Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Teh Kemasan: Variannya Begitu Banyak, Rasanya Gitu-gitu Aja, kok Bisa ya?

Mochammad Ricky Novarismansyah oleh Mochammad Ricky Novarismansyah
18 Januari 2024
A A
Teh Kemasan: Variannya Begitu Banyak, Rasanya Gitu-gitu Aja, kok Bisa ya?

Teh Kemasan: Variannya Begitu Banyak, Rasanya Gitu-gitu Aja, kok Bisa ya? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap kali saya berdiri di hadapan lemari pendingin minuman di minimarket lokal, pikiran saya selalu bertanya-tanya, kok bisa ya ya minuman kemasan itu banyak banget jenisnya? Ya kopi kemasan lah, yoghurt lah, teh kemasan lah, ada aja pokoknya.

Nah, perkara teh kemasan ini, saya makin bingung. Kok bisa lho variannya banyak banget. Ada yang rasa apel lah, rasa leci lah, rasa durian lah. Eh, durian nggak ada ding. Lalu macamnya banyak banget, bikin bingung.

Kalau kopi, saya masih agak memahami. Jenis kopi kan banyak. Ada yang latte, cappuccino, tubruk, kopi minta temen. Banyak. Lha kalau teh?

Ini bikin saya bingung. Kenapa bisa gitu lho teh punya banyak varian, terlebih teh kemasan?

Teh kemasan memiliki banyak peminat

Teh, tak bisa dimungkiri, adalah komoditas yang selalu digemari. Jika harus membahas mengenai masa lalu pun, Indonesia memiliki sejarah panjang mengenai teh. Selain itu, apabila kita mengunjungi warung makan, minuman yang disajikan adalah teh, entah itu manis maupun tawar. Salah satu contoh lainnya adalah bagaimana orang tua selalu memesan teh hangat ketika makan, atau bagaimana orang-orang sampai membuat hack untuk pesan teh di Solaria (yang tentunya sudah diakali juga oleh pihak Solaria).

Oleh karena itu, korporasi tidak akan pernah kehabisan demand untuk kebutuhan teh. Akan selalu ada orang yang membeli produk teh kemasan.

Memberikan banyak pilihan

Perlu diakui bahwa manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah puas. Melalui pelajaran Ekonomi yang saya dapat ketika SMA, terdapat hukum Gossen yang menyatakan jika pemenuhan kepuasan terhadap suatu jenis benda dilakukan terus menerus, tingkat kepuasannya akan berkurang, dan mengalami penurunan. Nah ini ada hubungannya dengan varian teh kemasan.

Bentar, kan harusnya hukum tersebut menegasi variasi teh kan? Kok ini malah mendukung?

Baca Juga:

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

Menebak Alasan Kenapa Tidak Ada Kursi Besi ala Indomaret di Warung Madura

Jadi, jika pilihannya makin banyak, pembeli punya opsi agar dia tak terjebak pada satu produk yang sama. Jadinya ya nggak merasa puas dan nggak akan jadi bosan. Nangkep kan?

Melahirkan segmentasi pasar

Keberagaman produk juga melahirkan segmentasi pasar. Segmentasi pasar dapat diartikan sebagai pemecahan kelompok berdasarkan target pasar. Sebagaimana diketahui, teh kemasan memiliki beragam pilihan dengan nominal yang beragam. Selain faktor harga, segmentasi pasar juga bisa didasari oleh perilaku. Salah satunya adalah tren terkini mengenai kesadaran masyarakat tentang kadar gula dalam minuman manis. Kesadaran akan kesehatan tersebut melahirkan segmentasi pasar baru. Korporasi yang melihat kebutuhan masyarakat kemudian berbondong-bondong membuat varian less sugar atau bahkan sugar-free untuk produk-produk mereka.

Alasan-alasan tadi tentunya tidak hanya berlaku pada teh kemasan. Segala kebutuhan pokok seperti gula, garam, pakaian, smartphone, dan ap apun itu pada dasarnya memang memiliki beragam pilihan dari banyak produsen. Kehidupan kita yang didasari pada profit mendorong masyarakat untuk terus membuat hal baru yang serupa selama memiliki pasarnya. Karena itu korporasi yang memiliki kapital dan sumber daya mengeksploitasi hal tersebut.

Padahal, toh, semuanya tetaplah teh. Bahkan, bisa jadi semua teh tersebut berasal dari kebun yang sama, hanya saja diberi label dagang berbeda. Semua pilihan tersebut hanya ilusi semata-mata agar kita memiliki pilihan, padahal semuanya sama saja.

Tentu saja, praktik tersebut sah-sah saja, dan dibenarkan hukum. Jikalau kita mencari nasi goreng pun, pastinya ada ratusan hingga ribuan pedagang nasi goreng, dan mereka bukan korporasi melainkan perorangan. Namun, selalu timbul pertanyaan di benak saya mengapa harus ada banyak pilihan. Kenapa para korporasi ini tidak menciptakan saja teh ultimate tea, teh paling ter-paling si paling teh yang merupakan hasil kolaborasi dan jadi teh terbaik. Atau, mungkin, teh terbaik pun hanya akan jadi ilusi semata pula.

Penulis: Mochammad Ricky Novarismansyah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 9 Teh Kemasan yang Dijual di Indomaret dengan Kandungan Gula Terendah hingga Tertinggi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2024 oleh

Tags: alfamartindomaretminimarketteh kemasanvarian
Mochammad Ricky Novarismansyah

Mochammad Ricky Novarismansyah

Pengen punya topi merah kayak Holden Caulfield

ArtikelTerkait

7 Camilan Indomaret yang Bikin Kapok, Mending Beli yang Lain!

7 Camilan Indomaret yang Bikin Kapok, Mending Beli yang Lain

5 Februari 2025
Kampus Elit, Parkir Sulit tukang parkir liar

Saya Jadi Rajin Jalan Kaki Gara-gara Nggak Mau Lagi Bayar Parkir ke Tukang Parkir yang Sebenarnya Nggak Berjasa Amat

1 Agustus 2023
Selain Indomaret, Kursi Besi Family Mart Nggak Kalah Nyaman untuk Merenungi Nasib Mojok.co

Selain Indomaret, Kursi Besi Family Mart Nggak Kalah Nyaman untuk Merenungi Nasib

31 Maret 2025
Alfamart Beli Lawson dari Alfamidi: Lha, Bukannya Mereka Saudaraan? Sebuah Panduan Memahami Hubungan Alfamart, Alfamidi, dan Lawson

Alfamart Beli Lawson dari Alfamidi: Lha, Bukannya Mereka Saudaraan? Sebuah Panduan Memahami Hubungan Alfamart, Alfamidi, dan Lawson

16 Mei 2025
Urutan Nugget di Indomaret Dilihat dari Komposisi Dagingnya

Urutan Nugget di Indomaret Dilihat dari Komposisi Dagingnya, Mana yang Paling Berdaging?

18 April 2025
alfamart barang hilang potong gaji mojok

Alfamart dan Kebijakan Barang Hilang Potong Gaji: Wawancara tentang Kehidupan Pegawai Minimarket

18 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.