Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

 “Bodho” hingga “Congok”, Ini Cara Membedakan Level Kebodohan dalam Bahasa Jawa Suroboyoan

Bella Yuninda Putri oleh Bella Yuninda Putri
28 Oktober 2024
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa Jawa Ngoko dialek Suroboyoan merupakan salah satu ciri khas yang paling mencolok ketika berbicara soal Kota Surabaya. Pasalnya, bahasa Jawa Suroboyoan ini bisa dibilang beda sendiri dari rumpun bahasa Jawa lainnya. Kalau di Jawa Tengah, masyarakatnya cenderung menggunakan bahasa Jawa halus. Di Jawa Timur untuk daerah-daerah seperti Nganjuk, Bojonegoro, dan Kertosono juga memiliki level Ngoko yang nggak begitu blak-blakan. Lain halnya dengan daerah Surabaya dan sekitarnya yang jauh lebih frontal. Pokoknya beda banget. 

Mereka bahkan nggak segan mengucap “Jancok” dimana saja dan kapan saja. Saat menyapa, kaget, bingung, atau apapun itu “jancok” wajib disematkan. Nah, nggak hanya “jancok,” orang Surabaya juga seringkali mengucapkan kata-kata kasar lain seperti ungkapan kebodohan. Di Surabaya, ungkapan kebodohan itu banyak sekali tergantung level kebodohannya.

#1 Bodho

Bodho hampir menyerupai kata bodoh dalam bahasa Indonesia. Hanya saja penyebutan huruf o pada bodho diucapkan seperti bodo di nama Ki Joko Bodo. Menurut KBJI, bodho berarti bodoh. Meski terdengar kasar, dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari kata bodho ini masih tergolong sopan. 

Agak jarang saya menemukan orang Surabaya menggunakan kata ini di percakapan, terutama di kalangan anak-anak muda. Kemungkinan besar, kata ini kurang bisa merepresentasikan kekesalan kepada seseorang ya. Kurang mashok gitu, sementara orang Surabaya kan cenderung ekspresif. Biasanya, ‘bodho’ digunakan oleh orang yang lebih tua ke anak-anak. Bisa guru ke anak, atau orang tua ke anak. Mereka menggunakan ini untuk hal-hal yang berbau pendidikan. Misalnya, orang tua memberikan nasehat “ojo dadi arek bodho yo le” yang berarti jangan jadi orang bodoh ya nak.

#2 Goblok

Goblok atau dalam penulisan bahasa Jawa yaitu goblog adalah salah satu ungkapan kebodohan yang sangat populer. Saya yakin semua orang Surabaya, mau yang asli KK Surabaya atau cuma nunut KK di Surabaya, pasti pernah mengucapkan atau setidaknya mendengar kata ini. 

Menurut KBBI, goblok ini memiliki arti bodoh sekali. Artinya, level bodohnya sudah di atas bodho. Hal-hal sederhana saja nggak paham. Nah, untuk pemakaiannya di percakapan sehari-hari tentu sangat banyak. Mau sesama anak muda atau lintas generasi, seringkali kata goblok muncul untuk mengungkapkan kebodohan yang intermediate. Entah kenapa, goblok ini seperti berada di tengah-tengah lantaran tingkat kekasarannya tergantung intonasi suara. Kalau pembicaranya bilang “Goblok!” maka goblok ini termasuk kasar, kalau “walah cek goblok e” maka levelnya bisa setara dengan bodho.

#3 Longor

Di urutan ketiga, ada bahasa Jawa Suroboyoan “longor” untuk menungkapkan kebodohan yang amat dalam,. Menurut sumber, longor ini berarti tolol dan levelnya juga setara dengan goblok. Namun, saya meletakkan longor ini di atas goblok. Kenapa? Soalnya, menurut saya di percakapan sehari-hari longor ini level kekasarannya bisa di atas goblok. Kalau goblok berarti “orang yang nggak tahu apa-apa,” longor lebih dari itu. Saya membayangkan longor ini seperti orang yang sangat hah-hoh, lemot, dan tentu saja nggak tahu apa-apa. Kurang lebih mirip dengan dungu. 

