Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Esemka Lebih Cocok Disebut sebagai Urban Legend daripada Perusahaan Otomotif 

Rahul Diva Laksana Putra oleh Rahul Diva Laksana Putra
10 April 2025
A A
Esemka Lebih Cocok Disebut sebagai Urban Legend daripada Perusahaan Otomotif  Mojok.co

Esemka Lebih Cocok Disebut sebagai Urban Legend daripada Perusahaan Otomotif (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kebiasaan pemerintah Indonesia adalah bermimpi besar, tapi kadang lupa memikirkan dengan matang cara mencapainya. Salah satu contoh, mobil bikinan PT Solo Manufaktur Kreasi atau Esemka. Mobil yang sempat digadang-gadang sebagai lambang kemandirian bangsa itu kini sulit ditemukan di pasaran, pabriknya tidak menunjukkan tanda-tanda “kehidupan”. Mobil Esemka lebih sering jadi bahan bahan stand-up comedy ketimbang diservis di bengkel.

Sebagai warga yang tinggal tak jauh dari pabriknya di Boyolali, saya cukup sering sering ditanya (lebih tepatnya diceng-cengin) soal mobil “siluman” satu ini. Mungkin mereka berharap ada info-info “orang dalam” dari sana. Saya selalu menjawab, tidak tahu. Jujur saja, saya jarang melihat mobil Esemka mengaspal di jalanan. Saya lebih banyak tahu tentang mobil itu lewat Google sama seperti yang lain. Pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi memang ada. Tapi, aktivitasnya ya gitu deh. 

Itu mengapa ketika saya ditanya-tanya (lebih tepatnya diceng-cengin) soal mobil dan perusahaan ini, saya cuma bisa pasrah. Sebab, memang segaib itu kenyataannya.

Pabrik Esemka seperti tak pernah beroperasi

Mendengar kata pabrik mobil, apa yang kalian bayangkan? Suara mesin, karyawan dengan helm dan pakaian safety mondar-mandir, hingga truk keluar masuk bawa rangka mobil? Gambaran pabrik yang ideal itu begitu jauh dari pabrik Esemka. 

Pabrik Esemka di Boyolali memang berdiri megah, plangnya besar dan halamannya luas. Tapi, entah kenapa suasananya lebih cocok untuk lokasi syuting sinetron horor ketimbang kawasan industri. Setiap kali saya lewat, suasananya selalu sama: sepi, adem, dan bikin berpikir, “Ini beneran pabrik?” 

Saya amati, aktivitas pabrik sangat minimal. Kalau bukan karena plang nama besar dan berita, mungkin orang-orang bakal kira itu gudang kosong atau proyek gagal. Beberapa warga pernah bilang, “Oh, dulu sempat rame pas awal-awal.” Dan, dulu yang dimaksud itu sudah cukup lama. 

Lucunya, walau tidak seperti pabrik sungguhan, setiap tahun ada aja orang lewat yang berhenti sejenak, memotret plangnya. Mungkin foto itu untuk bahan update status WhatsApp “Suatu hari nanti, mobil ini akan jadi kebanggaan bangsa.”  

Mobil “siluman” yang sulit ditemui di jalanan 

Saya rasa, orang Indonesia itu mudah terpukau dengan embel-embel “nasional”. Begitu ada produk dicap “buatan anak bangsa”, banyak yang bangga hingga lupa memeriksa proses dan kualitasnya. Mobil Esemka misal, kendaraan satu ini katanya sudah sempat diproduksi. Bahkan, Bahkan waktu diresmikan dulu, sempat ada yang bilang, “Ini awal dari sejarah baru otomotif Indonesia.” Tapi, sampai hari ini, saya baru sekali melihat mobil tersebut mengaspal di jalanan. Itu pun saya masih kurang yakin mobil tersebut beneran Esemka atau mobil servis PLN yang dicat ulang.

Baca Juga:

Cepogo Cheese Park di Boyolali Memang Istimewa, tapi Saya Ogah Kembali ke Sana

Cepogo Cheese Park Boyolali, Rekomendasi Tempat Wisata Keluarga yang Asyik tapi Tidak dengan Lalatnya

Padahal, mobil-mobil dari China yang baru masuk pasar dua minggu aja udah berseliweran di jalanan kota. Ada SPKLU-nya, ada dilernya, bahkan ada komunitasnya. Sementara Esemka? Wujudnya gaib. Ada grup Facebook-nya, ada stiker mobilnya, tapi mobilnya sendiri justru ngga ada.  

