Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Salah Kaprah Soal Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB): Dituduh Klenik Sampai Diplesetin Jadi Fakultas Ilmu Berpesta

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
1 Mei 2024
A A
Salah Kaprah Soal Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB): Dituduh Klenik Sampai Diplesetin Jadi Fakultas Ilmu Berpesta mahasiswa FIB

Salah Kaprah Soal Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB): Dituduh Klenik Sampai Diplesetin Jadi Fakultas Ilmu Berpesta (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dibilang erat dengan dunia klenik lah sampai dicap preman hanya gara-gara penampilan. Ah, yang bener aja!

Ada banyak fakultas yang didirikan dalam satu perguruan tinggi. Beda perguruan tinggi, beda pula ragam fakultas yang dimiliki. Namun ada beberapa fakultas yang umum dijumpai, misalnya Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Agaknya empat fakultas ini menjadi incaran kebanyakan calon mahasiswa.

Saya pribadi nggak berkuliah di fakultas yang disebutkan di atas. Meskipun lulus sebagai anak IPA, saya malah tertarik bergabung menjadi keluarga Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Di beberapa perguruan tinggi, kadang fakultas ini diberi nama Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).

Meskipun nggak termasuk fakultas yang diincar kebanyakan camaba, menurut pengamatan saya, FIB malah menjadi fakultas yang paling beragam mahasiswanya. Bayangkan saja, di tempat saya berkuliah, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya merupakan kumpulan dari belasan program studi. Mulai dari prodi Ilmu Sejarah, Antropologi, hingga beragam program studi kebahasaan, seperti Sastra Indonesia hingga Sastra Jepang. Kebayang nggak sih seramai apa fakultasnya?

Menghabiskan sekitar 3 tahun di tempat dengan beragam jenis mahasiswa membuat saya kerap mendengar selentingan soal Fakultas Ilmu Budaya yang dilontarkan orang-orang, entah mahasiswa internal maupun eksternal. Saya mencoba merangkum beberapa hal salah kaprah tersebut dan ingin menjawab apa yang sebenarnya terjadi di fakultas ini berdasarkan pengamatan saya.

#1 Mahasiswa FIB itu klenik!

Nggak cuma sekali atau dua kali saya mendengar soal ini. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya dianggap klenik, erat dengan perdukunan dan kepercayaan mistis.

Saya sempat berpikir, jangan-jangan kesalahpahaman ini muncul karena orang luar melihat tampilan mahasiswa FIB seperti dukun, ya? Duh, perlu bilang berapa kali sih kalau tampilan mahasiswa FIB memang nyentrik?

Okelah, kalau dianggap tampilan kami kayak dukun, saya bisa saja setuju. Lagi pula banyak kok mahasiswa FIB yang buka jasa ramal semacam tarot reading. Tapi kalau dibilang klenik, sejujurnya saya kurang paham karena saya nggak pernah menjumpai teman-teman di sekitar saya mengantongi jimat demi lulus mata kuliah dosen killer di fakultas kami.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Sejujurnya kami memang sering bertukar kisah urban legend, bahkan saat lorong kantin mulai sepi pada jam enam sore. Selain itu, nggak jarang beberapa mahasiswa mencoba mencari tahu kebenaran kisah tersebut dan mendatangi kampus saat tengah malam tiba.

#2 Fakultas Ilmu Berpesta

Meski kami dianggap klenik, ada juga yang menyebutkan kalau FIB kepanjangan dari Fakultas Ilmu Berpesta alih-alih Fakultas Ilmu Budaya. Hal ini tak lepas dari kegiatan mahasiswa yang saban hari nongkrong dan bikin acara. Berdasarkan pengamatan saya, sebenarnya sebutan ini dapat dibenarkan.

Saya rasa munculnya sebutan Fakultas Ilmu Berpesta ini karena atmosfer kuliah di sini kayaknya senang-senang doang isinya. Orang luar mungkin melihat kami kayak nggak kuliah karena selain Fakultas Ilmu Budaya (biasanya) asri dan teduh, ada banyak spot nongkrong yang disediakan bagi mahasiswa di kampus ini. Mungkin FIB bisa disebut kampus seni tipis-tipis, ya?

#3 Mahasiswanya spek preman semua

Salah kaprah terakhir soal mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya adalah mahasiswanya kebanyakan preman karena tampilannya yang gondrong. Sebenarnya berdasarkan pengamatan saya, memang cukup banyak mahasiswa gondrong di fakultas ini, bahkan beberapa teman saya juga memilih untuk sengaja memanjangkan rambut mereka.

Biasanya mahasiswa yang berpenampilan seperti ini berkumpul di kantin, memesan kopi, lalu menyalakan udud sambil duduk gaya Vincent diselingi pertanyaan, “Kenapa Bandung?” Hassshhh!

Akan tetapi kalau dianggap preman pun saya kurang setuju. Saya lebih setuju menyebut mahasiswa FIB itu unik. Mahasiswa di sini beragam, lho, nggak cuma ada yang gondrong. Mahasiswa yang kuliah bermodalkan sarung dan peci atau malah pakai dress pantai juga ada. Ketika hujan deras, tak jarang ada yang memilih bertelanjang dada. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya: mahasiswa FIB itu bukan klenik, melainkan nyentrik!

Begitulah salah kaprah kebanyakan orang soal mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya. Sebagai bagian dari fakultas ini, tentu saya bertugas untuk meluruskan hal-hal yang nggak sesuai agar orang-orang nggak salah paham lagi. Meskipun banyak selentingan negatif soal mahasiswa FIB, hal itu nggak menyurutkan kecintaan saya terhadap fakultas ini, kok. Minat kuliah di sini juga?

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Siapa Bilang Mahasiswa FIB Masa Depannya Suram? Bener sih, Bener-bener Minta Digeplak Maksudnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2024 oleh

Tags: fakultasfakultas ilmu budayaFIBMahasiswamahasiswa barupilihan redaksi
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

motor honda supra

5 Pengguna Motor Honda Supra yang Harus Diberi Hormat

30 Agustus 2023
update instastory

Surat Terbuka Teruntuk Mahasiswa yang Instastorynya Lancar Jaya Tapi Chat Grup Tugas Kuliah Tak Pernah Dibuka

14 Mei 2019
Review POCO F4 GT, Ponsel Gaming Terbaik dari POCO Terminal Mojok.co

Review POCO F4 GT, Ponsel Gaming Terbaik dari POCO

14 November 2022
Divisi Acara Pantas Dinobatkan sebagai Kasta Tertinggi dalam Kepanitiaan organisasi kampus terminal mojok.co

Panduan untuk Mahasiswa Baru dalam Memilih Organisasi Mahasiswa

25 Agustus 2020
7 Drama Korea yang Cukup Ditonton Sekali Seumur Hidup Terminal Mojok

7 Drama Korea yang Cukup Ditonton Sekali Seumur Hidup

27 Agustus 2022
Bali Desa Mbangun Desa: Diminta Membantu, Realitasnya Perbudakan Gaya Baru

Bali Desa Mbangun Desa: Diminta Membantu, Realitasnya Perbudakan Gaya Baru

10 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.