Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sumowono Semarang di Mata Orang Demak: Kecamatan yang Indah, tapi Nggak Bikin Iri

Ahmad Nadlif oleh Ahmad Nadlif
21 Juli 2024
A A
Sumowono Semarang di Mata Orang Demak: Kecamatan yang Indah, tapi Nggak Bikin Iri Mojok.co

Sumowono Semarang di Mata Orang Demak: Kecamatan yang Indah, tapi Nggak Bikin Iri (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Nggak semua orang cocok tinggal di Sumowono Semarang, terutama orang Demak. 

Bagi yang belum tahu, Sumowono merupakan nama dari sebuah kecamatan yang berlokasi di Kabupaten Semarang. Secara geografis, kecamatan yang menghimpun sekitar enam belas desa tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah utaranya, Kecamatan Bandungan dan Jambu di sebelah timurnya, serta Kabupaten Temanggung di sebelah selatan dan baratnya.

Sebagai seseorang yang pernah KKN di salah satu desa di Sumowono, jujur, saya sangat kagum dengan apa yang ada di sana. Mulai dari keramahan para warganya, keindahan alamnya hingga limpah ruah sumber mata air-nya, semuanya istimewa. Dalam benak saya, Sumowono itu ibarat daerah yang berasal dari tetesan surga. Ya, tidak lain karena kecamatan tersebut memang secantik itu.

Akan tetapi, meski dari segala sudut Sumowono punya pemandangan yang indah, kalau dipikir-pikir, tidak semua orang bisa cocok tinggal di daerah paling utara dari Kabupaten Semarang tersebut, apalagi orang Demak. Hipotesis ini tentu bukan omong kosong belaka, saya punya alasan-alasannya.  

Orang Demak nggak akan iri dengan warga Sumowono yang tinggal di daerah dingin

Saat dulu KKN di Sumowono, setidaknya ada sekitar 14 orang dari kelompok kami yang berasal dari Demak. Saya adalah salah satunya. Tanpa janjian, kami sama-sama mengeluhkan soal hawa dingin Sumowono Semarang. Asal tahu saja, Kecamatan Sumowono memang berada di kawasan pegunungan yang punya hawa cukup sejuk dan dingin. Bahkan, sempat beberapa kali saat saya KKN suhu di sana berada di bawah 10 derajat celcius. 

Orang-orang Demak seperti kami, yang notabene merupakan masyarakat pesisir, tentu kurang sreg dengan kondisi tersebut. Kami jadi jarang mandi. Jangankan mandi, menyentuh air saja sudah menggigil. Badan kami pun memberi tanda ketidakcocokan dengan sering flu dan pilek di minggu-minggu awal.  

Akses jalan yang naik turun membuat orang Demak kerepotan

Sama halnya dengan wilayah pegunungan pada umumnya, Sumowono Semarang memiliki akses jalan yang naik turun yang merepotkan warga Demak. Ini bukan berarti kondisi jalan di Demak lebih baik ya. Hanya saja, saya rasa, motor-motor orang Demak sejak awal memang didesain kokoh di bagian velg-nya saja. Motor kami memang kuat saat melewati jalan rusak, lubang-lubang hingga bagian aspal yang sempal. Namun, jalanan menanjak seperti di Sumowono Semarang, sepertinya mesin motor orang Demak terlalu cupu.

Pernah ada kejadian yang cukup sedih sekaligus menggelikan terkait jalan dan motor orang Demak. Kronologinya, saat itu kami sedang lewat jalur Boja-Sumowono. Jalan tersebut memang terkenal punya beragam tanjakan yang mematikan. Nah, di tanjakan terakhir sebelum masuk Desa Kemawi, motor teman saya tiba-tiba nyendal-nyendal seakan nggak kuat nanjak. Untung saja waktu itu dia nggak memaksakan motornya dan menyuruh temannya yang membonceng untuk jalan kaki sejenak. Kalau nggak, bisa-bisa malah mundur ke belakang tuh waktu nanjak.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

Mata pencaharian yang berbeda

Sebenarnya, dengan melihat letak geografis saja, kita bakal ngerti kalau ternyata orang Demak memang nggak cocok tinggal di Sumowono. Orang di daerah pesisir seperti Demak punya mata pencaharian yang berbeda dengan orang Sumowono yang tinggal di daerah pegunungan. Kami lebih lihai menjaring ikan daripada bertani atau berkebun.

Memang segala sesuatu bisa dipelajari, termasuk bertani. Namun, saya rasa agak sulit bagi mereka yang sudah lama tinggal di Demak dan terbiasa dengan tanah yang bertekstur halus. Tanah seperti ini kaya akan kandungan organik dan nilai ruang pori total yang tinggi, sehingga lebih cocok untuk ditanami padi atau jagung. Sementara, untuk tanah di Sumowono teksturnya cenderung kering sehingga lebih cocok ditanami cabai, tomat, daun bawang. 

Di atas beberapa hal yang membuat orang Demak mungkin nggak akan iri dengan warga yang tinggal di Sumowono Semarang. Sekalipun pemandangannya indah, kecamatan yang berjarak 24 km dari Kota Semarang itu terlalu berbeda dengan keseharian orang Demak. Kalau orang Kota Wali pindah ke sana, bakal banyak sekali penyesuaian yang harus dilakukan.

Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Pantai Indah Kemangi Kendal, Tempat Wisata yang Nggak Salah Urus karena Pemdes Waras dan Kreatif Soal Anggaran

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Juli 2024 oleh

Tags: demakSemarangSumowonoSumowono Semarang
Ahmad Nadlif

Ahmad Nadlif

Mas-mas jawa biasa.

ArtikelTerkait

Jangkrik Genggong, Lagu yang Bikin Semarang Tenar Karena Banjirnya Terminal Mojok

Jangkrik Genggong dan Betapa Lekatnya Semarang dengan Banjir

8 Juli 2022
Semarang Mungkin Kota yang Menyebalkan, tapi Meninggalkannya Tidak Pernah Mudah Mojok.co sambiroto

Sambiroto, Sebaik-baiknya Daerah untuk Ditinggali di Semarang

30 November 2023
Jangan Melintasi Jalan Mranggen-Ungaran pada Malam Hari, Mending Muter Jauh ketimbang Celaka!

Jangan Melintasi Jalan Mranggen-Ungaran pada Malam Hari, Mending Muter Jauh ketimbang Celaka!

26 Juli 2023
Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

27 Mei 2023
Nikmatnya OTI Fried Chicken Lokal Semarang Kalahkan McD dan KFC: Wajib Makan Minimal Sekali sebelum Meninggal

Nikmatnya OTI Fried Chicken Lokal Semarang Kalahkan McD dan KFC: Wajib Makan Minimal Sekali sebelum Meninggal

18 Juli 2024
5 Kuliner Enak yang Sulit Ditemukan di Semarang

5 Kuliner Enak yang Sulit Ditemukan di Semarang

7 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.