Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar 

Wanda Widian Febriantina oleh Wanda Widian Febriantina
6 November 2024
A A
4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar  Mojok.co

4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Grup WhatsApp keluarga besar adalah grup paling kompleks. Bagaimana tidak, di grup tersebut ada berbagai macam generasi. Selain itu, walau masih memiliki ikatan darah, keluarga besar biasanya tetap punya punya latar belakang yang berbeda. Entah pendidikan, agama, hingga preferensi politik. Bisa dibayangkan betapa banyak topik bisa dibicarakan dalam satu grup WA yang sama. 

Keberagaman latar belakang itulah yang membuat saya selalu berhati-hati untuk menanggapi chat yang ada di Grup WhatsApp keluarga besar. Selain tidak mau memicu konflik, tanggapan saya di grup berkaitan dengan nama baik keluarga inti. Itu mengapa, setelah bertahun-tahun melakukan pengamatan, saya punya beberapa tips atau cara supaya tetap selamat di Grup WhatsApp keluarga besar. Untung-untung bisa jadi sosok yang disukai di grup tersebut. 

#1 Pasang mode diam di grup WhatsApp keluarga besar

Setelah sekian lama mengarungi grup WhatsApp keluarga besar, saya baru paham kalau diam adalah emas. Walau dianggap cuek, tapi diam saja di grup adalah jalan terbaik menuju kedamaian. Hidup kalian akan lebih tenang kalau berani mute grup selama 1 minggu atau bahkan setahun penuh. 

Selain dianggap cuek, kalian akan ketinggalan banyak informasi keluarga besar. Namun, percayalah, informasi di keluarga besar akan tetap sampai ke kuping sekalipun kalian tidak aktif di grup. Jadi, menurut saya, nggak masalah ketinggalan informasi daripada ketenangan kalian terganggu. 

#2 Merespon hanya demi formalitas

Memang, di grup WhatsApp keluarga besar, diam adalah emas. Namun, tidak ada salahnya untuk sekali-kali menampakkan diri demi formalitas. Penampakan diri sekadar untuk menunjukkan kalau kita masih hidup dan tergabung di grup tersebut. 

Saat menampakan diri inilah kalian perlu hati-hati dan sebaiknya merespon dengan hal-hal umum saja. Kalau ingin respon paling aman, kalian mungkin bisa mengirimkan emoji dan emoticon saja. Itu saja cukup, jangan tambahkan kata-kata apalagi meme. Tidak semua anggota keluarga bisa memahami dan mengerti meme. 

#3 Penting untuk punya strategi di grup WhatsApp keluarga besar 

Kalian mesti punya strategi ketika tergabung di grup WhatsApp keluarga besar. Ini penting supaya energi kamu tidak habis untuk memantau dan membalas pesan yang ada di grup. Di sisi lain, dengan strategi yang tepat kalian bisa memiliki branding yang baik di hadapan keluarga. Ingat yang saya sebut tadi, kehadiran di grup WA keluarga besar membawa nama baik keluarga inti. 

Salah satu strategi yang saya terapkan adalah muncul di momen-momen penting. Misal, ulang tahun, Lebaran, atau hari-hari lain. Chat di momen-momen penting akan membuat anggota keluarga lain ingat kalau saya masih tergabung di grup. 

Baca Juga:

Fitur Reaction WhatsApp Nggak Ada Gunanya, Bukannya Mempermudah Komunikasi Cuma Bikin Sakit Hati

Tri, Operator Seluler dengan Layanan Customer Service Paling Ribet se-Indonesia. Juaranya Bikin Pelanggan Emosi!

#4 Selektif terhadap topik pembahasan yang diikuti

Selain muncul di momentum penting, siasat lain yang perlu diperhatikan adalah selektif terhadap isu yang dibahas. Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, grup WhatsApp keluarga besar berisikan orang-orang dengan berbagai latar belakang. Pembahasan di grup tersebut bisa sangat beragam. Itu mengapa kalian harus selektif terhadap topik-topik yang dibahas. Bergabunglah pada topik-topik yang kalian pahami atau kalian ingin ikuti. Jangan nimbrung di semua pembahasan kalau tidak ingin capek sendiri. 

Itu dia 4 cara supaya bertahan di grup WhatsApp keluarga besar. Ada kalanya saya merasa bersyukur diberi keluarga besar yang masih mau menjalin silaturahmi satu dengan yang lain. Apalagi di tengah dunia yang semakin individualis seperti sekarang ini. Di sisi lain, saya dan keluarga inti merasa perlu pintar-pintar membawa diri di Grup WhatsApp keluarga besar agar tidak kewalahan. 

Penulis: Wanda Widian Febriantina
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA  Dosa Orang yang Sering Nyampah di Grup WA, Memang Pantas Di-kick

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 November 2024 oleh

Tags: grup wagrup whatsappgrup whatsapp keluarga besarkeluarga besarwaWhatsapp
Wanda Widian Febriantina

Wanda Widian Febriantina

Tulisan saya selalu hadir dalam keadaan tak terduga. Itu lebih baik daripada saya terpaksa menghadirkannya. Temukan saya pada @wanda_Febriantina.

ArtikelTerkait

penelitian multistage sampling random sampling autotext whatsapp mojok.co

Menghitung Jumlah Waktu yang Dihemat ketika Menggunakan Fitur Autotext

5 April 2020
Menulis di Terminal Mojok: Bayaran Secukupnya, Usaha Sekerasnya

Menulis di Terminal Mojok: Bayaran Secukupnya, Usaha Sekerasnya

28 Maret 2020
Jangan Ngambek Dulu, Inilah Alasan Orang Baca Chat tapi Nggak Mau Bales chat wa whatsapp oke sip jawaban hasto kristiyanto sekjen pdip harun masiku kasus saeful bahri suap pergantian antarwaktu anggota drp ri mojok

Jangan Ngambek Dulu, Inilah Alasan Orang Baca Chat tapi Nggak Mau Bales

13 Mei 2020
owner olshop

Nggak Perlu Nyinyir ke Owner Olshop yang Sedang Ngelapak di WhatsApp: Ini Tipsnya!

22 Oktober 2019
Langsung Mute Notifikasi Pas Join Grup WhatsApp Baru Bukan Suatu Dosa terminal mojok.co

Keluar dari WAG yang Penuh Obrolan Mesum Itu Bikin Hidup Lebih Tenang

2 Februari 2021
Saya dan Pacar Mulai Belajar Nulis dengan Baik di Pesan WhatsApp terminal mojok.co

Saya dan Pacar Mulai Belajar Nulis dengan Baik di Pesan WhatsApp

30 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.