Hidup Upin Ipin dan teman-teman Kampung Durian Runtuh akan semakin seru kalau mereka tumbuh besar di Madura
Saya sarankan kalian punya setidaknya satu teman asli Madura. Kalau sekarang belum punya, segera cari secepatnya. Saya jamin, punya teman Madura akan membuat hidup kalian lebih berwarna dengan tingkah dan cerita mereka yang ada-ada saja.
Beberapa kawan saya asli Madura, semuanya unik dan seru. Jujur, saya penasaran dengan kehidupan yang selama ini mereka jalani di tanah kelahiran mereka. Bagaimana bisa menciptakan individu-individu yang unik.
Saya jadi kebayang, kalau serial Upin dan Ipin mengambil latar tempat di Pulau Garam, bukan di Kampung Durian Runtuh Malaysia. Eksplorasi tokoh dan cerita bisa lebih banyak dilakukan. Bukan tidak mungkin episode serial Upin dan Ipin akan semakin menarik dan berwarna.
Upin Ipin akan kuliah UIN Sunan Ampel
Dalam serial Upin dan Ipin, duo kembar botak itu digambarkan sebagai anak yang sholeh. Ini terlihat pada episode yang tayang saat bulan Ramadhan, mereka sudah mampu puasa penuh. Mereka juga rajin ke masjid untuk tarawih dan tadarus Al-Quran.
Kalau Upin Ipin tumbuh di Madura, saya yakin kondisinya tidak akan jauh berbeda karena lingkungannya mendukung. Mayoritas orang Madura muslim dan tradisi terkait agama Islam di sana masih kental.
Nah, bedanya, anak-anak alim seperti Upin dan Ipin biasanya akan masuk pondok pesantren hingga lulus SMA. Duo kembar itu akan terpisah dari kawan-kawannya di Tadika Mesra demi menjadi santri. Layaknya santri pada umumnya, kegiatan Upin Ipin tidak akan jauh-jauh dari pengajian atau pergelaran sholawat Habib Syech. Potret remaja sholeh gitu, lah.
Setelah lulus dari ponpes, Upin Ipin kemungkinan besar akan menempuh pendidikan tinggi di UIN Sunan Ampel. Sebagai orang Madura, jiwa perantauan pasti mengalir dalam diri mereka. Beruntungnya, mereka juga terpilih sebagai penerima beasiswa khusus santri berprestasi. Masyaallah, sudah mandiri, sholeh, berprestasi lagi.
Mail pemilik toko kelontong 24 jam
Mail adalah salah satu tokoh dengan karakter yang kuat dalam serial Upin dan Ipin. Di usianya yang masih anak-anak, dia sudah terbiasa untuk berdagang. Barang apa saja dia jual, mulai dari makanan, barang bekas, layang-layang, ayam goreng, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang, dagangan Mail itu palugada alias apa lu mau gue ada.
Jika tumbuh di Madura, jelas Mail akan semakin lihai dalam berniaga. Kemampuan tawar-menawarnya tambah tokcer. Bukan tidak mungkin, menjelang dewasa Mail lebih memilih merantau untuk membuka toko kelontong seperti kebanyak orang Madura lainnya.
Di perantauan, saya yakin dia akan sukses karena berani mencoba semua peluang yang ada. Bisa jadi, dia adalah salah satu orang Madura yang jualan bensin eceran di dekat pom bensin atau buka toko kelontong di dekat minimarket. Apa pun itu, kemampuan bertahan hidup Mail nggak bisa dipandang sebelah mata. Toko milik Mail pasti akan buka buka 24 jam setiap hari. Satu-satunya waktu dia buka setengah hari hanyalah pada hari kiamat.
Baca halaman selanjutnya: Ehsan anak juragan …