Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Semarang di Mata Orang Batang: Nyaman Ditinggali, Nggak Seburuk yang Dikatakan Orang

Nina Fitriani oleh Nina Fitriani
20 Juni 2024
A A
Semarang di Mata Orang Batang: Nyaman Ditinggali, Nggak Seburuk yang Dikatakan Orang

Semarang di Mata Orang Batang: Nyaman Ditinggali, Nggak Seburuk yang Dikatakan Orang (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang Batang, saya justru jatuh cinta pada Semarang. Kota ini nggak seburuk yang dikatakan orang-orang, kok.

Setelah membaca tulisan Mas Bondan Attoriq yang tayang di esai Mojok beberapa waktu lalu melalui repost story salah satu teman, saya jadi berpikir, seburuk itukah Semarang? Meskipun harus saya akui apa yang dikatakan Mas Bondan ada benarnya juga. Gimana ya, wong beliau lahir dan besar di Kota Semarang, tentu beliau tahu persis kota ini.

Akan tetapi menurut saya selaku orang Batang yang merantau ke Semarang, ibu kota Jawa Tengah ini cukup nyaman buat ditinggali. Entah sebagai mahasiswa atau pekerja. Selama dua setengah tahun menetap di Kota Lumpia, berikut alasan mengapa kota ini sebenarnya nggak buruk-buruk amat.

Nggak terlalu sumpek, tapi juga nggak lengang banget padahal ibu kota provinsi

Saya suka berkeliling Semarang untuk sekadar mencari makan atau menikmati suasana kota ini. Daerah Gunung Pati, Tembalang, Tlogosari, atau Pleburan, bisa dibilang surganya jajanan di kota ini. Meski daerah-daerah ini cukup ramai, tapi saya masih bisa menikmati suasana di sini sambil jajan makanan kesukaan.

Saya jadi mengamini apa yang teman saya sering katakan. Dia lebih dulu jatuh hati pada Semarang setelah kuliah dan memutuskan kerja di sini. Kata teman saya Semarang itu cukup. Kota ini nggak terlalu ramai kayak ibu kota pada umumnya, tapi juga nggak terlalu sepi. Intinya, kota ini cukup menyenangkan.

UMR Semarang memang nggak gede-gede amat jika dibandingkan dengan Jabodetabek, tapi paling gede se-Jawa Tengah

Bagi pekerja seperti saya, kalau disuruh memilih mending kerja gaji kecil dekat rumah atau gaji agak besar tapi merantau ke Semarang, tentu saya akan memilih opsi kedua.

Sebagai manusia realistis, uang itu segalanya. Apa-apa butuh uang termasuk buang air kecil. Toh kalaupun pulang kampung, nggak jauh-jauh amat. Kalau saya mau pulang ke Batang cuma butuh waktu dua jam. Pokoknya Semarang-Batang nggak sejauh itu. Setidaknya nggak sejauh kalau saya merantau ke Jabodetabek, meski UMR-nya memang nggak gede-gede amat. Tapi UMR Semarang masih lebih besar daripada Batang.

Rekan kerja saya yang sama-sama berasal dari Jawa Tengah dan sudah delapan tahun tinggal di Semarang juga mengamini hal tersebut. Dia enggan balik kampung karena UMR-nya nggak sebesar Semarang.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

Meski ngekos, saya tetap bisa menabung dan sesekali liburan. Lha, kalau saya tetap tinggal di kampung, boro-boro mikir liburan, bisa bertahan sampai gajian selanjutnya saja sudah bersyukur. Ya kecuali kalau punya side job, bolehlah dipertimbangkan tetap tinggal di kampung halaman.

Trans Semarang masih jadi transportasi umum primadona

Meski sering diejek dengan sebutan cumi darat saking hitam dan tebalnya asap yang keluar dari knalpot bus, nggak bisa dimungkiri banyak orang yang masih bergantung pada Trans Semarang.

Selain karena tarifnya yang murah, rute yang dilalui Trans Semarang cukup banyak. Sehingga memudahkan warga lokal dan perantau yang nggak bawa kendaraan pribadi. DiKota Lumpia mau ke mana saja gampang karena ada transportasi publik satu ini.

