Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Perbandingan Jumlah Guru dan Murid yang Ideal serta Keberadaan Support System Adalah Rahasia Kecerdasan Upin Ipin dan Naruto

Sugeng Riyanto oleh Sugeng Riyanto
2 Maret 2024
A A
Upin Ipin dan Naruto Dapat Pendidikan Bagus, Nobita Menderita (lescopaque.com)

Upin Ipin dan Naruto Dapat Pendidikan Bagus, Nobita Menderita (lescopaque.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan ini sebenarnya adalah turunan dari tugas dosen pasca-sarjana dalam mata kuliah Kajian Kurikulum. Dosen saya meminta kami menuliskan apa yang akan terjadi ketika mengajar 30 siswa dalam 1 kelas. Kira-kira, masalah apa yang akan timbul. Dan, kayaknya menarik kalau menggunakan serial Upin Ipin, Nobita, dan Naruto sebagai bahan amatan.

Yang ingin saya amati sederhana saja. Pertama, dampak dari perbandingan jumlah guru dan murid di kelas. Kedua, perbedaan hasil belajar dari setiap karakter di serial Upin Ipin, Nobita, dan Naruto.

#1 Serial Upin Ipin

Belakangan, ulasan tentang Upin Ipin dan karakter di dalamnya sering muncul di Terminal Mojok. Serial asal Malaysia ini memang menarik.

Jadi, di dalam serial tersebut, Upin Ipin dan kawan-kawannya masih berada pada level TK. Dalam 1 kelas, ada 2 guru yang mengajar, yaitu Cikgu Jasmin atau Cikgu Melati. Jumlah siswanya sendiri adalah 12 siswa. Jadi, dalam 1 kelas TK Tadika mesra, perbandingan guru dan murid adalah 1:12.

Selain mendapatkan pendidikan formal di TK Tadika Mesra, pendampingan keluarga dan lingkungan menjadi salah satu kunci perkembangan pengetahuan anak. Misalnya Upin Ipin sendiri yang seolah-olah overpower sebagai anak TK dari segi pengetahuan. 

Hal ini bisa saja terjadi berkat pendampingan Kak Ros, kakak Upin Ipin yang masih duduk di bangku SMA. Selain itu tentu saja mereka dalam pengawasan Opah.

Sementara itu, tokoh masyarakat yang memainkan peran sebagai “aktor pendidikan” di lingkungan juga hadir, Khususnya Tok Dalang. Tetangga Upin Ipin itu mempunyai kepedulian yang mendalam terkait masalah lingkungan. 

Support system di dalam kehidupan Upin Ipin dan kawan-kawannya terlihat sangat baik. Unsur ini memberikan dampak yang sangat positif bagi pendidikan anak-anak di Kampung Durian Runtuh. 

Baca Juga:

Tok Dalang dalam Serial Upin Ipin: Sosok Lansia Produktif dan Berdaya yang Patut Kita Tiru

4 Hal yang Jarang Orang Bicarakan tentang Serial TV Upin Ipin

#2 Nobita di serial Doraemon

Setelah Upin Ipin, tokoh selanjutnya adalah Nobita dalam serial Doraemon. Setelah saya coba amati kondisi kelas Nobita, ternyata terdapat 30 siswa dalam 1 kelas. Artinya, perbandingan guru dan siswa adalah 1:30. Angka ini hampir mirip seperti SD Negeri di Jakarta.

Pak Guru di serial itu sering marah-marah, mungkin karena kewalahan dengan para murid, khususnya Nobita. Di serial itu, Nobita sering menjadi korban bully Giant dan Suneo. Mungkin kalau di Indonesia kebiasaan itu sudah viral dan Kak Seto merasa prihatin. Kepala sekolah sudah pasti viral dan dimutasi.

Karakter Nobita sendiri memang manja dan cengeng. Dia juga sangat malas belajar sehingga sering mengoleksi nilai nol. Nobita juga tidak pernah terlihat mengikuti les atau bimbel. Kegiatan Nobita sehari-hari lebih sering bermain, baca komik, makan kue, dan tidur siang.

Saya melihat tidak ada orang dewasa yang secara intens mendampingi sebagai support system. Berbeda dengan Upin Ipin yang mempunyai Kak Ros dan Tok Dalang. Ayah Nobita sendiri lebih sering pulang malam. 

Ibunya ada di rumah, tapi mungkin terlalu sibuk dengan urusan rumah tangga. Dia jadi jarang terlihat mendampingi Nobita belajar. Biasanya langsung marah-marah saja ketika anaknya dapat nilai jelek. Mirip seperti emak-emak di negara +62.

