Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Hal Lumrah di Daerah Lain, tapi Orang Jogja Nggak Bisa Melakukannya

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
16 Agustus 2024
A A
5 Hal Lumrah di Daerah Lain, tapi Orang Jogja Nggak Bisa Melakukannya Mojok.co

5 Hal Lumrah di Daerah Lain, tapi Orang Jogja Nggak Bisa Melakukannya (unsplash.com(

Share on FacebookShare on Twitter

Kata Hip Hop Foundation dalam lirik lagunya, Jogja itu istimewa. Sebagai seseorang yang lahir dan besar di daerah ini, saya sepenuhnya setuju dengan potongan lirik itu. Jogja istimewa baik dari sisi daerah maupun orang-orangnya. 

Saking istimewanya, banyak hal bisa dikulik di daerah ini. Bahkan, ada hal-hal tentang Jogja yang terlalu unik sehingga tidak bisa ditemukan di daerah lain. Begitu pula sebaliknya, saking uniknya, ada banyak hal yang mudah atau wajar dilakukan di daerah lain, tapi begitu sulit atau nggak wajar dilakukan orang Jogja. Kalau boleh meminjam ungkapan netizen akhir-akhir ini, “sederhana, tapi warga Jogja nggak bisa”. 

#1 Memilih gubernur

Hal yang nggak bisa dilakukan di Jogja padahal lumrah dilakukan di tempat lain adalah memilih gubernur. Asal tahu saja, Jogja jadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang nggak menyelenggarakan pemilihan gubernur alias pilgub. Gubernur dan wakil gubernur provinsi diduduki secara turun temurun oleh Sultan dan Paku Alam. 

Enaknya nggak ada pilgub, jadi nggak menambah potensi konflik horizontal antar warga yang terpecah karena politik. Di saat provinsi lain ribut-ribut masalah pilgub, Jogja tetap adem ayem. Namun, sejujurnya sebagai warga jogja, saya juga merasa sisi nggak enak dari pemilihan pemimpin semacam ini. Ketiadaan pemilihan pemimpin yang kompetitif membuat pemerintahan kurang inovasi dan perbaikan. 

#2 Berwisata di Jogja

Jogja dianugerahi dengan potensi wisata yang sangat banyak. Gunung, pantai, hutan, danau, candi, kuliner, budaya, sejarah, dan masih banyak lagi yang antar tempat wisata jaraknya nggak terlalu jauh. Sebenarnya warga Jogja tinggal pilih, setiap akhir pekan mau ke mana. Tapi yang jadi masalah, warga Jogja nggak bisa atau nggak mau wisata di kotanya sendiri. Bukan karena wisatanya jelek, tapi karena sudah penuh sama wisatawan dari luar kota apalagi di musim liburan.

Mau keluar rumah sudah males, jalan pasti macet, apalagi harus berdesakan di tempat wisatanya. Mending di rumah saja.

#3 Membunyikan klakson di jalanan Jogja

Di daerah yang sibuk dan jalanan penuh sesak sama kendaraan, sepertinya sudah lumrah dan maklum untuk membunyikan klakson di perempatan, lampu merah, atau tempat-tempat yang sering macet lainnya. Namun, membunyikan klakson seperti tidak berlaku di Jogja. Membunyikan klakson di kemacetan adalah hal yang cukup tabu, padahal jelas-jelas jalanan itu macetnya bikin ngelus dada. Mungkin warganya terlalu santun dan santuy ya. 

#4 Bayar iuran sampah

Hal lain yang kini nggak begitu berguna dilakukan di Jogja adalah bayar iuran sampah. Saya tekankan kata “kini” karena aktivitas ini pernah dilakukan rutin sebelumnya. Iya warga Jogja sempat berada di masa membayar iuran sampah ke RT. Namun, kebiasaan itu banyak berubah setelah TPST Piyungan penuh dan ditutup. 

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

Banyak orang kemudian membuang secara mandiri sampah rumah tangga mereka ke tempat pembuangan sementara terdekat. Tentu kalian masih ingat video viral warga rela antre panjang demi membuang sampah. Salah satu titik antrean panjang terjadi di depo sampah Mandala Krida.

Akan tetapi, hal ini nggak berlaku pada orang menggunakan jasa pembuangan sampah swasta yang sampahnya akan dibakar atau dipilah sendiri. Biasanya ini ada di komplek perumahan. Mereka tetap membayar iuran atau membayar jasa di pembuang sampah swasta tadi.

Nah, di atas beberapa hal yang bisa dilakukan di daerah lain, tapi nggak bisa dilakukan atau nggak wajar bagi warga Jogja. Bagaimana, kalian yang sebelumnya tertarik tinggal di daerah ini masih tetap tertarik?

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Pandangan Saya Terhadap Jogja Berubah Setelah Merantau, Ternyata Kota Ini Nggak Istimewa Amat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2024 oleh

Tags: diygubernuriuran sampahJogjaOrang Jogjawarga jogjawisata jogja
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Stasiun Lempuyangan Lebih Pantas Dikenal karena 3 Hal Ini, Bukan karena Meme Roti'O

Stasiun Lempuyangan Lebih Pantas Dikenal karena 3 Hal Ini, Bukan karena Meme Roti’O

23 September 2024
Aturan Tidak Tertulis Apotek, Sebaiknya Pelanggan Tahu supaya Tidak Merepotkan Apoteker Mojok.co jogja

3 Sisi Gelap Menjadi Apoteker di Apotek Pinggiran Jogja

22 Juli 2025
Barista Jogja: Antara Seksi, Romantis, dan Upah Kelewat Rendah

Membongkar Alasan Barista Jogja Diupah Begitu Rendah

4 Oktober 2022
Kalian Masih Membela Upah Murah Jogja Ketika Defisit Gaji Jadi Realitas? Mending Kita Gelut! gaji di jogja

Kalian Masih Membela Upah Murah Jogja ketika Defisit Gaji Jadi Realitas? Mending Kita Gelut!

15 Maret 2024
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Terminal Mojok Mengubah Pandangan Saya tentang Jogja

28 November 2020
Apa Itu Klitih? Panduan Memahami Aktivitas yang Mengancam Nyawa Ini terminal mojok.co

Apa Itu Klitih? Panduan Memahami Aktivitas yang Mengancam Nyawa Ini

30 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.