Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Derita Tinggal di Pertashop: Bisnis Warisan yang Meresahkan

Muhammad Arif Prayoga oleh Muhammad Arif Prayoga
24 Januari 2023
A A
Derita Tinggal di Pertashop- Sebuah Warisan yang Meresahkan (Foto milik penulis)

Derita Tinggal di Pertashop- Sebuah Warisan yang Meresahkan (Foto milik penulis)

Share on FacebookShare on Twitter

Ini adalah kisah nyata yang saya alami di usia 23. Yah, sekarang sih masih usia segitu juga hehe. Inilah kisah suami dan istri yang “terjebak” oleh bisnis keluarga menjaga sebuah Pertashop yang jauh dari permukiman warga. Suami dan istri yang sebetulnya enggan melakukannya, tapi tidak punya pilihan karena ini adalah harapan dari seorang ibunda.

Sebelumnya saya mau minta maaf karena cerita Prestashop terus. Kisah kali ini masih kelanjutan dari tulisan yang tidak pernah saya duga tembus di rubrik Esai Mojok. Tulisan itu berjudul “Pertashop: Bisnis Halu yang Kata Agen Pertamina Bisa Bikin Sugih, tapi Nyatanya Perih”. Saya ceritakan lagi karena masih banyak keluhan terhadap bisnis meresahkan ini.

Satu cerita yang belum saya ceritakan adalah lokasi Pertashop milik bapak saya. Jadi, lokasi bisnis keluarga saya ini letaknya jauh dari permukiman. Kata agen dari Pertamina, lokasinya memang jangan dekat dengan permukiman. Sampai-sampai bapak saya pernah ditolak gara-gara mengusulkan lokasi yang dekat dengan rumah warga.

Lokasi Pertashop yang “menyedihkan”

Perlu pembaca ketahui, Pertashop di mana saya jadi satu-satunya pegawai, juga menjadi tempat tinggal saya dan istri. Iya, sebuah “rumah” yang jauh dari kata layak.

Tempat saya berumah tangga saat ini sebenarnya tidak jauh-jauh amat dari permukiman. Kadang-kadang saya jumatan jalan kaki kok saat motor sedang dipakai istri, meskipun sebenarnya agak sedikit menggeh-menggeh. Rumah terdekat dari bangunan yang rencananya bakal jadi kantor ini sekitar 100 meter.

Di seberang jalan, tepatnya sisi timur dari Pertashop, ada kebun pisang yang entah punya siapa. Pisangnya banyak yang busuk, tidak ada yang memanen. Banyak paranormal experience yang menjelaskan bahwa kebun pisang adalah tempat kesenangan si “hantu permen”. Tapi hingga sekarang, belum pernah sekali saja saya melihat keberadaan hantu yang menurut saya bentuknya lucu itu.

Nah, di samping kebun pisang itu ada rumah tingkat kosong yang belum rampung dikerjakan. Katanya, si pemilik rumah yang belum layak huni itu merantau ke Batam. Kadang-kadang, burung hantu berwarna putih terlihat di atap. Suasana malam jadi tambah seram saja.

Selatannya, ada bengkel yang malamnya ditinggal oleh pemiliknya. Mas Yono namanya. Dia hanya bermalam di bengkel itu saat malam bulan Ramadan saja, selebihnya pulang ke rumah aslinya.

Baca Juga:

Peristiwa Motor Brebet karena Bensin Plat Merah: Rakyat yang Kena Musibah, Rakyat Juga yang Diminta Repot Mencari Solusi

3 Alasan Toilet Indomaret Jadi Pilihan Saya Pas Kebelet Saat Berkendara daripada Toilet SPBU

Utara dan barat, ada sawah Mbah Darmo yang saya sebut pegiat tani yang baik hati. Sawah yang hanya ditanami singkong ini mangkrak setelah panen jagung beberapa bulan lalu. Mungkin karena beliau punya banyak sawah sehingga sawahnya yang berada di pinggir jalan ini kurang begitu terurus.

Di sawah yang kurang terurus ini rumput-rumput tumbuh meninggi. Membuat wujud sawah didominasi semak, sehingga menjadi sarang yang nyaman bagi hewan-hewan yang hidup perlu kelembaban. Sekitar 100 meter ke arah barat dari sawah Mbah Darmo, ada hutan jati yang membuat Pertashop ini semakin tak layak huni.

Alasan saya mau menghuni tempat yang tidak layak ini 

Dibilang mau sebenarnya tidak juga. Semua ini karena terpaksa. Sebelumnya saya tinggal di sini sendirian, tapi alhamdulillah, Mei tahun kemarin saya menikah dan istri saya ngikut saya di sini. 

Paksaan datang dari ibu saya sendiri. Beliau sangat khawatir terjadi sesuatu kepada usahanya yang jauh dari permukiman warga ini. Meskipun sudah membayar iuran keamanan 500 ribu rupiah per tahunnya, sepinya jalan di malam hari membuat hati ibu saya was-was jika Pertashop ini ditinggal pergi. 