Di Surabaya, biasanya longor digunakan oleh orang-orang yang seumuran. Bisa digunakan saat melihat orang yang melakukan hal di luar nalar baik itu sifatnya bikin ketawa atau marah, tergantung konteks.

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

#4 Congok

Level kebodohan paling tinggi adalah congok. Nggak usah ngomong artinya dulu, saya kira dari pelafalannya aja udah terasa kasarnya bukan main. Congok dekat sekali dengan kata congek yang berarti kotoran telinga. Lalu, adanya suku kata ‘ngok’ juga rasa-rasanya membuat kata ini diasosiasikan dengan suara babi. Selain itu, seperti yang kita tahu babi termasuk jajaran kata-kata kasar di bahasa Indonesia. 

Melansir Wikipedia, congok berasal dari bahasa Madura yaitu kacong goblok yang berarti anak bodoh. Saya nggak tahu ini betul apa nggak, tapi bagi saya ini cukup masuk akal. Sayangnya, arti dari kata ini agak sulit dicari. Jadi, saya coba menerka artinya dari percakapan yang pernah saya dengar. 

Kalau dari konteksnya, kata ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kekesalan yang luar biasa terhadap orang yang bodohnya berada di level lain. Pokoknya untuk orang yang sotoy, ngeyel, hah-hoh, dll. Jadi, dapat disimpulkan kalau congok ini khusus untuk kebodohan yang bikin orang marah aja. Congok nggak digunakan apabila ada orang yang berbuat bodoh untuk ngelucu.

Orang Surabaya itu cenderung jujur dan ekspresif, ungkapan kebodohan juga tidak luput dari percakapan sehari-hari. Itu mengapa ada banyak kata dalam bahasa Jawa Suroboyoan untuk menyebut “bodoh” berdasar levelnya. Kalau kalian pernah pakai yang mana aja nih?

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Mempertanyakan Orang Jawa Tulen yang Masih Bingung dengan Istilah Bahasa Jawa “Selawe”, “Seket”, dan “Sewidak”

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Oktober 2024 oleh

Tags: BahasaBahasa Jawabahasa jawa suroboyoanJawaSurabayasuroboyoan
Bella Yuninda Putri

Bella Yuninda Putri

Seorang Gen Z. Doyan menulis nonfiksi, fiksi, sampai puisi. Suka membahas topik seputar budaya, bahasa, dan keseharian di masyarakat.

ArtikelTerkait

Susahnya Rakyat Ngapak Taklukan Mulok Bahasa Jawa Terminal Mojok.co

Susahnya Rakyat Ngapak Taklukan Mulok Bahasa Jawa

24 Maret 2022
Sidoarjo yang Nyatanya Membuat Wisatawan Resah dan Heran (Unsplash)

Sidoarjo yang Membuat Wisatawan Bertanya-tanya, Antara Resah dan Heran karena ini Bukan Kabupaten tapi Kota yang Menyamar

28 Oktober 2025
Surabaya, Tempat Tinggal Terbaik di Indonesia Hingga Kini (Unslash)

Setelah Berkeliling Indonesia dan Tinggal di Kota-Kota Besarnya, Saya Bersyukur Pernah Tinggal di Surabaya

14 Maret 2024
Puas Naik MTrans, Bus Surabaya-Denpasar yang Melarang Penumpangnya Kelaparan Mojok.co

Puas Naik MTrans, Bus Surabaya-Denpasar yang Melarang Penumpangnya Kelaparan 

23 Juni 2025
5 Kosakata Bahasa Tegal yang Bikin Orang Jogja Syok Berat Mojok.co

5 Kosakata Bahasa Tegal yang Bikin Orang Jogja Syok Berat

28 Juli 2024
Gresik dan Surabaya Menyimpan Persoalan yang Tak Sepele, Jangan Tinggal di Sana kalau Kesabaranmu Setipis Tisu Dibelah Tujuh

Gresik dan Surabaya Memang Menawarkan Berbagai Peluang, tapi Nggak Semua Orang Cocok Tinggal di Sini

5 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.