Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Buat Pengendara Mobil, Jangan Main Serobot Antrean di SPBU, dong!

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
3 Maret 2020
A A
Buat Pengendara Mobil, Jangan Main Serobot Antrean di SPBU, dong!
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap hari, mungkin stasiun paling ramai di Indonesia adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Mengapa saya bilang demikian? Pasalnya setiap hari, aktivitas berkendara di Indonesia cukup tinggi. Kalau nggak rame di jalanan, nggak bakal ada berita soal kemacetan, kan?

Semua jenis kendaraan bermotor, mulai dari yang beroda dua, roda empat, roda enam, sampe roda delapan selalu punya kesempatan buat mampir di SPBU. Selain sebagai tempat transit seluruh umat, SPBU juga bisa menimbulkan kemacetan. Tapi saya nggak akan bahas kemacetannya.

Yang pengin saya bahas adalah kelakuan para pengemudi mobil yang seenaknya. Apalagi saat mereka mengisi bahan bakar di SPBU. Di samping mengakibatkan antrean panjang di SPBU, pengemudi mobil ini sering kali membuat geram karena menyerobot antrean.

Saya cukup miris ketika melihat WhatsApp Story teman saya yang mengeluhkan hal itu. Saya sendiri tahu betul bagaimana rasanya jadi pengendara motor yang tersisihkan karena ada pengemudi mobil yang hendak mengisi bahan bakar. Sakit banget rasanya.

Sudah lama ngantre, eh, tiba-tiba dari samping ada mobil main nyelonong begitu saja untuk diisi bahan bakar duluan. Yang lebih menyebalkannya lagi, petugas SPBU malah langsung melayani pengemudi mobil itu. Mereka nggak kasihan sama pengendara motor yang antre dari tadi apa?

Saat di posisi itu, sebagai pengendara motor yang terkenal beringas, dan srugal-srugul pasti kecewa dan pengin melampiaskan kemarahan. Tapi apa daya, pengemudi mobil keluar pun tidak, mereka seringnya ngumpet di balik kaca mobil. Mengenakkan sekali jadi pemilik mobil, sudah bisa menyerobot antrean, mereka juga nggak perlu repot-repot turun dan mendorong kendaraannya. Tinggal duduk manis, kasih uang, bahan bakar terisi.

Aksi serobot dari pengemudi mobil atas pengendara motor ini sering terjadi. Bahkan meski di spot pengisian jenis bahan bakar lain lebih sepi, pengemudi mobil justru memilih mengisi Pertalite yang biasanya rame dengan pengendara motor. Padahal kan, mengisi bahan bakar jenis Pertamax juga bisa. Eh, mereka ini beli mobil aja sanggup, tapi ngisinya tetep pakai bahan bakar yang subsidinya lebih gede.

Lebih menyebalkan lagi kalau petugas SPBU malah melayaninya, pakai senyuman segala. Baiklah, saya nggak peduli soal itu, tersenyum kepada pelanggan barangkali sudah jadi SOP mereka. Tapi, mbok ya layani dulu yang sudah bersedia ngantre. Katanya mengantre ini budaya Indonesia? Kok justru Pertamina yang konon bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nggak memperhatikan itu dengan sebaik-baiknya?

Baca Juga:

3 Alasan Toilet Indomaret Jadi Pilihan Saya Pas Kebelet Saat Berkendara daripada Toilet SPBU

5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu

Memang kami para pengendara motor, paling mentok mengisi bensin tiga puluh sampe lima puluh ribu. Beda jauh sama pengemudi mobil yang kalau sekali mengisi bahan bakar hingga keluar ratusan ribu. Apa iya karena hal itu pengendara motor jadi disepelekan?

Sisi baiknya biar antreannya tidak semakin mengular, gitu mungkin? Aduh. Selama ini kita tahu sendiri, ketika mobil mengisi bahan bakar itu memakan waktu cukup lama, bisa tiga menit lebih. Sementara motor lebih sebentar, nggak sampe tiga menit. Kenapa bisa lebih lama? Salah satu faktornya karena tangki mobil lebih besar daripada motor.

Oleh karena waktu pengisian yang lebih lama itu, potensi antrean semakin panjang justru akibat ada mobil ikut campur dalam antrean sepeda motor. Seharusnya mobil bikin barisan sendiri, atau dari pihak SPBU memisahkan kedua jenis kendaraan ini.

Pemisahan ini bukan bermakna mobil harus pakai bahan bakar lain. Mobil boleh kok, mengisi bahan bakarnya pakai sejenis Pertalite bersubsidi sama kayak motor. Hanya saja antreannya dipisah. Ini dapat dilakukan pada SPBU dengan lokasi yang luas. Bisa menempatkan beberapa spot pengisian Pertalite.

Dengan spot pengisian bahan bakar lebih dari satu, setidaknya antrean menjadi lebih pendek. Akan tetapi, masalahnya lain ketika itu dipraktikkan oleh SPBU yang jumlah pengisi bahan bakar lebih banyak didominasi oleh sepeda motor. Tak jarang akhirnya spot pengisian buat mobil pun dibuka untuk motor.

Saya sangat berterima kasih pada pengemudi mobil yang lebih memilih mengisi di bahan bakar non subsidi, daripada ikut antre dengan pengendara motor. Tetapi saya agak kurang respect pada pemilik mobil yang ikut antre bersama pengendara motor, apalagi sampe menyerobot antrean. Silakan antre dulu, jangan malahap antrean motor semau hati. Oke? Bisa kok, bisa!

BACA JUGA Penting Ya Ritual “Menggoyangkan” Kendaraan Bermotor di SPBU atau tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2020 oleh

Tags: antrepengendara mobilpertalitespbu
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Menggoyang-goyang Kendaraan Saat Isi BBM Itu Nggak Ada Manfaatnya, Berbahaya Malah! Mojok.co

Menggoyang-goyang Kendaraan Saat Isi BBM Itu Nggak Ada Manfaatnya, Berbahaya Malah!

23 November 2023
3 Hal yang Saya Benci Ketika Mengisi Bahan Bakar di SPBU Pertamina

3 Hal yang Saya Benci Ketika Mengisi Bahan Bakar di SPBU Pertamina

5 Oktober 2025
Tak Hanya Nmax, Pengendara Mobil LCGC Tak Kalah Menyebalkan di Jalanan terminal mojok.co

Tak Hanya Nmax, Pengendara Mobil LCGC Tak Kalah Menyebalkan di Jalanan

11 Januari 2021
Rest Area 754 A Tol Surabaya-Gempol Mirip Mal: Nggak Cuma Restoran dan Kafe, Toko Baju pun Ada di Sini

Rest Area 754 A Tol Surabaya-Gempol Mirip Mal: Nggak Cuma Restoran dan Kafe, Toko Baju pun Ada di Sini

23 September 2025
Kasihan Motor Saya jika Pertalite Beneran Dihapus

Kasihan Motor Saya jika Pertalite Beneran Dihapus

27 Januari 2022
Pertashop Lebih Nyaman, SPBU Pertamina Malah Bikin Resah (Unsplash)

Pertashop Lebih Nyaman karena Mengisi Bensin di SPBU Bikin Resah

28 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.