Kalau di Batang gimana? Tentu saja bisa naik bus “tuyul” atau angkot, tapi orang Batang tahu sendiri lah ya gimana astaghfirullah-nya.

Banyak komunitas di Semarang yang bisa dijadikan tempat buat menyalurkan hobi

Bagi pekerja atau mahasiswa yang rutinitasnya template, tentu kehidupan yang gitu-gitu saja terasa membosankan. Kadang kita membutuhkan angin segar atau aktivitas baru supaya hidup jadi lebih berwarna. Cara paling mudah adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan di luar rutinitas, misalnya bergabung dengan komunitas membaca, komunitas lari, dll.

Di Semarang, ada banyak komunitas yang bisa dijadikan tempat untuk menyalurkan hobi. Buat yang gemar membaca bisa gabung klub buku yang rutin tiap minggu baca buku bareng di Taman Indonesia Kaya. Gusdurian Semarang kadang juga suka bikin diskusi di Semarang. Selain itu ada pula 1000 Guru Semarang yang suka mengadakan event bareng anak sekolah atau komunitas lain sesuai dengan minat. Intinya, ada berbagai aktivitas yang bisa diikuti di Semarang buat membunuh kejenuhan sehari-hari.

Kalau sakit nggak perlu khawatir, banyak klinik kesehatan terjangkau dan bisa pakai BPJS

Lagi-lagi saya harus membandingkan Semarang dan kampung halaman saya, Batang. Di Semarang, ada banyak klinik kesehatan yang sudah termasuk poli umum dan poli gigi. Periksa ke sini bisa pakai BPJS pula. Sementara di Batang, kalau sakit biasanya paling mentok ya ke puskesmas karena klinik kesehatan nggak begitu banyak dan nggak lengkap.

Pergi ke puskesmas pun kadang ketemu pegawai rese. Sudah sakit, masih harus pula menghadapi cobaan bertemu petugas loket atau bahkan perawat dan dokter judes. Bukannya sembuh, balik dari puskesmas malah bikin saya misuh.

Jadi menurut saya pribadi, terlepas dari Semarang yang mataharinya ada lima, yang di daerah tertentu sering banjir, rob, bahkan longsor, atau yang punya walikota sangat narsis persis penjabat bupati tempat saya, nggak bisa dimungkiri bahwa merantau di sini banyak senangnya.

Saya jadi teringat pertanyaan seorang teman pada saya. Dia bertanya, “Sejatuh hati itukah kamu sama Semarang?” Sekarang saya bisa menjawabnya, ya. Mau disajikan seratus alasan sengsara tinggal di Semarang pun kalau sudah nyaman bisa apa?

Penulis: Nina Fitriani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Batang, Kabupaten di Jawa Tengah yang Nggak Terkenal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Juni 2024 oleh

Tags: batangjawa tengahKabupaten Batangkota semarangSemarang
Nina Fitriani

Nina Fitriani

Pengagum bunga sakura.

ArtikelTerkait

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Semarang Bukan Hanya Tentang Kabar Buruk (Unsplash)

Semarang Bukan Hanya Tentang Kabar Buruk Bencana Banjir dan Cuaca Super Panas

12 Juli 2023
Warga Purbalingga Nggak Usah Jauh-jauh ke Purwokerto untuk Belanja ke Mall karena Ada ABC Swalayan yang Bisa Diandalkan

Warga Purbalingga Nggak Usah Jauh-jauh ke Purwokerto untuk Belanja ke Mall karena Ada ABC Swalayan yang Bisa Diandalkan

24 Februari 2024
Kemacetan Panjang di Pertigaan Ajibarang Banyumas Masih Jadi PR yang Belum Diselesaikan

Kemacetan Panjang di Pertigaan Ajibarang Banyumas Masih Jadi PR yang Belum Diselesaikan

20 April 2024
The Heritage Palace di Sukoharjo Perlu Dirombak. Nggak Sesuai Ekspektasi!

The Heritage Palace di Sukoharjo Perlu Dirombak. Nggak Sesuai Ekspektasi!

4 Juli 2023
Benteng Van der Wijck Gombong Kini Sebatas Wahana Murahan (Unsplash)

Benteng Van der Wijck Gombong, Warisan Sejarah yang Terjebak Jadi Wahana Murahan

20 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.