Kecamatan Mandiraja Banjarnegara ini bukanlah kecamatan sepele, potensinya banyak dan belum terjamah!
Berbicara sektor pariwisata, Banjarnegara menjadi kabupaten yang patut diperhitungkan. Kabupaten yang terkenal dengan sebutan gilar-gilar ini memiliki wisata alam yang nggak ada habisnya. Bahkan, kalian perlu waktu satu minggu untuk menjelajah semua destinasi alam yang ada di sini. Namun, kebanyakan wisata alam yang ada di Kabupaten ini terpusat di sisi utara dan timur saja. Imbasnya, sisi barat kabupaten yang terkenal dengan Sungai Serayunya ini kurang diperhatikan.
Tak pelak, kecamatan yang berada di sisi barat pun kurang mendapatkan perhatian serius dari pihak pemkab. Salah satu kecamatan yang berada di sisi barat Banjarnegara adalah Mandiraja. Kecamatan yang berbatasan dengan Purwareja ini pun kurang diperhitungkan lantaran tidak memiliki potensi alam. Walau demikian, Mandiraja tidak bisa dianggap sembarangan. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen ini memiliki potensi yang layak diperhitungkan. Bahkan, kecamatan ini bisa menyangga kebutuhan 3 kabupaten sekaligus, loh!
Pasar yang vital
Jika negara diibaratkan sebuah rumah, pasar adalah tungku yang harus senantiasa mengepul. Seandainya saja pasar tidak bisa beroperasi, perekonomian negara akan mati. Di Banjarnegara sendiri ada berbagai pasar yang menjadi penyangga kabupaten di sekitarnya seperti Pasar Purwareja dan Pasar Mandiraja.
Lokasi Pasar Mandiraja diapit oleh dua kabupaten lain, yaitu Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Kebumen. Hal ini yang membuat pasar yang berada di Mandiraja Kulon ini menjadi andalan warga tiga kabupaten sekaligus. Saya yang notabenenya warga Purbalingga pun sering berkunjung ke Pasar Mandiraja. Biasanya, saya berkunjung ke pasar ini untuk menggiling daging sapi selepas hari raya kurban. Selain itu, sehari sebelum Idulfitri, saya selalu berburu ikan gurame di pasar ini.
Selain warga Purbalingga, ada pula warga Kebumen yang berbelanja di sini. Kebanyakan dari mereka berasal dari Kecamatan Sempor dan Kecamatan Gombong. Oh ya, bukan hanya pembeli, penjualnya pun berasal dari tiga kabupaten tersebut. Mantep mbok, sedulur?
Baca halaman selanjutnya
Terminal Mandiraja, solusi warga Banjarnegara dan Purbalingga