Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Telaga Sarangan Magetan Kerap Disalahpahami Berada di Karanganyar karena Beberapa Alasan

Dodik Suprayogi oleh Dodik Suprayogi
2 April 2025
A A
Telaga Sarangan Magetan, Destinasi Wisata yang Kerap Disalahpahami Berada di Karanganyar karena Beberapa Alasan Mojok.co

Telaga Sarangan Magetan, Destinasi Wisata yang Kerap Disalahpahami Berada di Karanganyar karena Beberapa Alasan (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Telaga Sarangan salah satu destinasi wisata yang terletak di lereng Gunung Lawu, Magetan. Telaga alami seluas sekitar 30 hektar itu menyajikan pemandangan yang indah dengan udara sejuk khas pegunungan. Berbagai fasilitas penunjang pariwisata bermunculan di sekitar telaga, mulai dari penginapan hingga tempat makan. Tidak heran tempat ini jadi primadona wisata di Magetan. 

Akan tetapi, masih banyak orang yang salah paham kalau tempat wisata ini berada di Karanganyar. Padahal, Magetan dan Karanganyar adalah dua kabupaten yang berbeda, walau memang bertetangga. Secara geografis, Telaga Sarangan berada di Lereng Gunung Lawu sisi timur, tepatnya di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga tersebut berjarak kurang lebih 16 kilometer dari pusat pemerintahan Magetan.

Sementara itu, jarak Telaga Sarangan dengan pusat Karanganyar sekitar 40 km. Memang jauh kalau ditarik dari pusat kota, tapi kalau ditarik dari Tawangmangu, jaraknya hanya sekitar 15 km saja. Asal tahu saja, Tawangmangu adalah salah satu destinasi wisata terkenal yang berada di kawasan Karanganyar. Itu mengapa banyak orang mengira Telaga Sarangan masih bagian dari Tawangmangu, Karanganyar. Apalagi banyak paket wisata yang menawarkan Telaga Sarangan sebagai bagian dari paket wisata Tawangmangu 

Telaga Sarangan membesarkan nama Tawangmangu bukan Magetan

Tidak heran kalau pemerintah Magetan merasa kesal dengan kenyataan ini. Memang, retribusi dan berbagai pendapatan yang dihasilkan di Telaga Sarangan masuk ke pundi-pundi daerah. Namun, secara branding Telaga Sarangan, Magetan kalah telak dari Karanganyar. Padahal, selama ini, pemerintah Magetan yang memelihara dan merawat kawasan wisata ini. 

Kalau tidak percaya, coba saja kalian ketik di mesin pencari Google tentang Telaga Sarangan. Kalimat pertama yang muncul adalah “Sarangan Tawangmangu”, bukan “Telaga Sarangan Magetan”. Ini mempertegas bahwa dunia maya dan netizen lebih mengenal Telaga Sarangan sebagai bagian dari Tawangmangu, Karanganyar, bukan Magetan.

Tidak bisa dimungkiri, Karanganyar memang lebih jago memanfaatkan peluang dengan memasukkan Telaga Sarangan ke dalam paket wisata Tawangmangu. Itu mengapa, banyak orang lebih mengenal daerah ini sebagai bagian dari Karanganyar. Kasus seperti ini mirip seperti Candi Borobudur yang banyak dikira bagian dari Jogja karena sering masuk paket wisata yang ditawarkan agen wisata Jogja. 

Bicara soal menyusun paket wisata, Karanganyar memang lebih unggul. Kabupaten ini memiliki banyak titik wisata ternama seperti Candi Cetho, Air Terjun Grojokan Sewu, hingga Kebun Teh Kemuning. Kadang kala, paket tersebut sudah termasuk dengan wisata Solo Raya, jelas tawaran tersebut menarik wisatawan. Sementara, Magetan lebih banyak mengandalkan Telaga Sarangan saja sebagai wisatanya. Sekalipun Magetan menggunakan strategi paket wisata seperti yang diterapkan oleh Karanganyar, saya rasa efeknya tidak akan besar. 