Doraemon, yang datang dari abad 21 bertanggung jawab untuk hal-hal kurang baik karena pemakaian alat ajaibnya. Misalnya, pemakaian baling-baling bambu. Akibatnya, Nobita lebih sering keluar rumah dari jendela kamar di lantai 2 dibanding pintu rumah. Dia juga sering pergi menggunakan pintu ke mana saja. Ini seolah memberikan contoh anak yang tidak baik dan kurang sopan, karena tidak pamit ke orang tua kalau mau pergi.

Jadi saya berpikir, mungkin pola pendidikan dan pola asuh warga +62 adalah adaptasi dari serial ini. Sebab jika dipikir-pikir, orang tua sekarang, adalah anak-anak yang dulu gemar nonton Doraemon.

#3 Naruto di serial Naruto

Setelah Upin Ipin dan Nobita, terakhir adalah Naruto. Sebagai salah satu warga +62  yang dimirip-miripkan dengan Desa Konoha, tentu harus kita membahas Naruto. Naruto dalam sudut pandang pendidikan adalah anak yang mendapatkan proses pendidikan yang lengkap dan lingkungan yang mendukung.

Di fase pra-sekolah, sebagai anak yatim piatu seperti Upin Ipin, Naruto mendapatkan bimbingan penuh dari Guru Haruka. Naruto memang sempat “dikucilkan” oleh lingkungan, tapi selalu ada Guru Haruka yang menemani, memberikan pengertian, dan menasehatinya. Pokoknya bonding banget.

Pada fase sekolah, Naruto bergabung di Tim 7 yang dipimpin langsung oleh ninja jenius Kakashi. Dalam satu atau kelompok belajar terdapat 3 murid dan 1 guru. Perbandingannya 1:3. 

Perbandingan antara guru dan murid ini ideal. Hasilnya, setiap murid berkembang pesat. Saya jadi iri karena di Indonesia, perbandingan guru dan murid lebih banyak yang nggak ideal.

Pendidikan yang didapat Tim 7 tidak hanya berhenti pada guru Kakashi. Masing-masing anggota mendapat “latihan privat” dari Jiraya, Orochimaru, dan Tsunade. Dalam “les tambahan” ini, perbandingan antara guru dan murid adalah 1:1. Ini benar-benar maksimal. Jadi, potensi 3 anggota Tim 7 dapat keluar dan dieksplor secara maksimal.

Kira-kira kapan ya sistem pendidikan kaya Konoha yang beneran. Sepertinya masih lama wong pemerintah mau ganti kurikulum lagi.

Penulis: Sugeng Riyanto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Menebak Ekstrakurikuler Upin Ipin dan Anak-Anak Tadika Mesra dari Kacamata Guru SMA

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2024 oleh

Tags: cikgu jasmindoraemondurian runtuhKak RosnarutoNobitapendidikan upin ipintadika mesraTok Dalangupin-ipin
Sugeng Riyanto

Sugeng Riyanto

Seorang guru di salah satu SDN di Jakarta. Suka membaca buku, ngopi, nonto resume film di youtube, dan gorengan yang tak terlalu panas. Penulis buku “Pendidikan Tanpa Sekolah”.

ArtikelTerkait

hokage konoha kapasitas chakra naruto baryon mode hokage naruto boruto mojok

Panduan Memahami Bagaimana Hokage Dipilih

25 November 2020
3 Alasan Abang Zain Nggak Pernah Muncul Lagi dalam Serial Upin Ipin

3 Alasan Abang Zain Nggak Pernah Muncul Lagi dalam Serial Upin Ipin

11 Februari 2025
5 Profesi buat Uzumaki Naruto kalau Pensiun Dini Jadi Hokage terminal mojok.co

Menebak Peran Kakashi Hatake di Era Boruto pada Masa Mendatang

14 September 2020
4 Alasan Nurul di Serial Upin Ipin Nggak Pernah Kumpul Sama Anak-anak Tadika Mesra

4 Alasan Nurul di Serial Upin Ipin Nggak Pernah Kumpul Sama Anak-anak Tadika Mesra

13 Maret 2024
5 Alasan Kak Ros Upin Ipin Lebih Cocok dengan Abang Iz daripada Badrol Terminal Mojok

5 Alasan Abang Iz Lebih Cocok dengan Kak Ros di Upin Ipin

28 Januari 2023
Menghitung Penghasilan Tok Dalang Upin Ipin yang Membuatnya Jadi Crazy Rich Kampung Durian Runtuh

Menghitung Penghasilan Tok Dalang Upin Ipin yang Membuatnya Jadi Crazy Rich Kampung Durian Runtuh

7 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.