Sebenarnya saya juga tidak tahu harus apa ketika ada pelaku kriminal yang datang di malam hari. Mau melawan tapi nggak pernah ikut beladiri. Mau tidak melawan, trus apa gunanya kami di sini? Tapi, ketimbang dikutuk karena tidak taat kepada ibu sendiri, saya menyanggupinya.

Penderitaan yang tidak saya ceritakan ke ibu

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, bangunan dua petak ini sebenarnya difungsikan sebagai kantor agar lebih terlihat seperti Pertashop. Namun, lambat laun, bangunan ini beralih fungsi setelah barang-barang berharga seperti persediaan uang kembalian, tabung elpiji dan alat pengukuran takaran BBM yang harganya melebihi gaji satu sif gaji operator swasta pada umumnya, mulai berdatangan

Tempat yang awalnya hanya sebagai tempat transit sambil mengawasi pegawai, ya saat dulu punya pegawai sekarang nggak, kini berubah menjadi tempat saya membangun rumah tangga. Meskipun banyak halangan dan rintangan dari semak yang menjalar dari sawah belakang ke atap baja ringan Pertashop melalui dinding dan tembaga grounding.

Beragam binatang hidup bersama kami di sini. Semak-semak yang menjalar di tembok belakang sering memberikan kejutan. Kejutan yang pertama saya terima adalah adanya makhluk yang kami beri nama Biacil, seekor biawak cilik yang entah sejak kapan menjadi imigran gelap di tempat tinggal kami. 

Baca halaman selanjutnya

Hidup bersama hewan-hewan “eksotis”

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2023 oleh

Tags: agen pertaminakaranganyarpertalitepertamaxpertaminapertashopspbu
Muhammad Arif Prayoga

Muhammad Arif Prayoga

Sarjana Komunikasi yang Gagap Berkomunikasi. Penulis di Copa-media.com. Bisa dihubungi via Instagram @arifprayogha_ dan Twitter @CopamediaID

ArtikelTerkait

Susahnya Mengaku sebagai Orang Karanganyar terminal mojok

Susahnya Mengaku sebagai Orang Karanganyar

7 Juni 2021
Dosa SPBU Pertamina Lebih Dikit Ketimbang SPBU Shell (Unsplash)

SPBU Pertamina Memang Punya Dosa, tapi Masih Mendingan Dibanding SPBU Shell

7 Juli 2023
4 Kesalahan Layout SPBU yang Bikin Pelanggan Nggak Nyaman

SPBU Pertamina Butuh Inovasi Cashless Biar Nggak Cuma Merepotkan Rakyat Kecil Saja!

2 Juli 2022
Buat Pengendara Mobil, Jangan Main Serobot Antrean di SPBU, dong!

Buat Pengendara Mobil, Jangan Main Serobot Antrean di SPBU, dong!

3 Maret 2020
Shell, Pom Bensin Terbaik untuk Mengisi Bahan Bakar

Shell Adalah Pom Bensin Terbaik untuk Mengisi Bahan Bakar, yang Lain Lewat

4 Juli 2023
Karanganyar, Kota Satelit Penuh Potensi yang Sayangnya Terlalu Bergantung pada Solo

Karanganyar, Kota Satelit Penuh Potensi yang Sayangnya Terlalu Bergantung pada Solo

3 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Film Pangku, Titik Balik Saya sebagai Laki-laki Memahami Ketimpangan Gender di Masyarakat Mojok.co

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

12 November 2025
4 Hal yang Biasa di Semarang tapi Nggak Lumrah di Blora

4 Hal yang Biasa di Semarang tapi Nggak Lumrah di Blora

12 November 2025

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

13 November 2025
Alfamidi Solo Baru Pantas Dinobatkan sebagai Alfamidi Terbaik di Kabupaten Sukoharjo, Inilah Alasannya!

Alfamidi Solo Baru Pantas Dinobatkan sebagai Alfamidi Terbaik di Kabupaten Sukoharjo, Inilah Alasannya!

17 November 2025
4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain purwasera uin saizu

Purwasera UIN Saizu: Surga Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto yang Tak Pernah Sepi di Jam Istirahat

12 November 2025
3 Makanan Ekstrem Blora yang Nggak Cocok di Lidah Banyak Orang, tapi Menarik untuk Dicoba Mojok.co

3 Kuliner Ekstrem Blora yang Mungkin Nggak Cocok di Lidah Banyak Orang, tapi Menarik untuk Dicoba

12 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=xlSfd228tDI

DARI MOJOK

  • Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah
  • Komikus Era 80-an Akui Sulitnya Membuat Karya di Masa Kini, bahkan Harus Mengamati Lewat Drakor untuk Kembangkan Cerita Anak
  • Lari Sambil Nikmati Kopi dan Pastry, Fitbar Hadirkan Shake Out Run Pertama di Indonesia
  • JILF 2025 Angkat Isu Sastra dan Kemanusiaan
  • Momen Terima Gaji Pertama bikin Nangis dan Nyesek di Antara Perasaan Lega
  • Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.