Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kenapa kalau Ada Gorengan Sisa Satu Nggak Ada yang Mau Ngabisin?

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
22 Maret 2020
A A
gorengan

Kenapa Tiap Nongkrong Kalau Ada Gorengan Sisa Satu Nggak Ada yang Mau Ngabisin?

Share on FacebookShare on Twitter

Ada apa dengan gorengan yang tinggal satu?

Saya termasuk orang yang suka banget nyemil. Dibanding banyak makan nasi, saya lebih banyak nyemil makanan kayak cilok, seblak, sampai ciki-cikian yang banyak micinnya. Selain itu, saya juga suka sekali dengan kwaci. Biar kecil, tapi betul-betul enak ketika dimakan sambil rebahan atau nongkrong bareng teman-teman yang lain. Terlebih, nggak gampang habis, sih. Awet kalau dimakan rame-rame. Hehehe.

Namun, perlu disadari juga bahwa, nggak semua orang sabar ketika makan kwaci, karena harus dikupas terlebih dahulu sebelum dimakan. Bahkan beberapa diantara teman saya malas buka kulitnya. Jadi, kwaci langsung dimakan begitu saja bersamaan dengan cangkangnya. Edan betul, memang. Tapi, praktik seperti ini lumrah terjadi di lingkar pertemanan saya. Kalau saya sih ogah. Mending sabar dan buka cangkang kwacinya secara perlahan. Lebih nikmat.

Masalahnya, kalau makan kwaci bersamaan dengan cangkangnya, ujung-ujungnya hanya dikunyah tanpa ada yang ditelan. Ampasnya ya dibuang lagi. Kan nggak enak. Nggak nikmat.

Mau bagaimana pun cara makannya, kwaci tetap setia jadi camilan sewaktu di tongkrongan. Nah, selain kwaci, gorengan juga menjadi salah satu opsi paling utama untuk camilan ketika nongkrong. Malah saya mau nanya, memang ada gitu yang nggak suka sama gorengan apalagi disantap ketika sedang berkumpul? Ada yang bisa menolak daya pikat gorengan yang kebanyakan berwarna kuning keemasan? Kalau ada, kebangetan!

Gorengan itu ibarat teman setia setiap orang di tongkrongan di segala cuaca. Udahlah enak, banyak variannya, murah pula. Betul-betul camilan merakyat dengan kenikmatan hqq yang tiada tara, sih. Parah, parah.

Namun, ada satu misteri yang sampai dengan saat ini masih membuat saya kebingungan dan menjadi bahan pertanyaan banyak orang.

Kenapa kalau gorengan tinggal tersisa satu, nggak ada yang mau makan?

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

3 Dosa Penjual Mendoan yang Bikin Warga Lokal Banyumas Marah

Jangankan dimakan, disentuh pun kayaknya nggak kalau tinggal sisa satu. Aneh, memang. Betul-betul menjadi pertanyaan besar. Meski akhirnya akan dimakan juga, tapi butuh waktu yang lama sampai akhirnya ada yang memberanikan diri bilang, “Ini aku makan, ya. Daripada nggak ada yang makan sama sekali”.

Bagi saya, hal tersebut level misterinya sama seperti korek api yang seringkali hilang pada saat nongkrong. Nggak seram, sih. Tapi bikin jengkel. Lha gimana, korek kok hilangnya nggak wajar. Apalagi dengan alasan sok-sok nggak sengaja kebawa oleh teman yang lain.

Pasalnya, pemandangan gorengan yang tersisa satu itu betul-betul berbanding terbalik ketika gorengan masih banyak. Ketika masih banyak, gorengan langsung segera dimakan sampai akhirnya tersisa satu. Begitu gorengannya tersisa satu, eh, malah nggak ada yang ambil sama sekali. Dari gorengannya masih hangat, sampai dingin. Kejadian seperti ini bukan hanya sekali-dua kali saya alami. Sering. Hampir setiap nongkrong malah.

Itu kenapa, saya merasa perlu mencari tahu dan melakukan survey kecil-kecilan. Bertanya kepada beberapa teman saya, apa alasan mereka enggan untuk mengambil gorengan yang tersisa satu—padahal sebelumnya cuek aja dan makan yang banyak. Setelah saya merangkum jawaban mereka sekaligus membuat verbatim, saya jadi dapat mengelompokkan beberapa alasan. Diantaranya sebagai berikut.

Alasan pertama: karena sungkan.

Ketika sedang nongkrong, berkumpul dengan beberapa atau banyak teman, memakan gorengan yang tersisa satu itu seperti dilema. Bikin sungkan. Mau dimakan, tapi, khawatir teman-teman yang lain masih ada yang mau. Nah, yang berpikir seperti ini bukan hanya satu-dua orang, tapi banyak. Itu kenapa, karena memiliki pemikiran yang sama, ketika nongkrong, banyak orang seakan kompak untuk nggak makan gorengan yang tersisa satu. Padahal, itu nggak sengaja dan kepengin banget makan.

Alasan kedua: takut dibilang rakus.

Selain terlalu banyak makan, predikat rakus juga biasa disampaikan kepada seorang teman yang menghabiskan makanan terakhir. Padahal, sebelumnya bisa jadi belum makan sama sekali. Nah, agar terhindar dari fitnah keji tersebut, banyak orang yang menahan diri untuk tidak menghabiskan satu potong camilan terakhir. Jadi, tahan diri aja gitu.

Gorengan yang hanya tersisa satu bikin serba salah memang. Dalam hal yang lebih serius, terkadang membuat teman yang lain salah paham. Niat menghabiskan makanan biar nggak mubazir, eh, jadi harus banyak pertimbangan karena harus melihat situasi. Nggak jarang harus konfirmasi, apakah ada yang ingin menghabiskan camilan yang tersisa satu ini. Dan saya nggak menyangka, ternyata perkara gorengan yang tersisa satu ini, terkadang bisa menjadi sesuatu yang bikin serba salah.

BACA JUGA Sisi Kelam Gorengan di Prasmanan Asrama atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 November 2021 oleh

Tags: gorenganMakanantongkrongan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Bukan Ibadah Salat Saya yang Kecepetan, tapi Salat Anda yang Kelamaan mojok.co/terminal

Btw, Mengharap Makanan Sehabis Salat Jumat Itu Nggak Salah-Salah Amat Kok!

19 Januari 2020
Bakwan Superindo, Bakwan Terenak yang Pernah Saya Makan

Bakwan Superindo, Bakwan Terenak yang Pernah Saya Makan

1 Oktober 2023
Keajaiban Mengonsumsi Mi Instan yang Sering Nggak Disadari Konsumennya terminal mojok

Keajaiban Mi Instan yang Sering Nggak Disadari Konsumennya

12 Juni 2021
10 Makanan Korea yang Mirip dengan Makanan Indonesia. Ada yang Mirip Bakwan sampai Urap

10 Makanan Korea yang Mirip dengan Makanan Indonesia. Ada yang Mirip Bakwan sampai Urap

23 November 2023
a&w adalah restoran cepat saji terbaik underrated menu review ulasan mojok.co

A&W tuh Restoran Cepat Saji Terbaik, Sayangnya Underrated

26 Agustus 2020
Sulit Dibantah kalau Sisca Kohl Adalah Seorang Konten Kreator yang Jenius! terminal mojok.co

Sulit Dibantah kalau Sisca Kohl Adalah Seorang Konten Kreator yang Jenius!

31 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.