Rumah saya dekat pabrik Esemka dan jadi bahan guyonan

Sebagai mahasiswa rantau dari Boyolali, identitas saya sering diasosiasikan dengan dua hal: susu segar dan pabrik Esemka. Yang satu enak, yang satu… ya, jadi bahan guyonan.

Di kampus, teman-teman saya sering nyeletuk, “Tiap pagi nyium aroma oli nasional, ya?” atau “Pasti udah test drive Esemka sebelum lulus SD ya?” Pernah suatu waktu, pas lagi nongkrong di warung kopi kampus, teman saya nyeletuk, “Esemka itu urban legend. Tau Slenderman? Nah, Esemka itu kayak Slenderman versi otomotif,” kata dia. Benar juga, semua orang pernah mendengarnya, tapi nggak ada yang benar-benar melihatnya. 

Saya cuma bisa ketawa. Sebab, kenyataannya, saya sama sekali nggak punya bahan apapun untuk membalas candaan itu. Saya nggak kenal siapa pun di dalam pabrik dan nggak pernah liat ada proses produksi. Saya juga tidak tahu cara menunjukkan produk tersebut secara real time. 

Nasionalisme yang gampang terpancing, tapi gagal tumbuh

Esemka ini sebenarnya cerminan dari semangat nasionalisme kita yang suka muncul musiman. Ketika muncul pertama kali, semua media sibuk meliput, semua orang ramai mendukung. Bahkan, dijadikan simbol kebangkitan teknologi pendidikan vokasi. Tapi, kemudian dibiarkan sendiri, tanpa roadmap, tanpa sokongan industri, tanpa follow-up serius dari pemerintah.

Indonesia sebenarnya punya banyak anak muda jago teknik, lulusan SMK yang piawai ngoprek kendaraam, dan passion otomotif yang luar biasa. Tapi, ketika industri dalam negeri tidak dikembangkan serius, semua semangat itu akhirnya hanya jadi potensi yang menguap. Persis seperti Esemka: pernah bikin bangga, tapi sekarang cuma jadi cerita pembuka kalau ada diskusi tentang mimpi bangsa yang setengah jadi.

Kalau kalian lewat Boyolali dan melihat bangunan besar dengan plang “PT Solo Manufaktur Kreasi” bisa jadi itu adalah satu-satunya hal nyata dari Esemka yang bisa kamu lihat dengan mata kepala sendiri. Sementara mobilnya, mimpinya, dan semangat awalnya—semua masih dalam fase: akan tetapi belum. Dan seperti kata dosen saya waktu saya telat ngumpulin makalah, “Yang penting bukan janji, tapi keberlanjutan.”

Penulis: Rahul Diva Laksana Putra
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Alasan Saya Jatuh Cinta pada Suzuki Karimun Kotak SL410R

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Terakhir diperbarui pada 10 April 2025 oleh

Tags: boyolaliesemkamobil esemkaPT Solo Manufaktur Kreasi
Rahul Diva Laksana Putra

Rahul Diva Laksana Putra

Manusia biasa yang senantiasa menyuarakan isu sosial.

ArtikelTerkait

5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Wisata ke Boyolali terminal mojok

5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Wisata ke Boyolali

15 Desember 2021
Dear Pemkab Boyolali, Membenahi Diri Bukan Berarti Medianya Full AI, dong!

Dear Pemkab Boyolali, Membenahi Diri Bukan Berarti Medianya Full AI, dong!

10 November 2025
Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim kabupaten boyolali

Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim

21 Desember 2023
Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri yang Jauh & Terasing (Unsplash)

Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri Kabupaten yang Malah Lebih Akrab dengan Boyolali

12 Mei 2025
Curahan Hati Orang Sragen yang Sering Mengaku Asli Solo daripada Daerah Aslinya Mojok.co

Curahan Hati Orang Sragen yang Lebih Sering Mengaku Asli Solo daripada Daerah Asalnya

29 September 2025
4 Oleh-oleh Boyolali yang Jarang Dilirik Wisatawan, padahal Sangat Layak Jadi Buah Tangan Mojok.co

4 Oleh-oleh Boyolali yang Jarang Dilirik Wisatawan, padahal Sangat Layak Jadi Buah Tangan

22 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.