wisatawan yang datang ke Wonosobo dan berkunjung ke Dieng saat libur panjang.
Ada berbagai wisata menarik di Wonosobo selain Dieng, misalnya Telaga Menjer, Kawah Sikidang, Curug Sikarim, sampai perkebunan teh yang ada di Desa Tambi. Bagi wisatawan yang sudah pernah ke Dieng tentu sudah familier dengan kondisi jalan dan medan yang harus dilalui ke sana. Tak tanggung-tanggung, jalan yang berliku dan sempit menjadi anomali bagi para wisatawan.
Selain masalah jalan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan wisatawan yang hendak berwisata di Wonosobo. Saran saya, turunkan ekspektasi dan perbanyak isi dompet kalian sebelum ke sini.
Menyewa Jeep hanya untuk terjebak kemacetanÂ
Sebagai warga asli Wonosobo, sejujurnya saya merasa kasihan ketika melihat wisatawan yang naik Jeep adventure. Sudah sewa jeep mahal-mahal dengan harga Rp600 ribu-Rp1 jutaan, eh, yang didapat lebih banyak macetnya daripada mampir ke destinasi wisata.
Rute Jeep di sini biasanya dimulai dari kawasan Dieng dan turun menuju Curug Sikarim. Medannyaa sangat ekstrem dan curam. Jeep kemudian kembali lagi ke Dieng melalui jalur utama atau jalan provinsi. Nah, di jalur utama inilah macet tak dapat dihindari. Saya yakin jamaah Mojok yang pernah berlibur ke sini pasti pernah mengalami hal ini. Wisatawan menyewa Jeep dengan harga tak murah dapat bonus pemandangan macet dari dekat.
Baca halaman selanjutnya: Jalanan minim perbaikan…




