Lebih baik berkolaborasi

Menurut saya, daripada pusing-pusing memikirkan strategi untuk mem-branding Telaga Sarangan sebagai bagian dari Magetan, lebih baik pemerintah daerah fokus pada persoalan-persoalan wisata yang dihadapi. Salah satu yang banyak dikeluhkan adalah pedagang kaki lima (PKL) yang memasang tarif tinggi terhadap wisatawan, bahasa lokalnya getok harga.  Apabila praktik seperti ini terus berlanjut, bisa jadi Magetan tidak hanya kehilangan branding Telaga Sarangan, tapi juga wisatawannya. 

Baca Juga:

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

4 Kuliner yang Lumrah Saya Jumpai di Malang tapi Tidak di Magetan

Selain membereskan persoalan-persoalan yang ada di depan mata, lebih baik pemerintah Magetan juga fokus pada kolaborasi Karanganyar. Bagaimanapun, promosi yang dilakukan Karanganyar turut membawa berkah bagi pariwisata Magetan. Saya pikir pemerintah bisa mencontoh Banyuwangi dan Bondowoso dalam memanfaatkan wisata Kawah Ijen. Masing-masing daerah memiliki fokus, misal Karanganyar fokus pada promosi dan infrastruktur penunjang, sementara Magetan fokus pada pengelolaan area wisatanya. 

Apabila pemerintah dua daerah tetangga ini bisa berkolaborasi dengan baik, keduanya akan sama-sama diuntungkan. Ujung-ujungnya, warga di dua daerah itu juga yang akan menikmati hasilnya. Semua itu mungkin terwujud apabila dua daerah itu saling menurunkan ego dan mau berkolaborasi dengan baik demi kepentingan bersama. 

Penulis: Dodik Suprayogi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Mau Sampai Kapan Salah Menyebutkan Candi Borobudur Terletak di Jogja?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 April 2025 oleh

Tags: karanganyarmagetantawangmangutawangmangu karanganyartelaga sarangantelaga sarangan magetan
Dodik Suprayogi

Dodik Suprayogi

Pegiat pertanian yang sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Trisakti.

ArtikelTerkait

KRL Jogja Solo, Karanganyar-Stasiun Tugu, Punya Banyak Masalah (Unsplash)

KRL Jogja Solo, dari Karanganyar ke Stasiun Tugu, Menyimpan Banyak Masalah dan Ini Bukan Pekerjaan Rumah bagi PT KAI Saja!

20 November 2023
Jalur Tengkorak Karanganyar-Gombong Dianggap Berbahaya karena Mistis, padahal Memang Kondisi Jalannya Aja yang Buruk

Jalur Tengkorak Karanganyar-Gombong Dianggap Berbahaya karena Mistis, padahal Memang Kondisi Jalannya Aja yang Buruk

26 September 2025
Tawangmangu, Pilihan Jalur yang Tepat untuk Pulang Kampung ke Ponorogo dari Solo Mojok.co

Tawangmangu, Pilihan Jalur yang Tepat untuk Pulang Kampung ke Ponorogo dari Solo

20 Agustus 2024
Stasiun Palur Karanganyar, Stasiun Kecil yang Mengabaikan Kenyamanan Penumpang. Mengecewakan! Mojok.co

Stasiun Palur Karanganyar, Stasiun Kecil yang Mengabaikan Kenyamanan Penumpang. Mengecewakan!

9 Februari 2024
Kecap Lombok Gandaria, Kecap Asal Karanganyar yang Dipakai di Hampir Semua Warung Makan di Solo Raya

Kecap Lombok Gandaria, Kecap Asal Karanganyar yang Dipakai Hampir Semua Warung Makan di Solo Raya

22 Juli 2024
Karanganyar, Daerah Underrated di Jawa Tengah yang Nyaman untuk Ditinggali

Karanganyar, Daerah Underrated di Jawa Tengah yang Nyaman untuk Ditinggali

8 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.